Advertisement

Syarat Do Not Resuscitate (DNR): Panduan Lengkap dan Prosedur di Indonesia

5 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 Mei 2025

DNR adalah perintah medis yang menyatakan bahwa pasien tidak ingin dilakukan tindakan resusitasi jika terjadi henti jantung atau henti napas.

Syarat Do Not Resuscitate (DNR): Panduan Lengkap dan Prosedur di IndonesiaSyarat Do Not Resuscitate (DNR): Panduan Lengkap dan Prosedur di Indonesia

Daftar Isi:

  1. Syarat Penerapan DNR di Indonesia
  2. Prosedur Penerapan DNR
  3. Implikasi Hukum dan Etika DNR
  4. Kapan DNR Dapat Dicabut?
  5. Pentingnya Komunikasi dalam DNR
  6. Kesimpulan
  7. Pertanyaan Umum Seputar DNR (FAQ)

Do Not Resuscitate (DNR) atau “Jangan Lakukan Resusitasi” adalah perintah medis yang sah secara hukum.

Perintah ini menginstruksikan tenaga medis untuk tidak melakukan resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR) jika jantung pasien berhenti berdetak atau pasien berhenti bernapas.

DNR adalah bagian dari rencana perawatan yang komprehensif dan dibuat berdasarkan diskusi antara pasien (atau wali pasien) dan dokter.

Keputusan DNR mencerminkan keinginan pasien terkait akhir hidup dan fokus pada kualitas hidup daripada memperpanjang proses kematian.

Syarat Penerapan DNR di Indonesia

Penerapan DNR di Indonesia memerlukan pemenuhan beberapa syarat penting untuk melindungi hak pasien dan memastikan keputusan yang etis:

1. Keputusan pasien atau keluarga

Pasien dewasa berhak membuat keputusan terkait perawatan medis mereka, termasuk DNR.

Keputusan ini dapat disampaikan secara lisan atau tertulis.

Jika pasien dalam kondisi tidak sadar, wali atau anggota keluarga terdekat dapat membuat keputusan atas nama pasien.

2. Kondisi Klinis pasien

DNR umumnya dipertimbangkan untuk pasien dengan kondisi medis tertentu, seperti:

  • Penyakit yang tidak dapat disembuhkan.
  • Kondisi medis yang membuat resusitasi tidak mungkin berhasil (medical futility).
  • Resusitasi diperkirakan akan menyebabkan penderitaan yang tidak perlu atau memperburuk kondisi pasien.
  • Pasien berada dalam kondisi vegetatif permanen.

Yuk, mengenal Kondisi Vegetatif: Apa Artinya Bagi Pasien?

3. Prosedur medis

Permintaan DNR harus didokumentasikan secara jelas dan lengkap dalam rekam medis pasien.

Seluruh tenaga medis yang terlibat dalam perawatan pasien harus mengetahui adanya perintah DNR ini.

Prosedur Penerapan DNR

Prosedur penerapan DNR melibatkan beberapa langkah penting:

  • Diskusi dengan pasien dan keluarga

Dokter wajib berdiskusi secara terbuka dan jujur dengan pasien (jika memungkinkan) dan keluarga mengenai kondisi medis pasien, prognosis, pilihan perawatan, dan implikasi dari DNR.

Diskusi ini harus memberikan kesempatan bagi pasien dan keluarga untuk bertanya dan menyampaikan kekhawatiran mereka.

  • Konsultasi etik (jika perlu)

Jika ada keraguan atau konflik terkait keputusan DNR, konsultasi dengan komite etik rumah sakit dapat membantu memfasilitasi proses pengambilan keputusan yang etis.

  • Dokumentasi

Setelah keputusan DNR dibuat, perintah tersebut harus didokumentasikan secara rinci dalam rekam medis pasien, termasuk alasan medis, hasil diskusi dengan pasien atau keluarga, dan tanda tangan dokter yang bertanggung jawab.

