Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 pada Penyintas COVID-19
“COVID-19 dapat menginfeksi sel penghasil insulin di pankreas dan menurunkan fungsinya. Kondisi tersebut bisa membuat orang yang sebelumnya sehat, kemudian terinfeksi COVID-19, menjadi diabetes melitus tipe 2.”

Halodoc, Jakarta – Selama ini informasi yang sering didengar adalah orang-orang dengan penyakit komorbid lebih berisiko terinfeksi COVID-19. Namun, ternyata tidak hanya itu. Penyintas COVID-19 sendiri berisiko mengalami diabetes melitus tipe 2.
Menurut National Institutes of Health, infeksi COVID-19 dapat memicu resistensi insulin, sehingga menyebabkan gangguan metabolisme kronis yang sebelumnya tidak ada. Kondisi inilah yang menjelaskan mengapa COVID-19 bisa memicu diabetes melitus tipe 2. Walaupun begitu, orang yang sebelumnya sudah terkena diabetes melitus tipe 2 bisa mengalami dampak yang lebih kompleks dari COVID-19. Untuk lebih lengkapnya, simak ulasan berikut!
Infeksi COVID-19 Memicu Resistensi Insulin
COVID-19 dapat menginfeksi sel penghasil insulin di pankreas dan menurunkan fungsinya. Karenanya, orang yang sebelumnya sehat dan setelah terinfeksi COVID-19, ia berisiko mengidap diabetes melitus tipe 2.
Virus SARS CoV-2 masuk dan menginfeksi sel tubuh melalui reseptor ACE-2, reseptor ini dijumpai di pankreas, sehingga virus SARS CoV-2 bisa menginfeksi pankreas dan mengganggu kemampuan sel pankreas memproduksi insulin. Selain itu, teori lain adalah virus ini dapat mencetuskan serangan antibodi yang berlebihan terhadap sel beta pankreas yang merupakan sel penghasil insulin. Pada akhirnya, kondisi tersebut bisa menurunkan produksi insulin dari tubuh.
Menyadari hal ini, bisa dikatakan bahwa COVID-19 dapat memicu kasus baru diabetes melitus tipe 2. Meski begitu, bagaimana kedua kondisi ini terkait secara biologis belum dipahami dengan baik oleh tim peneliti.
Menurut penelitian yang dipimpin oleh ahli endokrinologi, Paolo Fiorina, di Harvard Medical School pada 2021 menemukan bahwa 551 pasien yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 di Italia, hampir setengahnya mengalami kondisi hiperglikemik. Diperkirakan sebanyak 30 persen orang dengan COVID-19 yang parah dapat mengembangkan diabetes melitus tipe 2.
Diharapkan dengan adanya penemuan ini dapat membantu dalam mengembangkan penanganan efektif untuk pengidap diabetes melitus tipe 2 yang terinfeksi COVID-19 atau sebaliknya. Sejauh ini, vaksinasi COVID-19, termasuk booster merupakan bentuk perlindungan terbaik dari COVID-19. Selain itu, jangan lupa juga untuk menerapkan pola hidup sehat dan aktif berolahraga untuk melindungi diri dari penyebaran COVID-19.
Efek COVID-19 Bisa Berbeda pada Setiap Orang
Pada akhirnya, COVID-19 dapat memengaruhi orang dengan cara yang berbeda. Banyak orang hanya mengalami gejala ringan, tetapi yang lain mengembangkan penyakit parah yang mengancam jiwa.
Virus ini dapat menyebar ke luar paru-paru dan merusak organ penting lainnya, termasuk hati, jantung, dan ginjal. Mekanisme kerusakan multi organ karena virus yang ditangkap oleh sel makrofag dan masuk ke pembuluh darah dan bisa merusak organ tubuh yang lain terutama yang banyak mengandung reseptor ACE-2, seperti pankreas, otak, saluran cerna, dan ginjal.
Itulah informasi mengenai risiko diabetes melitus tipe 2 pada penyintas COVID-19. Ingin tahu lebih banyak mengenai hal ini, tanyakan saja pada dokter di aplikasi Halodoc. Komunikasi dengan dokter dapat dengan mudah kamu lakukan kapan dan di mana saja. Praktis kan? Yuk, download aplikasinya sekarang juga ya!