Dalam dunia perawatan kulit, jerawat masih menjadi masalah umum yang dihadapi oleh banyak orang. 

Meskipun berbagai produk dan perawatan telah banyak dikembangkan, namun setiap individu memiliki karakteristik kulit yang berbeda, sehingga tidak semua solusi perawatan cocok untuk semua orang.

Inilah yang kemudian membuat inovasi teknologi dalam dunia dermatologi semakin penting. Terutama dalam menganalisis dan memahami kondisi kulit lebih mendalam.

Nah, salah satu inovasi terbaru yang hadir untuk membantu menganalisa kulit berjerawat adalah SpotScan+ dari La Roche Posay. 

Yuk, cari tahu lebih jauh mengenai apa itu SpotScan+ dan cara kerjanya pada artikel berikut ini!

Apa Itu SpotScan+?

SpotScan+ merupakan inovasi terbaru dari La Roche Posay yang hadir untuk membantu menganalisa kulit berjerawat. Teknologi ini menawarkan pendekatan yang lebih akurat dan personal dalam merawat kulit berjerawat. 

Dengan menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan keahlian dermatologis, SpotScan+ mampu memberikan analisis yang lebih detail mengenai kondisi kulit, membantu menentukan penyebab jerawat, serta memberikan rekomendasi perawatan yang tepat. 

Bagaimana Cara Kerja SpotScan+ dalam Menganalisa Kulit?

Berikut ini cara kerja SpotScan+ dalam menganalisa kulit berjerawat: 

1. Ambil 3 foto selfie

Dalam menggunakan SpotScan+, pertama kamu perlu mengambil 3 foto selfie di handphone. Foto tersebut terdiri dari wajah tampak depan, tampak samping kiri, dan tampak samping kanan. 

Setelah itu, kamu kamu juga diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kondisi kulit dan gaya hidup sehari-hari. 

2. Dapatkan hasil analisa kulit

Setelah mengambil foto selfie, kamu bisa segera mendapatkan hasil analisa kulit. SpotScan+ akan menghitung, mendeteksi, dan mengkategorikan masalah jerawatmu.

Kamu bisa mengetahui apakah kulitmu memiliki jerawat, komedo, atau noda bekas jerawat. Penilaian ini biasanya menggunakan grade dari 0 hingga 5. 

3. Dapatkan rekomendasi skincare untuk kulit

Terakhir, berdasarkan hasil analisis, SpotScan+ akan menyarankan rutinitas perawatan kulit yang dipersonalisasi. Artinya, perawatan kulit yang direkomendasikan akan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. 

Misalnya saja, penggunaan produk skincare berdasarkan kebutuhan, urutan pemakaian produk yang tepat, serta frekuensi dan durasi pemakaian yang akan disesuaikan dengan kondisi kulitmu.

Validasi SpotScan+ oleh Perdoski

Melalui acara bertajuk ”Dermlive by La Roche Posay: The Latest Advancement in Acne Care” pada Sabtu (30/11/2024) di Movenpick Hotel, Jakarta Pusat, La Roche-Posay, Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) berbagi informasi mengenai proses analisa jerawat terkini menggunakan SpotScan+. 

Studi terkini Perdoski menunjukkan validitas tinggi pada Spotscan+, teknologi berbasis AI dengan medical-grade analysis yang dikeluarkan oleh La Roche Posay. 

Teknologi Spotscan+ disebut tidak dapat menggantikan peran dokter. Namun, dapat membantu proses analisis awal untuk pasien-pasien dengan kulit berjerawat. 

“Spotscan+ menjadi alat yang sangat efektif untuk membantu dermatolog ataupun pejuang jerawat. Bagi pejuang jerawat, Spotscan+ menawarkan screening awal yang akan membantu mereka, terutama di daerah dengan akses terbatas ke dermatologis. Selain itu, teknologi ini juga membantu menilai tingkat keparahan jerawat, serta memutuskan apakah konsultasi medis lebih lanjut diperlukan,” jelas Prof. Dr. dr. Satya Wydya Yenny, SpDVE., Subsp. D.K.E., M.Ag., FINSDV, FAADV. 

Teknologi Spotscan+ bisa diakses dengan mudah dan gratis oleh para pejuang jerawat melalui situs: https://www.larocheposay.co.id/event/spotscan-plus.

Meskipun SpotScan+ dapat menjadi alat pendukung dalam memahami dan merawat kulit, konsultasi langsung dengan dokter kulit tetap menjadi langkah yang bijak. Tujuannya untuk mendapatkan diagnosis yang akurat serta penanganan yang komprehensif. 

Dengan melakukan konsultasi, dokter dapat memberikan panduan yang sesuai dengan kondisi kulitmu, serta membantu mencegah potensi risiko dari penggunaan produk yang tidak tepat.