Advertisement

Sawan Bayi? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Tepat Menangani!

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   14 Mei 2025

Sawan atau kejang pada bayi penting dikenali serta ditangani dengan cepat untuk mencegah komplikasi serius.

Sawan Bayi? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Tepat Menangani!Sawan Bayi? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Tepat Menangani!

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Sawan pada Bayi?
  2. Gejala Sawan pada Bayi
  3. Penyebab Sawan pada Bayi
  4. Diagnosis Sawan pada Bayi
  5. Penanganan Sawan pada Bayi
  6. Pencegahan Sawan pada Bayi
  7. Komplikasi Sawan pada Bayi
  8. Kapan Harus ke Dokter?
  9. Kesimpulan

Sawan pada bayi, atau yang dikenal secara medis sebagai kejang, seringkali menjadi kekhawatiran bagi orang tua.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan penting untuk dipahami agar dapat memberikan penanganan yang tepat.

Apa Itu Sawan pada Bayi?

Sawan atau kejang pada bayi adalah kondisi yang ditandai dengan aktivitas listrik abnormal di otak. Aktivitas ini menyebabkan perubahan sementara pada gerakan, perilaku, tingkat kesadaran, atau sensasi bayi.

Kejang pada bayi bisa terlihat sangat menakutkan, tetapi penting untuk diingat bahwa tidak semua kejang berbahaya dan sebagian besar dapat ditangani dengan baik.

Kejang demam merupakan salah satu penyebab umum sawan pada bayi dan anak-anak. Kejang demam biasanya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun yang mengalami demam tinggi.

Gejala Sawan pada Bayi

Gejala sawan pada bayi dapat bervariasi tergantung pada jenis kejang yang dialami. Beberapa gejala umum meliputi:

  • Gerakan menyentak atau kaku pada lengan dan kaki.
  • Mata mendelik atau berkedip-kedip tidak terkontrol.
  • Hilang kesadaran sementara.
  • Mengeluarkan air liur berlebihan.
  • Perubahan warna kulit (pucat atau kebiruan).
  • Bernapas tidak teratur.
  • Lidah tergigit.

Pada beberapa kasus, bayi mungkin hanya mengalami perubahan perilaku yang halus, seperti tatapan kosong atau gerakan mengunyah tanpa suara.

Penting untuk mencatat setiap perubahan yang tidak biasa pada bayi dan segera berkonsultasi dengan dokter. Simak juga informasi lain seputar Kesehatan Bayi berikut ini.

Penyebab Sawan pada Bayi

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan sawan pada bayi. Beberapa penyebab umum meliputi:

  • Demam Tinggi: Kejang demam adalah penyebab paling umum sawan pada bayi, terutama saat demam naik dengan cepat.
  • Infeksi: Infeksi otak seperti meningitis atau ensefalitis dapat menyebabkan kejang.
  • Gangguan Metabolik: Masalah pada metabolisme tubuh, seperti kadar gula darah rendah (hipoglikemia) atau kadar natrium yang tidak seimbang, dapat memicu kejang.
  • Cedera Kepala: Trauma pada kepala dapat menyebabkan kerusakan otak dan memicu kejang.
  • Kondisi Genetik: Beberapa kondisi genetik, seperti sindrom Dravet, dapat meningkatkan risiko kejang pada bayi.
  • Masalah Saat Lahir: Kekurangan oksigen saat lahir atau perdarahan di otak dapat menyebabkan kejang.
  • Epilepsi: Epilepsi adalah gangguan neurologis kronis yang ditandai dengan kejang berulang.

