Probiotik untuk Bayi: Perlukah Diberikan Sejak Dini?
Probiotik untuk bayi dapat mendukung pencernaan dan daya tahan, tapi harus sesuai saran dokter.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Probiotik untuk Bayi?
- Apa Manfaat Probiotik untuk Bayi?
- Bagaimana Cara Kerja Probiotik pada Bayi?
- Tips Aman Memberikan Probiotik untuk Bayi
- Hubungi Dokter Ini sebelum Memberikan Probiotik untuk Bayi
- Kesimpulan
Kesehatan pencernaan bayi sangat berperan dalam tumbuh kembang si Kecil. Di 1.000 hari pertama kehidupan, usus bayi masih berkembang dan sistem imun juga mulai terbentuk.
Inilah alasan banyak orang tua penasaran dengan probiotik untuk bayi, yang sering disebut-sebut bisa membantu pencernaan, mencegah kolik, hingga meningkatkan daya tahan tubuh.
Tapi, apakah probiotik benar-benar perlu diberikan pada bayi?
Apa Itu Probiotik untuk Bayi?
Probiotik untuk bayi adalah mikroorganisme baik yang dapat memberikan manfaat kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah tepat.
Umumnya probiotik hadir dalam bentuk tetes, bubuk, kapsul, atau terkandung dalam susu formula khusus.
Beberapa strain probiotik yang sering digunakan untuk bayi meliputi:
- Lactobacillus rhamnosus GG (LGG)
- Bifidobacterium infantis
- Saccharomyces boulardii
Strain ini relatif aman bila diberikan sesuai dosis dan terbukti mendukung sistem pencernaan bayi.

Apa Manfaat Probiotik untuk Bayi?
Manfaat probiotik untuk bayi cukup luas, terutama terkait pencernaan dan imun tubuh. Berikut beberapa di antaranya:
- Meningkatkan kesehatan usus
Probiotik membantu menyeimbangkan mikrobiota usus sehingga pencernaan lebih lancar. Bayi jadi lebih jarang mengalami konstipasi atau diare. - Mengurangi kolik
Probiotik tertentu, seperti Lactobacillus reuteri, dapat membantu menurunkan gejala kolik yang sering membuat bayi rewel. - Mencegah infeksi pencernaan
Probiotik bisa melindungi usus bayi dari bakteri jahat penyebab diare atau gastroenteritis. - Mendukung sistem kekebalan tubuh
Karena 70% sel imun berada di usus, probiotik berperan penting dalam meningkatkan daya tahan bayi. - Mengurangi risiko alergi
Beberapa penelitian menemukan probiotik bisa menurunkan risiko alergi kulit (eksim) atau alergi makanan, terutama pada bayi dengan riwayat keluarga alergi.
Pahami informasi lebih dalam mengenai MPASI – Jenis, Tips, dan Hal yang Perlu Diperhatikan berikut ini.
Bagaimana Cara Kerja Probiotik pada Bayi?
Probiotik bekerja dengan beberapa cara di tubuh bayi:
- Mengisi usus dengan bakteri baik sehingga menekan pertumbuhan bakteri jahat.
- Menguatkan lapisan dinding usus agar tidak mudah ditembus kuman.
- Meningkatkan produksi zat pelindung alami yang membantu melawan infeksi.
- Merangsang sistem imun agar lebih responsif terhadap ancaman penyakit.
Namun, hasilnya bisa berbeda tergantung jenis strain, dosis, serta kondisi kesehatan bayi. Itu sebabnya pemberian probiotik harus dikonsultasikan dengan dokter anak.
Berikut Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Halodoc yang bisa dihubungi seputar kesehatan bayi.
Tips Aman Memberikan Probiotik untuk Bayi
Sebelum memberikan probiotik untuk bayi, ada beberapa hal penting yang perlu ibu perhatikan:
- Konsultasi dengan dokter
Tidak semua bayi membutuhkan probiotik. Dokter akan menilai kondisi si Kecil sebelum merekomendasikannya. - Perhatikan strain dan dosis
Pilih produk yang jelas mencantumkan strain probiotik (misalnya Lactobacillus GG) dan ikuti dosis sesuai anjuran. - Pastikan ada izin edar resmi
Selalu pilih produk probiotik yang sudah terdaftar di BPOM agar lebih terjamin keamanannya. - Kombinasikan dengan ASI
ASI adalah sumber utama prebiotik alami yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Probiotik hanya berfungsi sebagai tambahan, bukan pengganti. - Amati respon bayi
Jika muncul reaksi tidak biasa, seperti diare berlebih, ruam kulit, atau rewel, segera hentikan pemberian dan konsultasikan ke dokter.
Ketahui lebih dalam seputar Kesehatan Bayi: Berbagai Hal yang Wajib Diketahui Orang Tua berikut ini.
Hubungi Dokter Ini sebelum Memberikan Probiotik untuk Bayi
Apabila ibu ingin memberikan probiotik untuk bayi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak.
Dokter spesialis anak di Halodoc berpengalaman dalam menangani kesehatan bayi, termasuk pemberian suplemen atau probiotik.
Berikut beberapa dokter yang bisa ibu hubungi melalui Halodoc:
- dr. Ariawan Setiadi, Sp.A: Dokter spesialis anak dengan pengalaman 22 tahun, lulusan Universitas Islam Sultan Agung (2002) dan Universitas Diponegoro (2015). Saat ini praktik di Semarang, Jawa Tengah, anggota IDAI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Dandung Bawono, Sp.A, M.Sc: Dokter spesialis anak dengan pengalaman 20 tahun, lulusan Universitas Gadjah Mada (2004, 2009). Saat ini praktik di Gondokusuman, DIY, anggota IDAI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Lingga Pradipta, Sp.A: Dokter spesialis anak dengan pengalaman 11 tahun, lulusan Universitas Gadjah Mada (2011) dan Universitas Hasanuddin (2021). Saat ini praktik di Makassar, Sulawesi Selatan, anggota IDAI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
Dokter di atas siap membantu ibu memastikan apakah probiotik aman dan sesuai dengan kebutuhan bayi, sehingga kesehatan pencernaan dan tumbuh kembang si kecil tetap optimal.
Dengan Halodoc, ibu bisa berkonsultasi dengan mudah, aman, dan nyaman tanpa harus keluar rumah.
Tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Halodoc sekarang juga!
Kesimpulan
Probiotik untuk bayi bisa memberikan banyak manfaat, mulai dari menjaga kesehatan pencernaan hingga meningkatkan daya tahan tubuh.
Meski begitu, tidak semua bayi memerlukannya, dan efeknya bisa berbeda pada tiap anak.
Sebelum memilih produk probiotik untuk si Kecil, pastikan ibu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak.
Dengan begitu, ibu bisa tahu apakah probiotik benar-benar diperlukan dan jenis apa yang paling aman.
Kalau ibu masih ragu atau ingin bertanya lebih lanjut seputar probiotik untuk bayi, ibu bisa langsung menghubungi dokter spesialis anak di Halodoc.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga ibu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:



