Saraf Kejepit: Gejala, Penyebab, dan Solusi Ampuh!
Saraf kejepit adalah kondisi umum yang dapat menyebabkan nyeri, mati rasa, dan kelemahan.

DAFTAR ISI
- Definisi Saraf Kejepit
- Gejala Saraf Kejepit
- Penyebab Saraf Kejepit
- Diagnosis Saraf Kejepit
- Pengobatan Saraf Kejepit
- Rekomendasi Obat untuk Mengatasi Nyeri Akibat Saraf Kejepit
- Apa Kata Riset?
- Pencegahan Saraf Kejepit
- Kapan Harus ke Dokter?
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Saraf Kejepit
- FAQ
Saraf kejepit atau HNP (Herniasi Nukleus Pulposus) adalah kondisi medis yang terjadi ketika saraf tertekan oleh jaringan sekitarnya, seperti tulang, otot, atau tendon.
Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri, mati rasa, atau kelemahan pada area yang terkena. Artikel ini membahas secara mendalam tentang saraf kejepit, termasuk definisi, gejala, penyebab, diagnosis, pengobatan, dan pencegahannya.
Definisi Saraf Kejepit
Saraf kejepit, atau dalam istilah medis disebut sebagai kompresi saraf, terjadi ketika ada tekanan berlebihan pada saraf oleh jaringan di sekitarnya.
Tekanan ini dapat mengganggu fungsi saraf dan menyebabkan berbagai gejala. Saraf kejepit dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti leher, punggung, pergelangan tangan (sindrom carpal tunnel), dan siku.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penanganan yang tepat pada saraf kejepit penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Gejala Saraf Kejepit
Gejala saraf kejepit bervariasi tergantung pada lokasi saraf yang tertekan. Beberapa gejala umum meliputi:
- Nyeri: Nyeri yang tajam, terasa seperti terbakar, atau menusuk di area yang terkena.
- Mati rasa: Hilangnya sensasi di area yang dipersarafi oleh saraf yang tertekan.
- Kesemutan: Sensasi seperti tertusuk jarum di area yang terkena.
- Kelemahan otot: Otot yang dipersarafi oleh saraf yang tertekan menjadi lemah.
- Refleks menurun: Penurunan atau hilangnya refleks pada area yang terkena.
Gejala-gejala ini dapat memburuk saat melakukan aktivitas tertentu atau saat tidur.
Penyebab Saraf Kejepit
Berbagai faktor dapat menyebabkan saraf kejepit, antara lain:
- Cedera: Trauma langsung pada saraf atau jaringan di sekitarnya.
- Peradangan: Peradangan pada jaringan di sekitar saraf, seperti pada kasus arthritis.
- Herniasi diskus: Tonjolan bantalan tulang belakang yang menekan saraf tulang belakang.
- Penebalan jaringan: Penebalan ligamen atau tendon yang menekan saraf.
- Postur tubuh yang buruk: Postur tubuh yang buruk dapat menyebabkan tekanan pada saraf.
- Obesitas: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko saraf kejepit.
Menurut WHO, obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama berbagai masalah kesehatan, termasuk saraf kejepit.
Diagnosis Saraf Kejepit
Diagnosis saraf kejepit melibatkan beberapa langkah, termasuk:
- Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi gejala dan mencari tanda-tanda saraf kejepit.
- Riwayat medis: Dokter akan menanyakan riwayat medis pasien untuk mengidentifikasi faktor risiko.
- Studi konduksi saraf: Tes ini mengukur kecepatan impuls saraf untuk mengidentifikasi lokasi dan tingkat keparahan saraf kejepit.
- Elektromiografi (EMG): Tes ini mengukur aktivitas listrik otot untuk membantu mengidentifikasi saraf kejepit.
- Pencitraan: Rontgen, MRI, atau CT scan dapat digunakan untuk melihat struktur tulang dan jaringan lunak di sekitar saraf.
Pengobatan Saraf Kejepit
Pengobatan saraf kejepit bertujuan untuk mengurangi tekanan pada saraf dan meredakan gejala. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:
- Istirahat: Menghindari aktivitas yang memperburuk gejala.
- Fisioterapi: Latihan peregangan dan penguatan untuk memperbaiki postur tubuh dan mengurangi tekanan pada saraf.
- Obat-obatan: Pereda nyeri, antiinflamasi nonsteroid (NSAID), atau kortikosteroid untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
- Injeksi kortikosteroid: Injeksi kortikosteroid ke area sekitar saraf yang tertekan untuk mengurangi peradangan.
- Operasi: Dalam kasus yang parah, operasi mungkin diperlukan untuk menghilangkan tekanan pada saraf.
Pilihan pengobatan tergantung pada tingkat keparahan saraf kejepit dan respons pasien terhadap pengobatan.
Fakta Unik
1. Saraf terjepit paling sering terjadi di area tulang belakang, tetapi juga dapat terjadi di pergelangan tangan, disebut carpal tunnel syndrome.
2. Kebiasaan sehari-hari seperti salah posisi tidur atau membawa tas berat di satu sisi, bisa memicu saraf terjepit.
Rekomendasi Obat untuk Mengatasi Nyeri Akibat Saraf Kejepit
Kamu bisa coba meredakan saraf kejepit dengan konsumsi obat-obatan tertentu. Beberapa rekomendasi obat saraf kejepit yang ampuh antara lain:
1. Dolo-Neurobion 10 Tablet