Diagnosis Sawan pada Bayi

Diagnosis sawan pada bayi melibatkan beberapa langkah, termasuk:

  • Anamnesis: Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan bayi, termasuk riwayat kejang sebelumnya, riwayat keluarga dengan epilepsi, dan informasi tentang kehamilan dan persalinan ibu.
  • Pemeriksaan Fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk mencari tanda-tanda infeksi atau masalah neurologis lainnya.
  • Pemeriksaan Penunjang: Beberapa pemeriksaan penunjang mungkin diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis, termasuk:
  • Elektroensefalogram (EEG): Merekam aktivitas listrik otak untuk mendeteksi adanya aktivitas kejang.
  • Pencitraan Otak (CT Scan atau MRI): Untuk melihat struktur otak dan mencari adanya kelainan.
  • Pemeriksaan Darah dan Urin: Untuk memeriksa kadar gula darah, elektrolit, dan mencari tanda-tanda infeksi.

Jika butuh saran penanganan cepat, Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Halodoc yang bisa ibu hubungi kapan pun dan di mana pun.

Penanganan Sawan pada Bayi

Penanganan sawan pada bayi tergantung pada penyebab dan jenis kejang yang dialami. Beberapa langkah umum yang dapat dilakukan saat bayi mengalami kejang meliputi:

  • Tetap tenang dan jangan panik.
  • Baringkan bayi di tempat yang aman dan jauh dari benda-benda keras.
  • Miringkan tubuh bayi ke satu sisi untuk mencegah tersedak jika muntah.
  • Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut bayi.
  • Longgarkan pakaian bayi, terutama di sekitar leher.
  • Catat durasi kejang dan gejala yang dialami.
  • Segera bawa bayi ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat setelah kejang berhenti atau jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat anti-kejang untuk membantu mengontrol kejang.

Penting untuk mengikuti instruksi dokter dengan cermat dan memberikan obat sesuai jadwal yang ditentukan. Pahami lebih dalam tentang Kejang Demam – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya agar ibu makin waspada.

Pencegahan Sawan pada Bayi

Tidak semua penyebab sawan pada bayi dapat dicegah. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko kejang, antara lain:

  • Imunisasi: Pastikan bayi mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal untuk melindungi dari penyakit infeksi yang dapat menyebabkan kejang.
  • Menurunkan Demam: Jika bayi demam, segera berikan obat penurun panas sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter.
  • Nutrisi yang Cukup: Pastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
  • Hindari Cedera Kepala: Lindungi kepala bayi dari benturan dan cedera.

Komplikasi Sawan pada Bayi

Meskipun sebagian besar kejang pada bayi tidak berbahaya, beberapa komplikasi dapat terjadi, terutama jika kejang berlangsung lama atau sering berulang.

Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:

  • Aspirasi: Tersedak akibat muntah saat kejang.
  • Cedera Fisik: Terjatuh atau membentur benda keras saat kejang.
  • Kerusakan Otak: Kejang yang berlangsung lama dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.
  • Status Epileptikus: Kejang yang berlangsung lebih dari 30 menit atau kejang berulang tanpa pemulihan kesadaran di antara kejang. Status epileptikus merupakan kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan segera.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera bawa bayi ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat jika:

  • Pertama kalinya bayi mengalami kejang.
  • Kejang berlangsung lebih dari 5 menit.
  • Kesulitan bernapas setelah kejang.
  • Mengalami cedera saat kejang.
  • Mengalami demam tinggi setelah kejang.
  • Tampak sangat lemas atau tidak responsif setelah kejang.
  • Kejang terjadi berulang dalam waktu singkat.

Kesimpulan

Sawan pada bayi adalah kondisi yang perlu diwaspadai, tetapi seringkali dapat ditangani dengan baik.

Penting untuk memahami penyebab, gejala, dan penanganan yang tepat agar dapat memberikan pertolongan pertama yang efektif dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.

Itulah penjelasan seputar sawan pada bayi yang perlu ibu ketahui. Jika punya pertanyaan lain terkait kesehatan Si Kecil, hubungi dokter spesialis anak di Halodoc saja!

Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Febrile seizures.
National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Diakses pada 2025. Seizures.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Seizures in Children.