Sering Sakit Kepala selama Hamil? Ini Penyebabnya
“Sakit kepala saat hamil bisa disebabkan oleh preeklampsia, perubahan hormon, dehidrasi, dan kadar gula darah yang rendah. Penting bagi ibu hamil untuk menjaga asupan nutrisi, cairan, istirahat, dan aktivitas fisik yang cukup untuk mencegah sakit kepala serta berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala serius.”

Halodoc, Jakarta – Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Wolters Kluwer, 60 persen bumil yang berusia kurang dari 40 tahun kerap mengalami sakit kepala. Salah satu pemicunya adalah preeklampsia, terutama menginjak usia kehamilan 20 minggu.
Perubahan hormon dan kenaikan volume darah serta cairan dalam tubuh bisa menjadi pemicu sakit kepala. Namun, terkadang sakit kepala bisa menjadi tanda sedang terjadi gangguan kesehatan antara ibu ataupun janin. Simak selengkapnya informasi sakit kepala saat hamil di bawah ini!
Penyebab Sakit Kepala Migrain pada Ibu Hamil
Data kesehatan yang dipublikasikan oleh Royal College of Obstetricians and Gynaecologist disebutkan kalau jenis sakit kepala selama kehamilan biasanya adalah migrain. Kalau jenis sakit kepala ini bisa ditangani dengan perawatan yang sederhana.
Kalau ibu sedang hamil dan kerap mengalami migraine, tanyakan langsung saja di Halodoc. Dokter yang ahli dibidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk bumil.
Namun di kondisi yang lain, sakit kepala selama kehamilan bisa mengancam jiwa.
Untuk mengidentifikasi sakit kepala yang dialami selama kehamilan, ada baiknya menanyakan informasi tersebut pada profesional kesehatan.
Sebagai bahan informasi, berikut ini beberapa penyebab sakit kepala saat kehamilan:
Preeklampsia
Sakit kepala yang dialami pada ibu hamil bisa menjadi tanda preeklampsia. Kondisi ini dapat mengganggu perkembangan janin.
Gejalanya adalah tekanan darah yang tinggi, sakit kepala, pandangan kabur, dan nyeri pada seputar perut.
Preeklampsia bisa saja terjadi saat memasuki trimester kedua atau ketiga.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ibu hamil yang mengalami tekanan darah tinggi disertai sakit kepala memiliki risiko preeklampsia dan komplikasi kehamilan lainnya 17 kali lebih tinggi.
Kadar Gula Rendah
Sakit kepala pada ibu hamil bisa jadi tanda kadar gula dalam darah rendah. Biasanya kondisi ini terjadi pada calon ibu yang asupan makanan dan gizinya tidak tercukupi.
Agar terhindar dari hal ini, pastikan ibu mengonsumsi makanan yang sehat dan memiliki gizi yang dibutuhkan selama mengandung.
Dehidrasi
Dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan cairan.
Artinya, cairan yang masuk ke dalam tubuh tak dapat menggantikan cairan yang telah hilang karena beraktivitas. Dehidrasi mungkin terjadi saat seseorang kurang minum air dalam satu hari.
Salah satu tanda dehidrasi adalah sakit kepala yang tak tertahankan.
Maka penting untuk memastikan asupan air, terutama pada ibu hamil, tercukupi setiap harinya.
Orang dewasa dianjurkan untuk minum 2 liter atau setara 8 gelas air putih setiap harinya. Kebutuhan pada ibu hamil biasanya akan berbeda.
Kurang Istirahat
Semakin besar usia kandungan, biasanya waktu tidur dan berisitirahat bagi ibu pun akan semakin berkurang. Salah satu dampak dari kurang tidur adalah sensasi sakit yang terjadi di sekitar kepala.
Pada ibu hamil, biasanya keluhan sulit tidur nyenyak akan semakin menjadi jelang waktu persalinan.
Kendati demikian, ibu harus tetap beristirahat setidaknya untuk menjaga kesehatan. Tujuannya agar tubuh akan lebih siap dalam menghadapi persalinan kelak.
Kurang Bergerak
Terlalu banyak duduk, tidur, berbaring, bisa menyebabkan penumpukan cairan di bagian-bagian tertentu di tubuh.
Walaupun bumil disarankan untuk mendapatkan istirahat yang cukup, tetapi terlalu banyak istirahat juga tidak baik.
Pastikan ibu menjadwalkan diri untuk melakukan olahraga di pagi atau sore hari.
Olahraga dapat membantu melancarkan sirkulasi darah. Sirkulasi darah yang lancar dapat membantu mengirimkan oksigen segar ke dalam otak, sehingga mencegah terjadinya sakit kepala.