Serba Serbi Cave Disease yang Picu Berbagai Penyakit
Halodoc, Jakarta – Setelah lama terjebak dalam gua Thang Luam, 12 anak dan seorang pelatih yang tergabung dalam klub sepak bola anak-anak Wild Boars, Thailand berhasil diselamatkan. Meski begitu, mereka tetap harus menjalani pemeriksaan dan perawatan medis, serta diisolasi selama beberapa hari sebelum akhirnya diizinkan untuk bertemu keluarganya.
Isolasi ini bertujuan untuk melindungi mereka dari infeksi patogen yang ditularkan oleh lingkungan sekitarnya. Sebab, kondisi dalam gua –sempit dan minim cahaya– telah menurunkan daya tahan tubuh, sehingga membuat mereka rentan terinfeksi patogen penyebab penyakit.
Kondisi Dalam Gua dan Risiko Cave Disease
Cave disease dikenal juga sebagai histoplasmosis. Ini adalah infeksi yang terjadi akibat menghirup spora jamur Histoplasma capsulatum. Spora ini sering ditemukan di tanah atau pada kotoran burung dan kelelawar, dua jenis hewan yang banyak ditemukan dalam gua. Penyakit ini terjadi jika spora jamur yang berada di tanah tertiup angin dan terbawa di udara, lalu masuk ke dalam sistem pernapasan manusia. Meski begitu, belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa penyakit ini dapat ditularkan dari orang ke orang.
Gejala cave disease biasanya muncul 3-17 hari setelah paparan. Tanda dan gejala yang dialami dapat berupa demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, batuk kering, dada terasa tidak nyaman, serta penurunan berat badan. Diagnosis dilakukan dengan beberapa tindak pengujian laboratorium, yaitu melalui pengecekan kondisi urine, paru-paru, dan sampel darah. Jika diperlukan, pemindaian sinar X atau CT Scan juga dilakukan untuk mendeteksi lebih jauh terkait dampak kesehatannya.
Kabar baiknya, sebagian besar kasus ini tidak memerlukan perawatan. Namun, orang yang daya tahan tubuhnya rendah dapat mengalami masalah serius, karena penyakit ini dapat berkembang dan menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Masalah Kesehatan Lain Akibat Berada Dalam Gua
Selain cave disease, seseorang yang berada di gua dalam waktu lama juga rentan mengalami beragam masalah kesehatan. Antara lain:
- Gangguan Tidur
Setelah keluar dari gua, seseorang harus menggunakan kacamata hitam pelindung. Tujuannya untuk menyesuaikan paparan cahaya pada mata, setelah sebelumnya berada di gua yang tanpa cahaya. Kondisi tanpa cahaya inilah yang dapat mengubah dan mengganggu pola tidur seseorang, karena ia tidak bisa membedakan kapan harus tidur dan terbangun saat berada dalam gua.
- Dehidrasi dan Malnutrisi
Kondisi ini dapat terjadi akibat terbatasnya asupan makanan dan minuman dalam gua. Semakin lama seseorang berada di gua, semakin besar juga risikonya untuk mengalami dehidrasi dan malnutrisi (kekurangan nutrisi).
- Post-Traumatic Stres Disorder (PTSD)
PTSD adalah kondisi mental yang membuat seseorang mengalami serangan panik akibat trauma pengalaman masa lalu. Kondisi ini dapat dialami oleh orang yang terjebak dalam gua, sehingga membuatnya trauma berada dalam ruangan sempit dan gelap.
- Rabies, Leptospirosis, dan Tick-borne Relapsing Fever
Penyakit lain yang dapat terjadi akibat berada di gua dalam waktu lama adalah rabies, leptospirosis, dan tick-borne relapsing fever. Ini adalah infeksi yang ditularkan oleh hewan bawah tanah, seperti kutu, kelelawar, dan hewan pengerat (tikus).
Itulah serba-serbi cave disease yang picu berbagai penyakit. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar cave disease, tanyakan saja pada dokter Halodoc. Sebab melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa bertanya pada dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!