  • Evaluasi berkala

Keputusan DNR harus ditinjau secara berkala, terutama jika ada perubahan signifikan dalam kondisi medis pasien.

Pasien (atau wali) berhak untuk mengubah atau mencabut perintah DNR kapan saja.

Yuk, Kenali Fungsi Resusitasi dan Dampaknya bagi Jantung.

Implikasi Hukum dan Etika DNR

Penerapan DNR melibatkan pertimbangan hukum dan etika yang kompleks.

Di Indonesia, penting untuk memastikan bahwa keputusan DNR sesuai dengan hukum yang berlaku dan menghormati hak-hak pasien.

Beberapa aspek etika yang perlu dipertimbangkan meliputi:

  • Otonomi pasien: Menghormati hak pasien untuk membuat keputusan tentang perawatan medis mereka sendiri.
  • Beneficence: Bertindak demi kepentingan terbaik pasien.
  • Non-maleficence: Tidak menyebabkan kerugian pada pasien.
  • Keadilan: Memastikan bahwa semua pasien diperlakukan secara adil dan setara.

Kapan DNR Dapat Dicabut?

Perintah DNR bukanlah keputusan permanen.

Pasien (atau wali yang sah) memiliki hak untuk mencabut perintah DNR kapan saja, selama mereka memiliki kapasitas untuk membuat keputusan.

Pencabutan DNR harus didokumentasikan dalam rekam medis pasien dan dikomunikasikan kepada seluruh tim medis.

Kamu perlu tahu juga, apa itu Resusitasi Jantung Paru dan Cara untuk Melakukannya.

Pentingnya Komunikasi dalam DNR

Komunikasi yang efektif antara dokter, pasien, keluarga, dan tim medis sangat penting dalam proses pengambilan keputusan DNR.

Diskusi yang jujur dan terbuka dapat membantu pasien dan keluarga memahami kondisi medis, pilihan perawatan, dan implikasi dari DNR.

Komunikasi yang baik juga dapat membantu mengurangi kecemasan dan konflik.

Kesimpulan

Keputusan Do Not Resuscitate (DNR) adalah keputusan medis yang serius dan kompleks. Memahami syarat dan prosedur DNR sangat penting untuk memastikan bahwa keputusan tersebut dibuat secara etis dan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi dan panduan yang tepat terkait kondisi medis dan pilihan perawatan.

Kamu juga dapat mencari informasi lebih lanjut dan berkonsultasi dengan dokter melalui Halodoc untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan membuat keputusan yang tepat.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Do-Not-Resuscitate (DNR). 
Jurnal Kesehatan Tambusai. Diakses pada 2025. Tinjauan Hukum Dokter dalam Melakukan Do Not Resuscitate (DNR) karena Keterbatasan Alat Ventilator. 
 International Journal of Environmental Research and Public Health. Diakses pada 2025. The Impact of Signing Do-Not-Resuscitate Orders on the Use of Non-Beneficial Life-Sustaining Treatments for Intensive Care Unit Patients: A Retrospective Study.

Pertanyaan Umum Seputar DNR (FAQ)

  • Apa perbedaan antara DNR dan euthanasia?

DNR berbeda dengan euthanasia. DNR hanya menolak tindakan resusitasi, sementara euthanasia melibatkan tindakan aktif untuk mengakhiri hidup pasien.

  • Apakah DNR berarti pasien tidak akan menerima perawatan medis lainnya?

Tidak. DNR hanya menolak tindakan resusitasi. Pasien tetap akan menerima perawatan medis lain yang sesuai untuk mengatasi kondisi mereka, seperti pemberian obat-obatan, perawatan paliatif, dan dukungan nutrisi.

  • Siapa yang berhak membuat keputusan DNR?

Pasien dewasa yang kompeten berhak membuat keputusan DNR untuk diri mereka sendiri. Jika pasien tidak kompeten, wali atau anggota keluarga terdekat dapat membuat keputusan atas nama pasien.