Sawan: Gejala, Penyebab, dan Mitos yang Perlu Tahu!
Sawan sering dikaitkan dengan kejang atau epilepsi, suatu kondisi neurologis yang memengaruhi sistem saraf pusat.

DAFTAR ISI
- Memahami Sawan dalam Perspektif Medis
- Gejala Sawan yang Perlu Diwaspadai
- Penyebab Sawan dari Sudut Pandang Ilmiah
- Diagnosis Sawan
- Penanganan Medis untuk Mengatasi Sawan
- Mitos dan Fakta Seputar Sawan di Masyarakat
- Pencegahan Sawan
- Kapan Harus Segera Mencari Pertolongan Medis?
- Kesimpulan
Sawan dalam konteks medis umumnya merujuk pada kejang, yaitu gangguan aktivitas listrik di otak yang menyebabkan perubahan sementara dalam gerakan, perilaku, kesadaran, atau perasaan.
Kejang dapat bervariasi dari kedutan ringan hingga kehilangan kesadaran dan kejang-kejang yang parah. Penting untuk memahami bahwa tidak semua kejang adalah epilepsi, tetapi epilepsi selalu melibatkan kejang berulang.
Memahami Sawan dalam Perspektif Medis
Dalam dunia medis, sawan seringkali disamakan dengan epilepsi. Epilepsi adalah gangguan neurologis kronis yang ditandai dengan kejang berulang tanpa penyebab yang jelas.
Epilepsi memengaruhi sekitar 50 juta orang di seluruh dunia, menjadikannya salah satu gangguan neurologis yang paling umum. Epilepsi bukanlah penyakit menular dan dapat dikelola dengan pengobatan yang tepat.
Gejala Sawan yang Perlu Diwaspadai
Gejala sawan atau kejang dapat sangat bervariasi tergantung pada jenis kejang dan bagian otak yang terlibat. Beberapa gejala umum meliputi:
- Kehilangan kesadaran sementara.
- Gerakan menyentak atau kaku pada lengan dan kaki.
- Kebingungan.
- Tatapan kosong.
- Perilaku aneh atau tidak biasa.
- Hilangnya kontrol kandung kemih atau usus.
- Menggigit lidah.
- Kesulitan bernapas.
Simak informasi lain seputar Apa Itu Epilepsi? Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.
Penyebab Sawan dari Sudut Pandang Ilmiah
Penyebab sawan atau epilepsi dapat bervariasi, dan dalam beberapa kasus, penyebabnya mungkin tidak diketahui. Beberapa penyebab umum meliputi:
- Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan epilepsi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini.
- Cedera kepala: Trauma kepala dapat menyebabkan kerusakan otak yang memicu kejang.
- Infeksi otak: Meningitis, ensefalitis, dan infeksi otak lainnya dapat menyebabkan epilepsi.
- Stroke: Gangguan suplai darah ke otak dapat menyebabkan kerusakan yang memicu kejang.
- Tumor otak: Tumor yang tumbuh di otak dapat mengganggu aktivitas listrik normal dan menyebabkan kejang.
- Kondisi perkembangan: Beberapa kondisi perkembangan seperti cerebral palsy dan autisme dapat meningkatkan risiko epilepsi.
Epilepsi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetik, cedera otak, infeksi, dan kondisi medis lainnya.
Diagnosis Sawan
Diagnosis sawan atau epilepsi melibatkan beberapa langkah, termasuk:
- Anamnesis: Dokter akan menanyakan riwayat medis pasien, termasuk riwayat kejang, cedera kepala, infeksi, dan riwayat keluarga dengan epilepsi.
- Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan neurologis untuk mengevaluasi fungsi saraf dan mengidentifikasi tanda-tanda masalah neurologis.
- Elektroensefalogram (EEG): EEG adalah tes yang mengukur aktivitas listrik di otak. Tes ini dapat membantu mengidentifikasi pola aktivitas otak yang abnormal yang terkait dengan kejang.
- Pemindaian otak: Pemindaian otak seperti MRI atau CT scan dapat membantu mengidentifikasi kelainan struktural di otak yang dapat menyebabkan kejang.
Penanganan Medis untuk Mengatasi Sawan
Penanganan sawan atau epilepsi bertujuan untuk mengendalikan kejang dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Beberapa pilihan penanganan meliputi:
- Obat-obatan antiepilepsi (OAE): OAE adalah obat-obatan yang membantu mengendalikan kejang dengan mengurangi aktivitas listrik di otak.
- Operasi: Operasi mungkin menjadi pilihan jika obat-obatan tidak efektif dalam mengendalikan kejang.
- Stimulasi saraf vagus (VNS): VNS melibatkan implantasi perangkat yang mengirimkan impuls listrik ke saraf vagus di leher. Ini dapat membantu mengurangi frekuensi kejang.
- Diet ketogenik: Diet ketogenik adalah diet tinggi lemak, rendah karbohidrat yang dapat membantu mengendalikan kejang pada beberapa orang, terutama anak-anak dengan epilepsi yang sulit diobati.
Mitos dan Fakta Seputar Sawan di Masyarakat
Ada banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang sawan atau epilepsi. Penting untuk memisahkan fakta dari fiksi:
- Mitos: Sawan adalah penyakit menular.
- Fakta: Epilepsi bukanlah penyakit menular.
- Mitos: Orang dengan sawan tidak dapat bekerja atau bersekolah.
- Fakta: Banyak orang dengan epilepsi dapat hidup produktif dan sukses dengan pengobatan yang tepat.
- Mitos: Kamu harus memasukkan sesuatu ke dalam mulut seseorang yang mengalami kejang.
- Fakta: Jangan pernah memasukkan apa pun ke dalam mulut seseorang yang mengalami kejang. Ini dapat menyebabkan cedera.
Nah, Cek Fakta: Benarkah Epilepsi Tak Bisa Sembuh? Simak penjelasan selengkapnya.
Pencegahan Sawan
Meskipun tidak semua kasus sawan dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:
- Mencegah cedera kepala dengan mengenakan helm saat berolahraga atau mengendarai sepeda motor.
- Menerima vaksinasi untuk mencegah infeksi otak.
- Mengendalikan tekanan darah dan kadar kolesterol untuk mengurangi risiko stroke.
- Menghindari penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang.
Apakah Orang Terdekat Idap Epilepsi? Segera Hubungi Dokter Ini untuk tahu penanganan yang tepat.
Kapan Harus Segera Mencari Pertolongan Medis?
Segera cari pertolongan medis jika seseorang mengalami:
- Kejang pertama kali.
- Kejang yang berlangsung lebih dari 5 menit.
- Kejang berulang tanpa sadar kembali di antaranya.
- Cedera selama kejang.
- Kesulitan bernapas setelah kejang.
Kesimpulan
Sawan adalah istilah yang memiliki makna ganda, baik secara medis maupun budaya.
Dalam konteks medis, sawan seringkali merujuk pada kejang atau epilepsi, suatu kondisi neurologis yang memerlukan penanganan medis yang tepat. Penting untuk memahami gejala, penyebab, dan pilihan penanganan yang tersedia.
Jika kamu atau seseorang yang kamu butuh informasi lebih dalam mengenai kejang, segera hubungi dokter di Halodoc untuk mengetahui bagaimana penanganan yang tepat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!