Dolo Neurobion 10 Tablet adalah obat saraf kejepit yang tidak hanya mengandung antinyeri, tetapi juga ada vitamin neurotropik yang sangat bagus untuk kesehatan saraf kamu.
Kamu bisa baca lebih lanjut 3 Manfaat Konsumsi Vitamin Neurotropik untuk Saraf di artikel ini.
Kandungannya antara lain, paracetamol, vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12. Dengan kandungan tersebut, Dolo-Neurobion juga sering digunakan untuk mengurangi rasa nyeri akibat neuralgia dan neuritis.
Kamu dapat mengonsumsi 1 tablet 2-3 kali sehari. Bila ada rasa tidak nyaman pada saluran cerna, kamu bisa konsumsi bersama makanan.
Kisaran harga: Rp27.100 per strip.
Dapatkan Dolo-Neurobion 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
2. Iremax 200 mg 10 Tablet

Rasa nyeri yang dialami ketika mengidap saraf kejepit dapat diatasi dengan mengonsumsi antinyeri seperti Iremax 200 mg. Iremax mengandung dua senyawa antinyeri yaitu ibuprofen dan paracetamol.
Kedua kandungan tersebut juga dapat mengatasi berbagai nyeri ringan-sedang lainnya. Misalnya, pada kondisi nyeri haid, migrain, nyeri otot, dan nyeri asam urat.
Dosis yang dianjurkan adalah 1 tablet sebanyak 3-4 kali sehari. Kamu dapat meminum tablet ini sesudah makan.
Kisaran harga: Rp15.300 per strip.
Dapatkan Iremax 200 mg 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
3. Panadol Extra 10 Kaplet

Panadol Extra 10 Kaplet adalah pilihan obat saraf kejepit yang juga bisa dikonsumsi. Obat ini memiliki kandungan paracetamol dan cafein yang juga berfungsi sebagai antinyeri, termasuk untuk mengatasi nyeri akibat saraf kejepit.
Bila kamu mengidap sakit gigi dan sakit kepala, Panadol Extra juga menjadi pilihan pengobatan yang tepat untuk dikonsumsi.
Obat ini dapat dikonsumsi mulai dari usia 12 tahun sebanyak 1 kaplet 3-4 kali sehari. Pastikan konsumsi per hari tidak melebihi 8 kaplet.
Rentang harga: Rp13.900 – Rp15.500 per strip.
Dapatkan Panadol Extra 10 Kaplet di Toko Kesehatan Halodoc.
4. Farsifen Plus 10 Tablet

Farsifen Plus mengandung tiga zat aktif utama, yakni paracetamol, ibuprofen, dan kafein. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati rasa nyeri akibat sakit kepala, nyeri otot, nyeri haid, sakit gigi, hingga penurun demam.
Namun, pada kasus saraf kejepit, obat ini juga bisa bantu untuk mengatasi rasa nyeri yang timbul.
Obat ini juga dapat dikonsumsi oleh anak-anak mulai dari usia 12 tahun. Dosis yang aman diberikan adalah 1 kaplet 3-4 kali sehari sesudah makan.
Kisaran harga: Rp7.900 per strip.
Dapatkan Farsifen Plus 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
5. Paranervion 10 Kaplet

