Susu UHT untuk MPASI: Amankah dan Tips Memilih
Susu UHT bisa digunakan dalam MPASI dengan syarat tertentu, namun tetap perlu konsultasi dengan dokter anak.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Susu UHT?
- Manfaat Susu UHT untuk MPASI
- Risiko Susu UHT untuk Bayi
- Kapan Susu UHT Boleh Diberikan pada Bayi?
- Tips Memilih Susu UHT untuk MPASI
- Cara Penyimpanan dan Penyajian Susu UHT untuk MPASI
- Alternatif Susu untuk MPASI
- Kesimpulan
Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) merupakan momen penting dalam tumbuh kembang bayi. Di tengah banyaknya pilihan, susu UHT seringkali menjadi pertanyaan bagi para orang tua.
Lantas, apakah susu UHT aman untuk bayi? Mari ketahui tentang penggunaan susu UHT dalam MPASI, meliputi manfaat, risiko, waktu yang tepat, tips memilih, serta alternatif yang bisa dipertimbangkan.
Apa Itu Susu UHT?
Susu UHT (Ultra High Temperature) adalah susu yang telah diproses melalui pemanasan pada suhu tinggi (sekitar 135-150 derajat Celsius) dalam waktu singkat (beberapa detik).
Proses ini bertujuan untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berbahaya, sehingga susu menjadi lebih tahan lama dan aman dikonsumsi. Nah, proses UHT juga mempengaruhi kemasan yang digunakan untuk menjaga kualitas susu.
Manfaat Susu UHT untuk MPASI
Susu UHT dapat menjadi sumber nutrisi tambahan dalam MPASI. Beberapa manfaatnya antara lain:
- Sumber Kalsium: Mendukung pertumbuhan tulang dan gigi bayi.
- Sumber Protein: Berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
- Praktis dan Tahan Lama: Mudah disimpan dan tersedia.
Namun, perlu diingat bahwa kandungan nutrisi dalam susu UHT mungkin berbeda dengan ASI. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter anak sangat dianjurkan sebelum memberikan susu UHT sebagai bagian dari MPASI.
Yuk, simak juga informasi lain terkait MPASI – Jenis, Tips, dan Hal yang Perlu Diperhatikan berikut ini.
Risiko Susu UHT untuk Bayi
Meskipun praktis, pemberian susu UHT pada bayi juga memiliki beberapa risiko yang perlu diperhatikan:
- Kandungan Nutrisi yang Berbeda: Susu UHT tidak memiliki komposisi nutrisi yang sama dengan ASI, yang merupakan makanan terbaik untuk bayi hingga usia 6 bulan.
- Potensi Alergi: Beberapa bayi mungkin mengalami alergi terhadap protein susu sapi.
- Beban Ginjal: Konsumsi susu sapi dalam jumlah berlebihan dapat membebani ginjal bayi yang belum berkembang sempurna.
- Kurangnya Zat Besi: Susu UHT memiliki kandungan zat besi yang rendah, yang penting untuk mencegah anemia pada bayi.
Kapan Susu UHT Boleh Diberikan pada Bayi?
Susu UHT tidak diperbolehkan menjadi minuman utama untuk bayi di bawah usia 1 tahun. Sebelum usia tersebut, ASI tetap menjadi pilihan terbaik. Jika ASI tidak memungkinkan, konsultasikan dengan dokter anak mengenai jenis susu formula bayi yang sesuai.
Beberapa dokter mungkin mengizinkan penggunaan susu UHT sebagai campuran dalam MPASI setelah bayi berusia 6 bulan, tetapi dalam jumlah yang terbatas dan dengan pengawasan ketat.
Tips Memilih Susu UHT untuk MPASI
Jika dokter anak menyetujui penggunaan susu UHT dalam MPASI, berikut beberapa tips memilih produk yang tepat:
- Perhatikan Usia Bayi: Pilihlah susu UHT yang diformulasikan khusus untuk bayi atau anak-anak.
- Cek Kandungan Gizi: Pilih susu dengan kandungan gula tambahan yang rendah.
- Perhatikan Tanggal Kedaluwarsa: Pastikan susu masih layak dikonsumsi.
- Periksa Kemasan: Pastikan kemasan dalam kondisi baik dan tidak rusak.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan rekomendasi produk yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Nah, Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Halodoc yang bisa ibu hubungi.
Cara Penyimpanan dan Penyajian Susu UHT untuk MPASI
Setelah memilih susu UHT yang tepat, perhatikan cara penyimpanan dan penyajiannya:
- Penyimpanan: Simpan susu UHT yang belum dibuka di suhu ruangan. Setelah dibuka, simpan di lemari es dan habiskan dalam waktu 3-5 hari.
- Penyajian: Jika bayi belum terbiasa dengan rasa susu UHT, campurkan sedikit susu UHT ke dalam makanan bayi.
- Pemanasan: Hangatkan susu UHT sebelum diberikan pada bayi, tetapi hindari merebusnya.
Alternatif Susu untuk MPASI
Selain susu UHT, ada beberapa alternatif susu yang bisa dipertimbangkan untuk MPASI:
- ASI: Tetap menjadi pilihan terbaik selama memungkinkan.
- Susu Formula: Jika ASI tidak mencukupi, konsultasikan dengan dokter anak mengenai formula bayi yang sesuai.
- Susu Almond atau Susu Kedelai: Dapat menjadi pilihan bagi bayi yang alergi terhadap susu sapi, namun tetap perlu dikonsultasikan dengan dokter.
Simak juga seputar Pertumbuhan Anak – Tahapan, Dukungan, dan Gangguan yang bisa terjadi agar tetap terpantau.
Kesimpulan
Penggunaan susu UHT dalam MPASI memerlukan pertimbangan yang matang. Konsultasikan selalu dengan dokter anak untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bayi.
ASI tetap menjadi pilihan utama, dan jika diperlukan alternatif lain, pastikan pilihan tersebut aman dan sesuai dengan rekomendasi medis.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai nutrisi bayi dan MPASI, ibu bisa mendiskusikannya bersama dokter spesialis anak di Halodoc.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!


