Rahasia Kulit Sehat: Mengatasi Acne Vulgaris dengan Dermokosmetik
"Dermokosmetik bisa digunakan sebagai terapi yang optimal untuk mengatasi masalah jerawat, dan mengurangi efek samping yang muncul akibat terapi jerawat jangka panjang."

Jerawat atau akne vulgaris (AV) hingga kini masih menjadi masalah kulit dengan prevalensi yang cukup tinggi, khususnya pada remaja dan dewasa muda.
Munculnya jerawat disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari masalah hormon di masa pubertas, produksi sebum berlebih, penyumbatan folikel, hingga infeksi bakteri pada pori-pori kulit.
Nah, salah satu cara untuk mengatasi permasalah kulit ini adalah dengan menggunakan dermokosmetik.
Pertanyaanya, apa itu dermokosmetik dan bagaimana perannya dalam mengatasi masalah jerawat? Simak informasi selengkapnya berikut ini!
Dermokosmetik Direkomendasikan untuk Mengatasi Jerawat

Dalam acara bertajuk ”Dermlive by La Roche Posay: The Latest Advancement in Acne Care” pada Sabtu (30/11/2024) di Movenpick Hotel, Jakarta Pusat, La Roche-Posay bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), dan Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia (KSDKI), merekomendasikan penggunaan dermokosmetik untuk mengatasi akne vulgaris.
Dalam kesempatan yang sama, Perdoski turut meluncurkan Buku Pedoman Tata Laksana Akne Vulgaris 2024. Ini merupakan buku edisi kedua, di mana pembaruan terakhir dilakukan di tahun 2015.
Menurut buku tersebut, dermokosmetik direkomendasikan untuk mengatasi masalah jerawat di kulit.
Dermokosmetik bisa digunakan sebagai terapi yang optimal untuk mengatasi masalah jerawat, serta mengurangi efek samping yang muncul akibat terapi jerawat jangka panjang.
“Dermokosmetik sebagai bagian dari tata laksana akne vulgaris (AV). Tujuannya untuk mencapai hasil terapi yang optimal, meningkatkan kepatuhan pasien, serta mengurangi efek samping yang mungkin muncul akibat terapi pengobatan jerawat jangka panjang,” jelas dr. Reti Hindritiani, Sp.D.V.E., Subsp D.K.E., FINSDV, FAADV, dalam acara tersebut.
Skincare dermokosmetik diformulasikan dengan bahan khusus, yang sebagian besar sudah banyak dikenal oleh para pencinta kosmetik. Bahan-bahan tersebut meliputi:
- Aqua Posae Filiformis: Berfungsi untuk memperbaiki skin barrier.
- Niacinamide: Berfungsi untuk meredakan kemerahan dan menyamarkan noda bekas jerawat di kulit.
- Lipohydroxy Acid (LHA): Berfungsi untuk membersihkan pori-pori tersumbat, sehingga mencegah jerawat timbul kembali.
- Procerad: Berfungsi menyamarkan noda hitam pada kulit.
- Zinc PCA: Berfungsi mengontrol produksi minyak berlebih, sehingga bisa menurunkan risiko kulit berjerawat.
“Berdasarkan hasil studi klinis di Indonesia, penggunaan dermokosmetik yang mengandung Aqua Posae Filiformis, Niacinamide, Lipohydroxy Acid, Procerad, dan Zinc PCA efektif membantu terapi jerawat standar dari dermatolog,” tambahnya.
Kapan Harus Memeriksakan Jerawat ke Dokter?

Selama ini mungkin kamu bertanya-tanya terkait kapan harus memeriksakan kondisi jerawat ke dokter?
Pasalnya, jerawat biasanya muncul, kemudian menghilang dengan sendirinya, dan timbul lagi di kemudian hari.
Menurut Prof. Dr. dr. Satya Wydya Yenny, Sp.D.V.E., Subsp. D.K.E., M.Ag., FINSDV, FAADV waktu yang tepat untuk memeriksakan jerawat ke dokter bisa ditentukan berdasarkan klasifikasi jerawat dari Global Evaluation of Acne (GEA), yaitu:
- Grade 0: Tidak ada lesi. Kondisi ketika kulit tampak bersih dan tidak ada lesi akne.
- Grade 1: Hampir bersih, hampir tidak ada lesi. Kondisi ketika hanya ada beberapa komedo (blackheads atau whiteheads) atau papula yang sangat sedikit. Lesi-lesi ini hanya sedikit yang memengaruhi penampilan.
- Grade 2: Ringan. Kondisi kurang dari separuh wajah terdapat jerawat. Terdapat lebih banyak komedo (terbuka dan tertutup) dan sedikit papul dan beberapa pustule.
- Grade 3: Sedang. Kondisi lebih dari separuh wajah dijumpai lesi akne. Banyak lesi papul dan pustule, banyak komedo (terbuka dan tertutup), serta dapat dijumpai satu nodul.
- Grade 4: Berat. Kondisi ketika seluruh wajah dijumpai lesi akne. Banyak lesi papul dan pustule, ada komedo (terbuka dan tertutup), serta beberapa nodul.
- Grade 5. Sangat berat. Kondisi ketika seluruh wajah dijumpai lesi akne yang mengalami tanda-tanda inflamasi dan banyak nodul.
“Apabila kondisi kulit sudah menampakkan ciri-ciri GEA di atas grade 2, maka sudah waktunya seseorang untuk berkonsultasi dengan dokter kulit (Sp.KK atau Sp.D.V.E),” jelas prof Wydya.
Dermokosmetik Bisa Ditemukan dengan Mudah dalam Produk Skincare

Tapi kini kamu tak perlu khawatir, sebab beberapa bahan yang terkandung dalam dermokosmetik kini bisa kamu temukan dengan mudah dalam produk Effaclar Duo+M dari La Roche Posay.
Produk ini juga diformulasikan dengan Phylobioma, bahan aktif natural kaya polifenol yang dapat meringankan jerawat dalam waktu 8 jam.
Kamu bisa menggunakan produk moisturizer ini untuk mengatasi kulit berminyak dan berjerawat, melawan jerawat, mengurangi kemungkinan jerawat muncul kembali, serta menyamarkan noda akibat jerawat.
Effaclar Duo+M dari La Roche Posay memiliki tekstur gel-cream yang sekaligus dapat menghidrasi kulit dan bebas kilap, sehingga cocok juga digunakan sebagai base make-up.
Effaclar Duo+M dari La Roche Posay bisa digunakan sebagai terapi tambahan atau pendamping, untuk memaksimalkan pengobatan jerawat di kulit.
Untuk mendapatkan hasil terbaik dalam mengatasi jerawat, penting untuk memahami kondisi kulit secara menyeluruh dan memilih perawatan yang sesuai.
Jika jerawatmu sudah berada pada tingkat sedang hingga berat (Grade 3 ke atas), atau tidak kunjung membaik meskipun sudah menggunakan produk perawatan kulit, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit.
Dokter dapat memberikan diagnosis yang akurat dan merancang terapi yang tepat, termasuk penggunaan dermokosmetik dan pengobatan medis lainnya.
Ingatlah, setiap orang memiliki jenis kulit dan respons yang berbeda terhadap perawatan, sehingga bimbingan dari tenaga ahli sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal.
Jangan ragu untuk mengutamakan kesehatan kulitmu dengan berkonsultasi kepada ahlinya, ya!