Rekomendasi obat saraf kejepit terakhir yaitu Paranervion 10 Kaplet.
Paranervion 10 Kaplet mengandung paracetamol dan berbagai vitamin yang bagus untuk memelihara keutuhan jaringan saraf, seperti vitamin B1, B6, dan B12.
Beberapa rasa nyeri yang disebabkan oleh saraf (neuritis) biasanya dapat diobati dengan Paranervion 10 Kaplet, termasuk saraf kejepit.
Bila kamu ingin mengonsumsinya, pastikan diminum dengan dosis yang tepat yakni 1 kaplet 3 kali sehari.
Rentang harga: Rp7.200 – Rp9.600 per strip.
Dapatkan Paranervion 10 Kaplet di Toko Kesehatan Halodoc.
Kini, kamu bisa beli obat-obatan yang dibutuhkan dengan mudah, kapan, dan di mana saja melalui Toko Kesehatan Halodoc.
Apa Kata Riset?
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Clinical Medicine telah mengevaluasi berbagai cara penanganan tanpa operasi untuk herniasi diskus lumbar (LDHR), atau kondisi saraf kejepit.
Hasilnya ditemukan bahwa metode seperti edukasi pasien, olahraga, metode McKenzie, terapi manipulasi dan mobilisasi, serta injeksi epidural, memberikan hasil yang cukup baik dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan fungsi tubuh.
Penelitian ini juga menekankan pentingnya memperbaiki gaya hidup sebagai bagian dari pengobatan.
Misalnya seperti rajin berolahraga, menjaga postur tubuh saat duduk atau berdiri, dan mempertahankan berat badan ideal.
Dengan kombinasi metode terapi yang tepat dan pola hidup sehat, pasien dapat mengurangi nyeri, meningkatkan kualitas hidup, dan menghindari kebutuhan untuk menjalani operasi.
Pencegahan Saraf Kejepit
Beberapa langkah dapat diambil untuk mencegah saraf kejepit, antara lain:
- Menjaga postur tubuh yang baik: Duduk dan berdiri dengan tegak untuk mengurangi tekanan pada saraf tulang belakang.
- Berolahraga secara teratur: Latihan yang memperkuat otot-otot di sekitar saraf dapat membantu mencegah saraf kejepit.
- Menjaga berat badan yang sehat: Menghindari obesitas dapat mengurangi tekanan pada saraf.
- Menggunakan peralatan ergonomis: Menggunakan kursi dan meja yang ergonomis saat bekerja dapat membantu mencegah saraf kejepit.
- Hindari gerakan berulang: Hindari gerakan berulang yang dapat menyebabkan tekanan pada saraf.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika kamu mengalami gejala saraf kejepit yang parah atau tidak membaik dengan pengobatan rumahan.
Cari pertolongan medis darurat jika kamu mengalami kehilangan fungsi atau kontrol usus atau kandung kemih.
Kamu dapat menghubungi dokter melalui Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Saraf Kejepit
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami saraf kejepit yang tidak kunjung sembuh atau semakin memburuk, segeralah hubungi dokter spesialis di Halodoc.
Jangan khawatir, dokter spesialis di Halodoc berikut ini memiliki pengalaman selama lebih dari 14 tahun, sehingga mereka mampu memberikan penanganan lebih lanjut.
Mereka juga telah menerima ulasan yang positif dari pasien-pasien sebelumnya yang mereka tangani.
Nah, berikut ini daftarnya:
1. dr. Hidayaturrahmi Sp.N

Kamu bisa segera menghubungi dr. Hidayaturrahmi Sp.N, yang merupakan seorang alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala pada tahun 2009 dan 2021.
Saat ini, ia berpraktik di Banda Aceh dan juga terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) dengan nomor STR 1121605421108828.
Dengan pengalaman 15 tahun sebagai dokter spesialis saraf, dr. Hidayaturrahmi Sp.N siap memberikan solusi tepat dalam mengatasi saraf kejepit.
Tak hanya itu, dr Hidayaturrahmi Sp.N juga dapat melayani konsultasi seputar pengobatan nyeri sendi, vertigo, stroke, dan penyakit saraf lainnya.
Chat dr. Hidayaturrahmi Sp.N Mulai dari Rp59.000,- di Halodoc.
2. dr. Wid Patria W. Sp.S

Dokter rekomendasi berikutnya yaitu dr. Wid Patria W. Sp.S, seorang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada tahun 1988 dan Universitas Indonesia tahun 1998.
Kini, ia membuka praktik di Balikpapan, Kalimantan Timur dan merupakan anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) dengan nomor STR HK00000114325575.
Dengan pengalaman 37 tahun, dr. Wid Patria W. Sp.S dapat kamu percayai dalam mengobati masalah saraf kejepit melalui Halodoc.
Dokter Wid Patria W. Sp.S juga mampu melayani konsultasi seputar pengobatan nyeri sendi dan punggung, mati rasa, nyeri otot, vertigo dan gangguan keseimbangan, serta stroke.
Chat dr. Wid Patria W Sp.S Mulai dari Rp175.000,- di Halodoc.
Dokter spesialis tersebut siap membantu kamu dalam menangani masalah saraf kejepit yang kamu alami.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Pinched nerve; Herniated disk.
Medical News Today. Diakses pada 2025. How to treat a pinched nerve.
American Society for Surgery of the Hand. Diakses pada 2025. Carpal Tunnel Syndrome.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Radiculopathy; Sciatic Nerve.
El Melhat, A. M., et al. Diakses pada 2025. Non-Surgical Approaches to the Management of Lumbar Disc Herniation Associated with Radiculopathy: A Narrative Review.
FAQ
1. Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi akibat saraf kejepit?
Jika tidak diobati, saraf kejepit dapat menyebabkan nyeri kronis, kerusakan saraf permanen, atau kehilangan fungsi.
2. Apakah saraf kejepit bisa sembuh sendiri?
Dalam beberapa kasus, saraf kejepit dapat sembuh sendiri dengan istirahat dan perawatan konservatif. Namun, dalam kasus yang lebih parah, pengobatan medis mungkin diperlukan.
3. Apakah ada cara alami untuk mengatasi saraf kejepit?
Beberapa cara alami yang dapat membantu meredakan gejala saraf kejepit meliputi kompres dingin atau hangat, pijat, dan akupunktur. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba pengobatan alternatif.


