Tak Hanya Lelah Terus-menerus, Ini Gejala Burnout Lainnya
“Selain kelelahan dan stres akut, burnout juga ditandai dengan kondisi lainnya. Contohnya seperti masalah pada tidur, pikiran negatif, dan bahkan kecanduan alkohol.”

Halodoc, Jakarta – Burnout identik dengan kondisi yang terjadi ketika seseorang mengalami stress atau kelelahan secara terus-menerus. Hal ini merupakan hasil dari tekanan emosional, fisik, dan mental, yang berlebihan dan berkepanjangan.
Dalam banyak kasus, kelelahan akibat pekerjaan merupakan penyebab utamanya. Akan tetapi, walaupun kelelahan sering kali menjadi tanda utama, adapun faktor lain yang juga menjadi gejala burnout. Apa saja?
Macam-macam Gejala Burnout
Selain stress dan kelelahan akut, ada juga gejala lainnya yang terjadi jika kamu mengalami burnout. Berikut beberapa di antaranya:
1. Berpikir negatif
Ketika kamu sudah sangat jenuh dengan pekerjaanmu, kamu mungkin memiliki pandangan kritis dan memiliki persepsi negatif terhadap lingkungan tempat kerjamu.
Nah, selanjutnya kamu bisa saja mulai mengembangkan pikiran-pikiran buruk, yang mengarahkan pada perilaku negatif yang kamu lakukan kepada sesama rekan kerja. Selain itu, pikiran negatif juga membuatmu lebih mudah tersinggung secara keseluruhan.
Dalam kasus burnout yang ekstrem, seseorang mungkin mulai mempertanyakan hal-hal kritis, seperti apakah hidup ini layak dijalani atau tidak. Untuk mengalihkan pikiran negatif kamu bisa temukan solusinya di sini, “Susah Mengalihkan Pikiran Negatif, Lakukan Hal Ini.”
2. Masalah pada tidur
Orang cenderung tidak dapat tidur nyenyak ketika mereka mengalami burnout. Burnout bisa terjadi karena banyaknya beban pikiran, sehingga mereka merasa tidak tenang dan gelisah bila harus beristirahat.
Kegelisahan dan insomnia adalah dua masalah tidur yang berkaitan dengan burnout. Ironisnya, jika kamu kurang tidur, hal ini justru memperparah gejala burnout. Hasilnya, situasi ini menjadi siklus yang sulit untuk terputus.
3. Sakit perut dan sakit kepala
Tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental, burnout juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pekerja sosial yang mengalami burnout, ditemukan bahwa sekitar 9 persen dari mereka mengalami sakit kepala, dan 10 persen mengalami masalah pencernaan.
Sakit kepala terkait dengan burnout kemungkinan besar terjadi akibat stres psikologis. Sedangkan masalah pencernaan seperti nyeri, kembung, dan mual, memang cenderung lebih umum terjadi ketika kamu mengalami stres.
4. Menurunnya daya tahan tubuh
Pilek dan tidak enak badan memang merupakan penyakit ringan yang umum terjadi. Namun, jika kamu merasa lebih sering terkena kondisi ini, artinya sistem kekebalan tubuhmu sedang terganggu.
Stress dapat memicu respon peradangan tubuh dan menyebabkan peradangan kronis. Nah, kondisi ini yang dapat membahayakan sistem kekebalan dan merusak jaringan tubuh.
Bahkan, kamu jadi lebih berisiko mengembangkan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe-2, jika daya tahan tubuh melemah.
5. Merasa terisolasi
Gejala burnout juga membuat seseorang tidak percaya diri dan merasa terisolasi. Seseorang yang mengalami burnout mungkin merasa bahwa apa pun yang mereka lakukan tidak dihargai. Atau, mereka merasa tidak membuat perubahan yang signifikan.
Akibatnya mereka memilih untuk mengasingkan diri dari orang lain. Jika hal ini terjadi di lingkungan pekerjaan, hubunganmu dengan rekan kerja bisa jadi bermasalah, dan hal ini dapat membuatmu merasa lebih tidak percaya diri.
Karena itu, kamu harus melakukan interaksi sosial saat merasa burnout. Hal ini dapat meredakan stres dan membantumu merasa lebih baik.
6. Mulai konsumsi alkohol dan obat-obatan
Terkadang, alih-alih mengunjungi psikolog, orang lebih memilih menyembuhkan stres dengan caranya sendiri. Salah satunya yaitu dengan konsumsi alkohol dan obat-obatan.
Alasannya karena obat-obatan dan alkohol dapat memberikan perasaan tenang untuk sementara. Namun, hal yang perlu diingat, begitu kamu sudah ketagihan, akan sangat sulit untuk melepaskan diri dari konsumsi alkohol.
Hal ini justru dapat menimbulkan penyakit kesehatan yang lain. Jadi, jika kamu sudah menunjukan tanda-tanda ini, artinya kamu harus segera mendapatkan bantuan profesional agar kamu tidak terjerumus lebih dalam.
Itulah gejala burnout lainnya yang perlu kamu ketahui. Jika kamu mengalami salah satu atau bahkan seluruh gejala ini, jangan ragu untuk segera bertanya dengan psikolog melalui aplikasi Halodoc. Ayo download Halodoc sekarang juga untuk kesehatan mental yang lebih baik.
