Sulit Bangun Pagi, Ini 6 Penyebab Dysania yang Perlu Diketahui
“Orang dengan dysania sangat sulit untuk bangun di pagi hari. Ini perlu diwaspadai karena bisa jadi tanda penyakit lain yang lebih serius.”

Halodoc, Jakarta – Jika kamu selalu kesulitan bangun di pagi hari, bisa jadi kamu mengidap dysania. Kondisi ini tidaklah sama dengan rasa kantuk biasa, misalnya karena tidur terlalu larut.
Orang yang mengidap dysania akan sangat sulit untuk bangkit dari tempat tidur di pagi hari, meski sudah tidur nyenyak dan cukup. Secara medis, dysania mungkin lebih populer dengan sebutan inersia tidur atau kelelahan.
Meskipun bukan diagnosis medis resmi, dysania terkait dengan kondisi kesehatan yang signifikan. Jadi, penting untuk mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana cara mengembalikan semangat.
Berbagai Penyebab Dysania
Dysania dapat terjadi karena berbagai penyebab atau kondisi kesehatan, seperti:
- Myalgic Encephalomyelitis (Sindrom Kelelahan Kronis)
Orang dengan sindrom ini selalu merasa lelah. Baik saat mereka tidur nyenyak ataupun tidak. Mereka juga bisa mengalami crash, saat mereka mengalami kelelahan setelah aktivitas apa pun (fisik atau mental) yang terlalu menuntut.
Penyebab kondisi ini tidaklah jelas. Ini bisa terjadi setelah infeksi, gangguan kekebalan, atau stres ekstrem. Pada beberapa kasus, mungkin juga ada hubungannya dengan genetik.
- Depresi
Depresi dan dysania saling terkait. Ini karena depresi dapat menyebabkan pengidapnya sulit tidur, dan kemudian dapat memperburuk gejala depresi. Terkadang, kelelahan yang terjadi akibat kondisi kesehatan lain juga dapat menyebabkan depresi.
Depresi adalah kondisi yang bisa kamu atasi. Salah satu hal terpenting yang dapat kamu lakukan adalah berbicara dengan ahli kesehatan mental tentang gejala yang kamu alami.
- Duka
Setiap orang orang beradaptasi dengan kehilangan dengan cara yang berbeda. Bagi sebagian orang, masa-masa tepat setelah kehilangan seseorang yang berharga sering menyebabkan efek emosional seperti kesedihan yang mendalam, kemarahan, kecemasan, dan rasa bersalah.
Selain itu, ada juga efek fisik seperti masalah jantung, perubahan sistem kekebalan, dan gangguan tidur, yang berujung pada dysania. Jika kamu merasa memiliki gangguan terkait kesedihan, bicarakan dengan ahli kesehatan mental.
- Gangguan Tidur
Dysania juga bisa terjadi karena gangguan tidur, seperti insomnia dan sleep apnea. Kondisi ini dapat membuat kamu merasa lelah dan sangat sulit untuk bangun dari tempat tidur di pagi hari.
- Gangguan Tiroid
Kondisi tiroid seperti hipotiroidisme dan penyakit Hashimoto dapat menyebabkan dysania dan perasaan lelah terus-menerus. Rasa lelah dapat berlanjut selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun jika kelainan tiroid tidak diobati.
Obat jantung tertentu, dan kondisi seperti gangguan bipolar, juga dapat mengganggu fungsi tiroid yang sehat. Beberapa perawatan kanker juga dapat menyebabkan hipotiroidisme.
- Penyakit Jantung
Banyak penyakit yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah dapat membuat kamu merasa sangat lelah, bahkan di pagi hari. Jika kamu merokok, kelebihan berat badan, mengidap diabetes, tekanan darah tinggi, atau kolesterol darah tinggi, kamu mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung atau paru-paru.
Kapan Harus ke Dokter?
Bicaralah dengan dokter jika kamu mengalami dysania dan mengkhawatirkan kondisi kesehatan kamu. Tidak perlu menunggu sampai gejalanya ekstrem untuk memeriksakan diri.
Karena dysania dapat menjadi gejala dari kondisi kesehatan yang mendasarinya, penting untuk segera berbicara dengan dokter jika mengalami salah satu dari gejala berikut ini:
- Sesak napas atau nyeri dada.
- Sakit kepala parah.
- Sakit perut.
- Nyeri punggung.
- Sakit di panggul.
- Ingin menyakiti diri sendiri atau orang lain.
Jika kamu mengalami berbagai gejala tersebut, download Halodoc saja untuk bertanya pada dokter melalui chat, mengenai kondisi yang kamu alami dan mendapatkan penanganan.
