Terlalu Lama Plank, Ini Dampaknya bagi Kesehatan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Agustus 2018
Terlalu Lama Plank, Ini Dampaknya bagi KesehatanTerlalu Lama Plank, Ini Dampaknya bagi Kesehatan

Halodoc, Jakarta – Plank menjadi salah satu jenis olahraga yang semakin populer dan banyak diminati. Pasalnya, olahraga yang satu ini cukup sederhana untuk dilakukan, tapi bisa memberi dampak yang luar biasa. Rutin melakukan plank diyakini dapat membantu mendapatkan perut yang rata serta menjaga bentuk tubuh tetap proporsional.  

Melakukan plank sebenarnya hampir mirip dengan push-up, yaitu menempatkan beban tubuh dengan telapak tangan dan ujung kaki sebagai tumpuan. Hanya saja, dalam plank kamu harus menahan posisi tersebut selama beberapa detik, hingga menit.

Namun, selama ini ada anggapan yang salah terhadap olahraga ini. Banyak orang yang meyakini bahwa semakin lama menahan posisi tubuh seperti itu, maka akan semakin banyak manfaat yang didapat. Padahal, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.

Seorang professor bernama Stuart McGill dari University of Waterloo, Kanada, mengatakan bahwa idealnya posisi plank hanya perlu ditahan selama 10 detik. Artinya, plank tidak harus dilakukan selama bermenit-menit apalagi tanpa jeda sama sekali.

Baca juga: Variasi Gerakan Plank untuk Perut Rata

Nyatanya, anggapan bahwa semakin lama plank maka akan semakin banyak manfaat yang didapatkan tidak bisa dibuktikan. Untuk mendapatkan otot perut yang kuat, disarankan untuk menahan posisi plank selama 10 detik. Setelah itu istirahat sejenak, baru kemudian lakukan lagi posisi plank selama 10 detik dan ulangi selama beberapa kali.

Memaksakan diri untuk menahan posisi plank dalam waktu yang lama malah bisa meningkatkan risiko tubuh mengalami cedera. Pasalnya, saat menahan posisi plank, otot-otot di tubuh akan merasa lelah. Jika dilakukan dalam waktu yang terlalu lama, hal ini malah bisa menambah beban tekanan di punggung. Artinya, risiko masalah pada tulang punggung pun ikut meningkat.

Jika menahan posisi plank selama 10 detik dirasa kurang, kamu bisa meningkatkannya menjadi 20 hingga 30 detik seiring berjalannya waktu. Lakukan peningkatan waktu ini secara bertahap agar tubuh dapat lebih mudah menyesuaikan, sehingga risiko cedera pun dapat dihindari. Nah, untuk menghindari dampak-dampak tersebut, sebaiknya kamu mengetahui dengan pasti kemampuan tubuh terutama dalam melakukan plank.

Apalagi jika kamu memiliki riwayat penyakit tertentu. Ada baiknya untuk mempertimbangkan bantuan dari instruktur atau pelatih yang sudah berpengalaman dalam melakukan olahraga plank ini.  

Baca juga: Tips Agar Olahraga Enggak Membosankan

Kesalahan yang sering Dilakukan saat Planking

Planking alias melakukan olahraga plank nyatanya tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Kamu perlu memastikan bahwa posisi tubuh sudah benar agar mendapat manfaat yang maksimal. Kebanyakan orang tanpa sadar mungkin pernah melakukan kesalahan saat melakukan plank. Alhasil, risiko cedera dan sakit punggung pun menjadi lebih meningkat.

Kesalahan yang paling sering dilakukan adalah posisi punggung yang terlalu ke atas atau terlalu rendah. Sehingga, posisi ini malah membuat punggung bengkok. Posisi plank yang benar adalah menjaga punggung tetap lurus. Hindari juga menitikberatkan beban pada lengan dan punggung yang bisa membuat tubuh mudah lelah dan terasa sakit.

Selain posisi punggung, menurunkan bagian pinggul juga menjadi kesalahan yang sering dilakukan dalam plank. Saat otot dan perut mulai terasa kaku, kamu mungkin akan berusaha untuk membuat tubuh kembali nyaman, salah satunya dengan menurunkan pinggul. Padahal, hal ini malah bisa menghilangkan manfaat plank untuk otot perut.

Baca juga: 6 Penyebab Perut Tidak Rata Meski Sudah Olahraga

Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja! Lebih mudah menghubungi dokter dengan Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan rekomendasi beli obat dan tips menjaga kesehatan dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!