Saraf Simpatik dan Parasimpatik: Fungsi Penting Tubuh
Saraf simpatik dan parasimpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang bekerja berlawanan untuk menjaga keseimbangan fungsi vital tubuh.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Saraf Simpatik dan Parasimpatik?
- Perbedaan Utama Saraf Simpatik dan Parasimpatik
- Fungsi Saraf Simpatik Secara Rinci
- Fungsi Saraf Parasimpatik Secara Rinci
- Gangguan pada Sistem Saraf Otonom
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Sistem saraf otonom memegang peranan krusial dalam mengatur fungsi tubuh yang vital, seperti detak jantung, pencernaan, dan pernapasan. Sistem ini terbagi menjadi dua cabang utama: saraf simpatik dan saraf parasimpatik.
Keduanya bekerja secara berlawanan untuk menjaga keseimbangan (homeostasis) dalam tubuh. Memahami fungsi dan perbedaan antara saraf simpatik dan parasimpatik penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Apa Itu Saraf Simpatik dan Parasimpatik?
Saraf simpatik dan parasimpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom, yang mengontrol fungsi tubuh yang terjadi secara otomatis tanpa perlu kita sadari atau kontrol secara sadar.
Saraf simpatik sering dikaitkan dengan respons “lawan atau lari” (fight or flight), sementara saraf parasimpatik lebih dominan saat tubuh beristirahat dan mencerna makanan (rest and digest).
Ketahui lebih dalam tentang apa itu Saraf – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.
Perbedaan Utama Saraf Simpatik dan Parasimpatik
Perbedaan utama antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada efeknya terhadap organ dan sistem tubuh.
Saraf simpatik mempersiapkan tubuh untuk menghadapi stres atau bahaya, sedangkan saraf parasimpatik memulihkan dan memelihara fungsi tubuh saat istirahat. Berikut tabel perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik:
| Fitur | Saraf Simpatik | Saraf Parasimpatik |
| Fungsi Utama | Lawan atau Lari (Fight or Flight) | Istirahat dan Cerna (Rest and Digest) |
| Detak Jantung | Meningkat | Menurun |
| Pernapasan | Mempercepat | Memperlambat |
| Pupil Mata | Melebar | Mengecil |
| Pencernaan | Melambat | Meningkat |
| Tekanan Darah | Meningkat | Menurun |
| Kelenjar Keringat | Meningkat | Tidak Terpengaruh |
Fungsi Saraf Simpatik Secara Rinci
Sistem saraf simpatik bertanggung jawab untuk:
- Meningkatkan detak jantung dan tekanan darah: Memastikan otot mendapatkan suplai oksigen dan energi yang cukup saat menghadapi situasi genting.
- Mempercepat pernapasan: Meningkatkan asupan oksigen ke dalam tubuh.
- Melebarkan pupil mata: Memungkinkan lebih banyak cahaya masuk, meningkatkan kewaspadaan visual.
- Menghambat pencernaan: Mengalihkan energi dari proses pencernaan ke fungsi lain yang lebih penting.
- Merangsang pelepasan glukosa: Menyediakan energi tambahan untuk otot dan otak.
- Meningkatkan produksi keringat: Membantu mendinginkan tubuh saat terjadi peningkatan aktivitas fisik.
Simak informasi lebih dalam tentang Sistem Saraf Manusia – Bagian, Fungsi, dan Gangguan yang bisa terjadi.
Fungsi Saraf Parasimpatik Secara Rinci
Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi utama:
- Memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah: Membantu tubuh rileks dan menghemat energi.
- Memperlambat pernapasan: Mengurangi kebutuhan oksigen saat tubuh beristirahat.
- Mengecilkan pupil mata: Mengurangi stimulasi visual saat tidak diperlukan.
- Meningkatkan aktivitas pencernaan: Memfasilitasi penyerapan nutrisi dan pembuangan limbah.
- Merangsang produksi air liur: Membantu proses pencernaan awal makanan.
- Merangsang buang air kecil dan besar: Membuang limbah dari tubuh.
Gangguan pada Sistem Saraf Otonom
Gangguan pada sistem saraf otonom, atau disautonomia, dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuh. Beberapa kondisi yang terkait dengan disautonomia meliputi:
- Hipotensi ortostatik: Penurunan tekanan darah yang terjadi saat berdiri, menyebabkan pusing atau pingsan.
- Sindrom Takikardia Ortostatik Postural (POTS): Peningkatan detak jantung yang berlebihan saat berdiri.
- Gastroparesis: Perlambatan pengosongan lambung.
- Hiperhidrosis: Produksi keringat berlebihan.
Penyebab disautonomia bervariasi, termasuk penyakit autoimun, diabetes, penyakit Parkinson, dan efek samping obat-obatan.
Jika mengalami tanda-tanda gangguan saraf, Ini Rekomendasi Dokter Saraf di Halodoc yang bisa kamu hubungi.
Kesimpulan
Saraf simpatik dan parasimpatik memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan fungsi tubuh. Memahami perbedaan dan fungsi masing-masing sistem ini dapat membantu kita lebih menghargai kompleksitas tubuh manusia.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami gejala disautonomia yang mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan dengan dokter. Gejala-gejala tersebut antara lain:
- Pusing atau pingsan saat berdiri.
- Detak jantung yang tidak teratur.
- Masalah pencernaan kronis.
- Berkeringat berlebihan atau kurang.
- Kesulitan mengatur suhu tubuh.
Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes tambahan untuk menentukan penyebab gejala dan memberikan penanganan yang tepat.
Kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf di Halodoc untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat.


