Sebelum Lakukan Diet Intermitten Fasting, Perhatikan 5 Hal Ini

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Februari 2023

“Meski efektif untuk menurunkan berat badan, diet intermittent fasting bisa menimbulkan efek samping. Selain itu, kamu perlu membatasi asupan kalori dan makan makanan sehat bila ingin mendapatkan manfaat optimal dari metode diet ini.”

Sebelum Lakukan Diet Intermitten Fasting, Perhatikan 5 Hal IniSebelum Lakukan Diet Intermitten Fasting, Perhatikan 5 Hal Ini

Halodoc, Jakarta – Salah satu metode diet yang populer dan diminati banyak orang adalah diet intermittent fasting. Tidak hanya efektif untuk menurunkan berat badan, penelitian menunjukkan bahwa metode ini juga bisa mencegah, bahkan mengatasi penyakit tertentu.

Nah, bila kamu tertarik untuk mencoba metode diet puasa ini, ada baiknya kamu memerhatikan beberapa hal ini dulu. 

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mencoba Diet Intermittent Fasting

Diet intermittent fasting (IF) adalah rencana makan yang meliputi puasa dan makan yang saling bergantian dengan jadwal teratur. Tidak seperti tren diet lainnya yang hanya sesekali, metode penurunan berat badan ini merupakan kebiasaan gaya hidup.

Pola puasa ini tidak berfokus pada apa yang dimakan, melainkan kapan memakannya. Ketika menjalani metode diet ini,  kamu hanya makan dalam waktu tertentu, dan sisanya kamu berpuasa.

Ada beberapa cara untuk mengikutinya, misalnya, beberapa orang tidak makan selama 16 jam, sementara yang lain selama 24 jam dua kali seminggu. 

Puasa sudah diketahui bisa memberi banyak manfaat untuk kesehatan. Dengan memberi tubuh waktu istirahat dari mencerna makanan, kadar insulin bisa menurun. 

Diet ini juga banyak diminati karena menjanjikan kesehatan, fokus dan energi yang lebih baik, serta memangkas.

Namun, sebelum melakukan diet intermittent fasting, berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan:

1. Ada efek sampingnya

Sama seperti metode diet lainnya, diet IF juga memiliki efek samping dan tidak dianjurkan untuk semua orang.

Perubahan pola makan dan puasa selama berjam-jam bisa berbahaya bagi ibu hamil dan mereka yang mengidap diabetes dan gangguan makan. Jadi, bagi wanita hamil dan pasien diabetes yang ingin melakukan diet ini, penting untuk makan dalam selang waktu yang pendek.

Selain itu, bicarakan terlebih dahulu dengan dokter bila ingin mencoba pola makan apapun yang baru.

2. Konsumsi makanan sehat saat waktu makan

Diet IF tidak melarang kamu untuk mengonsumsi kelompok makanan tertentu. Namun, pola makan ini juga tidak memberi kamu kebebasan untuk makan secara berlebihan atau makan makanan yang tidak sehat.

Kamu baru bisa mendapatkan manfaat yang optimal dari metode diet ini bila mengonsumsi makanan sehat di jendela makan dan membatasi asupan kalori kamu.

3. Jangan makan berlebihan

Setelah berpuasa selama 16 jam, tentu kamu akan kelaparan. Kebanyakan orang yang melakukan diet puasa ini menjadi cenderung makan berlebihan saat berbuka puasa.

Namun, hal itu hanya akan menggagalkan tujuan kamu untuk menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan. Jadi, usahakanlah untuk tidak makan berlebihan dan batasi jumlah asupan kalori.

Selain itu, hindari berbuka puasa dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan karbohidrat. Jadi, makanlah secukupnya dan konsumsi makanan ringan terlebih dahulu saat mengakhiri puasa.

4. Ada risiko dehidrasi

Bila ingin melakukan diet intermittent fasting, jangan lupa minum air putih di jendela puasa kamu. Sebagian besar orang lupa minum air putih ketika mereka menjalani metode diet ini dan hal itu bisa menyebabkan dehidrasi.

Dehidrasi bisa mengganggu dalam beberapa cara, seperti menyebabkan sakit kepala, sulit berkonsentrasi, dan kamu mungkin akan merasa lebih lapar. Karena itu, penuhilah kebutuhan cairan tubuh setiap hari dengan baik.

Kamu bisa minum air putih, kopi atau teh tanpa pemanis di jendela puasa.

5. Mulailah secara perlahan dan dengan perencanaan

Bila kamu baru pertama kali mencoba puasa, sebaiknya mulailah diet ini secara perlahan. Pertama, coba evaluasi pola mana yang sesuai dengan gaya hidup dan tujuan kebugaran kamu.

Bagi sebagian orang, berpuasa selama 16 jam mungkin tidak bisa dilakukan karena berbagai alasan. Jadi, tidak perlu langsung menjalani puasa selama itu, mulailah secara perlahan.

Kunci agar kamu bisa menjalani diet apapun dengan baik adalah miliki perencanaan yang baik.

Itulah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mencoba diet intermittent fasting. Bila kamu mengalami keluhan kesehatan tertentu saat menjalani diet, cobalah untuk memeriksakan diri ke dokter.

Kamu bisa periksa kesehatan ke dokter dengan pilihan melalui aplikasi Halodoc. Tunggu apa lagi, yuk segera download Halodoc sekarang juga! 

Home Lab Halodoc
Referensi:
Times of India. Diakses pada 2023. 5 things everyone should know before trying Intermittent fasting.
Healthline. Diakses pada 2023. Intermittent Fasting 101 — The Ultimate Beginner’s Guide.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan