Sklera Ikterik: Penyebab Mata Kuning dan Cara Mengatasi
Sklera ikterik atau mata kuning bisa menjadi tanda awal gangguan hati, saluran empedu, atau darah yang memerlukan evaluasi medis segera.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Sklera Ikterik?
- Gejala Sklera Ikterik
- Penyebab Sklera Ikterik
- Diagnosis Sklera Ikterik
- Cara Mengatasi Sklera Ikterik
- Komplikasi Sklera Ikterik
- Pencegahan Sklera Ikterik
Sklera ikterik, atau yang lebih dikenal dengan mata kuning, adalah kondisi medis yang ditandai dengan perubahan warna putih mata (sklera) menjadi kuning.
Kondisi ini umumnya merupakan indikasi adanya masalah kesehatan yang mendasari dan memerlukan perhatian medis.
Ketahui lebih lanjut mengenai sklera ikterik, termasuk penyebab, gejala, cara mengatasi, dan langkah pencegahannya berikut ini!
Apa Itu Sklera Ikterik?
Sklera adalah bagian putih mata yang terdiri dari jaringan ikat fibrosa. Sklera ikterik terjadi ketika sklera mengalami perubahan warna menjadi kuning.
Perubahan warna ini disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin dalam darah, suatu kondisi yang dikenal sebagai hiperbilirubinemia.
Bilirubin adalah pigmen kuning yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah.
Kondisi mata kuning ini seringkali menjadi tanda pertama dari penyakit kuning (jaundice) dan mengindikasikan adanya gangguan pada hati, saluran empedu, atau masalah pada sel darah merah.
Pahami lebih dalam soal Penyakit Kuning – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.
Gejala Sklera Ikterik
Gejala utama sklera ikterik adalah perubahan warna putih mata menjadi kuning. Tingkat kekuningan dapat bervariasi, tergantung pada kadar bilirubin dalam darah.
Selain perubahan warna pada sklera, gejala lain yang mungkin menyertai sklera ikterik meliputi:
- Kulit kuning (jaundice)
- Urine berwarna gelap.
- Feses berwarna pucat.
- Kelelahan.
- Nyeri perut.
- Mual dan muntah.
- Gatal-gatal.
Agar kamu lebih waspada, ketahui lebih dalam tentang ciri Penyakit Liver – Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya berikut ini.
Penyebab Sklera Ikterik
Sklera ikterik dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis yang memengaruhi produksi, metabolisme, atau ekskresi bilirubin. Beberapa penyebab umum sklera ikterik meliputi:
- Penyakit Hati: Hepatitis (peradangan hati), sirosis (kerusakan hati kronis), penyakit hati alkoholik, dan kanker hati dapat mengganggu kemampuan hati untuk memproses dan mengeluarkan bilirubin.
- Gangguan Saluran Empedu: Batu empedu, penyempitan saluran empedu, atau tumor dapat menghalangi aliran empedu dan menyebabkan bilirubin menumpuk dalam darah.
- Masalah pada Sel Darah Merah: Anemia hemolitik (penghancuran sel darah merah yang berlebihan) dan penyakit sel sabit dapat menyebabkan peningkatan produksi bilirubin.
- Infeksi: Infeksi tertentu, seperti malaria dan leptospirosis, dapat menyebabkan kerusakan hati dan meningkatkan kadar bilirubin.
- Obat-obatan: Beberapa obat-obatan, seperti acetaminophen (dalam dosis tinggi) dan beberapa antibiotik, dapat menyebabkan kerusakan hati dan sklera ikterik.
- Penyakit Genetik: Sindrom Gilbert dan sindrom Crigler-Najjar adalah kelainan genetik yang memengaruhi metabolisme bilirubin.
Diagnosis Sklera Ikterik
Diagnosis sklera ikterik melibatkan evaluasi medis menyeluruh, termasuk:
- Pemeriksaan Fisik: Dokter akan memeriksa mata, kulit, dan bagian tubuh lainnya untuk mencari tanda-tanda penyakit kuning dan kondisi medis lainnya.
- Anamnesis: Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien, termasuk obat-obatan yang dikonsumsi, riwayat penyakit hati, dan kebiasaan alkohol.
- Tes Darah: Tes darah akan dilakukan untuk mengukur kadar bilirubin, enzim hati, dan parameter lainnya untuk mengevaluasi fungsi hati dan mengidentifikasi penyebab sklera ikterik.
- Pencitraan: USG, CT scan, atau MRI dapat digunakan untuk memeriksa hati, saluran empedu, dan organ lainnya untuk mencari kelainan struktural.
- Biopsi Hati: Dalam beberapa kasus, biopsi hati mungkin diperlukan untuk mengevaluasi kerusakan hati dan mengidentifikasi penyebab sklera ikterik.
Cara Mengatasi Sklera Ikterik
Pengobatan sklera ikterik akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:
- Pengobatan Penyakit Hati: Jika sklera ikterik disebabkan oleh penyakit hati, pengobatan akan difokuskan pada pengelolaan kondisi hati. Ini mungkin melibatkan obat-obatan antivirus untuk hepatitis, kortikosteroid untuk penyakit autoimun, atau transplantasi hati dalam kasus yang parah.
- Pengobatan Gangguan Saluran Empedu: Batu empedu dapat dihilangkan melalui operasi atau prosedur non-invasif seperti litotripsi gelombang kejut. Tumor atau penyempitan saluran empedu mungkin memerlukan pembedahan atau pemasangan stent.
- Pengobatan Masalah pada Sel Darah Merah: Anemia hemolitik mungkin memerlukan transfusi darah, obat-obatan imunosupresan, atau splenektomi (pengangkatan limpa).
- Penghentian Obat: Jika obat-obatan yang menyebabkan sklera ikterik, dokter akan merekomendasikan untuk menghentikan atau mengganti obat tersebut.
Komplikasi Sklera Ikterik
Sklera ikterik yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa komplikasi potensial meliputi:
- Kerusakan Hati: Penyakit hati kronis dapat menyebabkan sirosis, gagal hati, dan kanker hati. Nah, Ini 5 Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Perawatan Gangguan Fungsi Hati untuk kamu hubungi.
- Ensefalopati Bilirubin: Pada bayi baru lahir, kadar bilirubin yang sangat tinggi dapat menyebabkan kerusakan otak yang disebut ensefalopati bilirubin atau kernikterus.
- Gangguan Pembekuan Darah: Penyakit hati dapat mengganggu produksi faktor pembekuan darah, meningkatkan risiko perdarahan.
- Infeksi: Penyakit hati dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi.
Pencegahan Sklera Ikterik
Beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi risiko sklera ikterik, termasuk:
- Vaksinasi Hepatitis: Vaksinasi hepatitis A dan B dapat melindungi terhadap infeksi virus yang menyebabkan penyakit hati.
- Batasi Konsumsi Alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak hati dan meningkatkan risiko penyakit hati alkoholik.
- Jaga Berat Badan Ideal: Obesitas dapat menyebabkan perlemakan hati non-alkoholik (NAFLD), yang dapat berkembang menjadi penyakit hati yang lebih serius.
- Hindari Penggunaan Narkoba Terlarang: Penggunaan narkoba terlarang dapat merusak hati dan meningkatkan risiko hepatitis.
- Praktikkan Seks Aman: Seks tanpa kondom dapat meningkatkan risiko penularan hepatitis B dan C.
Jika kamu mengalami gejala sklera ikterik, jangan ragu untuk konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc.
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!


