Self Sabotase: Pengertian, Bentuk, dan Cara Mengatasinya
Self-sabotage adalah perilaku atau pola pikir yang secara sadar maupun tidak sadar menghalangi keberhasilan atau kesejahteraan diri sendiri.

Daftar Isi:
- Pengertian Sabotase dalam Psikologi
- Bentuk-Bentuk Sabotase dalam Psikologi
- Penyebab Sabotase Menurut Psikologi
- Dampak Sabotase terhadap Kesehatan Mental
- Cara Mengatasi Sabotase dalam Psikologi
- Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah sabotase yang identik dengan tindakan merusak atau menghambat sesuatu secara sengaja.
Namun, dalam psikologi, sabotase memiliki makna yang lebih luas dan mendalam. Tindakan ini bisa terjadi baik dilakukan oleh orang lain (external sabotage) maupun diri sendiri (self-sabotage), dan sering kali tidak disadari.
Dampaknya pun signifikan terhadap kesehatan mental, hubungan interpersonal, maupun pencapaian tujuan pribadi.
Pengertian Sabotase dalam Psikologi
Secara umum, sabotase dalam psikologi adalah perilaku atau pola pikir yang menghambat perkembangan, kesuksesan, atau kesejahteraan seseorang, baik dilakukan oleh pihak eksternal maupun oleh diri sendiri.
Menurut American Psychological Association (APA), self-sabotage adalah kecenderungan untuk menghalangi tujuan diri sendiri melalui tindakan atau pemikiran yang merugikan.
Sabotase tidak selalu terlihat jelas. Kadang, bentuknya halus seperti menunda pekerjaan penting, memilih lingkungan yang toksik, atau mengabaikan perawatan diri.
Dalam hubungan sosial, sabotase bisa muncul melalui manipulasi, pengendalian berlebihan, atau meremehkan orang lain.
Bentuk-Bentuk Sabotase dalam Psikologi
Sabotase dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, di antaranya:
1. Self-Sabotage (Sabotase Diri Sendiri)
Terjadi ketika seseorang melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan terbaiknya sendiri. Contohnya, menunda-nunda (procrastination), berpikir negatif berlebihan, atau menghindari kesempatan karena takut gagal.
2. Sabotase Emosional
Melibatkan perilaku yang merusak kestabilan emosi seseorang, misalnya memicu rasa bersalah, cemas, atau tidak percaya diri.
3. Sabotase dalam Hubungan
Seseorang secara sadar atau tidak sadar menghancurkan hubungan yang sebenarnya positif, misalnya dengan memicu konflik tanpa alasan atau menjaga jarak emosional.
4. Sabotase Profesional
Tindakan yang menghambat perkembangan karier orang lain atau diri sendiri, seperti menyebarkan informasi keliru, menolak kerja sama, atau tidak memanfaatkan peluang.
Penyebab Sabotase Menurut Psikologi
Terdapat beberapa faktor yang memicu perilaku sabotase, di antaranya:
- Ketakutan akan kegagalan atau keberhasilan. Rasa takut gagal membuat seseorang memilih menghindar, sementara takut berhasil memunculkan kekhawatiran akan tanggung jawab yang lebih besar.
- Rendahnya harga diri. Individu dengan self-esteem rendah cenderung merasa tidak layak untuk sukses atau bahagia.
- Pola asuh dan pengalaman masa lalu Lingkungan yang penuh kritik, pelecehan, atau pengabaian bisa memicu pola sabotase di kemudian hari.
- Stres dan kelelahan mental. Kondisi mental yang tidak stabil dapat memicu perilaku yang bertentangan dengan kepentingan diri sendiri.
Dampak Sabotase terhadap Kesehatan Mental
Sabotase, baik yang berasal dari orang lain maupun dari diri sendiri, dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan:
- Meningkatkan stres dan kecemasan karena tekanan yang terus-menerus.
- Menurunkan rasa percaya diri akibat kegagalan berulang.
- Merusak hubungan dengan orang lain, baik secara personal maupun profesional.
- Menghambat perkembangan diri karena peluang yang terlewatkan.
Kamu alami kecemasan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari? Simak selengkapnya, 3 Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Gangguan Kecemasan.
Cara Mengatasi Sabotase dalam Psikologi
Mengatasi sabotase memerlukan kesadaran diri dan strategi yang tepat. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Mengenali Pola Sabotase. Sadari perilaku atau pikiran yang menghambat tujuan pribadi. Catat momen ketika perilaku itu muncul.
- Meningkatkan Self-Awareness. Lakukan refleksi diri atau journaling untuk memahami pemicu sabotase.
- Mengganti Pola Pikir Negatif. Gunakan teknik cognitive behavioral therapy (CBT) untuk melatih pikiran positif dan realistis.
- Mencari Dukungan. Diskusikan masalah dengan teman tepercaya, keluarga, atau terapis profesional.
- Mengambil Langkah Kecil. Pecah tujuan besar menjadi langkah kecil untuk mengurangi rasa kewalahan.
Kesimpulan
Sabotase dalam psikologi bukan hanya soal merusak dari luar, tetapi juga bisa datang dari dalam diri sendiri melalui perilaku dan pola pikir yang merugikan.
Memahami penyebab dan bentuk sabotase adalah langkah awal untuk mengatasinya.
Dengan kesadaran diri, dukungan yang tepat, dan strategi yang terencana, sabotase dapat dihindari sehingga kesehatan mental dan pencapaian tujuan tetap terjaga.
Jika kamu mengalami tanda self sabotase, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan psikolog di Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!


