Sugar Crush Pada Anak: 5 Tanda Ini Wajib Tahu
Sugar crush pada anak adalah kondisi ketika kadar gula darah turun drastis setelah lonjakan tinggi akibat konsumsi gula berlebih.

Daftar Isi:
- Apa Itu Sugar Crush pada Anak?
- Tanda-Tanda Anak Alami Sugar Crush
- Penyebab Sugar Crush pada Anak
- Cara Mengatasi Sugar Crush pada Anak
- Mencegah Sugar Crush pada Anak
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Anak-anak umumnya menyukai makanan dan minuman manis, mulai dari permen, kue, hingga minuman kemasan.
Namun, terlalu banyak mengonsumsi gula bisa memengaruhi kesehatan mereka, salah satunya menimbulkan kondisi yang dikenal sebagai sugar crush.
Istilah ini merujuk pada penurunan drastis energi dan mood setelah kadar gula darah anak melonjak tinggi lalu turun secara cepat.
Yuk, cari tahu selengkapnay mengenai tanda anak mengalami sugar crush berikut ini!
Apa Itu Sugar Crush pada Anak?
“Sugar crush” pada anak, atau yang juga dikenal dengan istilah hipoglikemia reaktif, adalah kondisi ketika kadar gula darah anak turun drastis setelah mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula.
Kondisi ini berbeda dengan diabetes, namun dapat menimbulkan gejala yang tidak nyaman dan mengganggu aktivitas anak.
Normalnya, tubuh melepaskan insulin setelah mengonsumsi gula untuk membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa (gula darah) sebagai energi.
Namun, pada beberapa anak, pelepasan insulin berlebihan dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah yang terlalu cepat, sehingga memicu terjadinya sugar crush.
Tanda-Tanda Anak Alami Sugar Crush
Gejala sugar crush bisa bervariasi pada setiap anak, tetapi umumnya meliputi:
- Kelelahan dan lesu: Anak tampak lemas, mengantuk, dan tidak bersemangat.
- Perubahan suasana hati: Mudah rewel, marah, atau menangis tanpa alasan yang jelas.
- Sulit berkonsentrasi: Perhatian mudah teralihkan dan sulit fokus pada tugas atau aktivitas.
- Gemetar dan berkeringat: Tangan atau tubuh anak mungkin gemetar, disertai keringat dingin.
- Pusing atau sakit kepala: Anak mungkin mengeluh pusing atau sakit kepala ringan.
Pada beberapa kasus, sugar crush juga dapat menyebabkan:
- Penglihatan kabur.
- Detak jantung cepat.
- Kebingungan.
Penting untuk diingat bahwa, gejala-gejala ini bisa juga disebabkan oleh kondisi lain.
Namun, jika muncul setelah anak mengonsumsi makanan atau minuman manis, kemungkinan besar anak mengalami sugar crush.
Penyebab Sugar Crush pada Anak
Penyebab utama sugar crush adalah konsumsi berlebihan makanan dan minuman tinggi gula sederhana, seperti:
- Permen dan cokelat.
- Minuman bersoda dan jus kemasan.
- Kue dan biskuit manis.
- Sereal manis.
Makanan-makanan ini menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat, diikuti dengan penurunan yang drastis pula. Beberapa faktor lain juga dapat meningkatkan risiko sugar crush pada anak, antara lain:
- Sensitivitas insulin: Beberapa anak mungkin lebih sensitif terhadap insulin, sehingga lebih rentan mengalami penurunan gula darah yang berlebihan.
- Pola makan tidak teratur: Melewatkan waktu makan atau makan tidak teratur dapat mengganggu kadar gula darah.
- Aktivitas fisik berlebihan: Aktivitas fisik yang intens dapat menguras cadangan glikogen (gula simpanan) dalam tubuh, sehingga memicu hipoglikemia.
Cara Mengatasi Sugar Crush pada Anak
Jika anak menunjukkan tanda-tanda sugar crush, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
- Berikan makanan atau minuman yang mengandung gula kompleks: Contohnya roti gandum, buah-buahan, atau biskuit gandum. Gula kompleks dicerna lebih lambat, sehingga membantu menstabilkan kadar gula darah secara bertahap.
- Pastikan anak beristirahat: Kelelahan dapat memperburuk gejala sugar crush.
- Pantau kondisi anak: Perhatikan apakah gejala membaik setelah diberikan makanan atau minuman.
Dalam kasus yang jarang terjadi, jika anak mengalami gejala yang parah seperti kejang atau kehilangan kesadaran, segera cari pertolongan medis.
Ibu perlu tahu, Ini Batas Kadar Gula Normal untuk Tubuh.
Mencegah Sugar Crush pada Anak
Pencegahan adalah kunci utama untuk menghindari sugar crush pada anak. Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:
- Batasi konsumsi gula: Kurangi pemberian makanan dan minuman manis. Perhatikan label nutrisi pada makanan kemasan dan pilih yang rendah gula.
- Berikan makanan bergizi seimbang: Pastikan anak mendapatkan asupan karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat yang cukup.
- Jadwalkan waktu makan teratur: Jangan biarkan anak melewatkan waktu makan. Berikan camilan sehat di antara waktu makan utama jika diperlukan.
- Pilih camilan sehat: Ganti camilan manis dengan buah-buahan, sayuran, atau kacang-kacangan.
- Ajak anak beraktivitas fisik secara teratur: Aktivitas fisik membantu tubuh menggunakan glukosa sebagai energi.
Mau tahu apa saja obat gula darah tinggi yang biasanya diresepkan dokter? Simak rekomendasinya pada artikel berikut ini: 5 Rekomendasi Obat Diabetes untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi.
Kapan Harus ke Dokter?
Umumnya, sugar crush dapat diatasi dengan langkah-langkah sederhana di rumah. Namun, konsultasikan dengan dokter jika:
- Anak sering mengalami sugar crush.
- Gejala sugar crush sangat parah.
- Anak memiliki kondisi medis lain, seperti diabetes.
Dokter dapat membantu mencari penyebab yang mendasari dan memberikan penanganan yang tepat.
Butuh saran medis lebih lanjut? Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak di Halodoc.
Kesimpulan
Mengenali tanda anak alami sugar crush penting agar orang tua dapat memberikan penanganan yang tepat.
Dengan membatasi asupan gula, memberikan makanan bergizi seimbang, dan menerapkan gaya hidup sehat, sugar crush dapat dicegah.
Jika anak sering mengalami kondisi ini atau menunjukkan gejala yang parah, segera konsultasikan dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang optimal.


