“Perdarahan otak terjadi karena pecahnya pembuluh darah yang berujung matinya sel otak. Pusing, nyeri kepala, kejang, kesulitan menelan adalah beberapa gejala yang jadi pemicu”
Halodoc, Jakarta – Stroke termasuk salah satu penyakit nomor satu yang menyebabkan kecacatan dan mematikan ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, kapan pun, dimanapun, tanpa pandang bulu.
Perdarahan otak masuk ke dalam kategori stroke. Kondisi ini punya istilah medis subarachnoid yaitu keadaan darurat neurologis yang terjadi ketika ada perdarahan antara otak dan membran atau selaput pada ruang subarachnoid.
Adapun, ruang subarachnoid adalah cairan serebrospinal bersirkulasi, dan bertanggung jawab untuk melindungi dari cedera dengan berfungsi sebagai bantalan. Perdarahan inilah yang menyebabkan stroke, koma, kelumpuhan, bahkan kematian.
Gejala Dasar yang Bisa Mendeteksi Perdarahan Selaput Otak
Ada beberapa kondisi yang mendeteksi perdarahan selaput otak. Seperti:
1. Kehilangan Keseimbangan
Hilangan keseimbangan menunjukkan adanya gangguan pada pusat keseimbangan, yakni otak kecil (cerebellum). Pusing adalah kondisi paling umum untuk mendeteksi perdarahan selaput otak.
2. Bingung
Seseorang dengan gejala perdarahan selaput otak biasanya akan tampak bingung, linglung bahkan kesulitan untuk memahami pembicaraan.
3. Kesulitan Menelan
Proses menelan bergantung pada area otak. Ketika terjadi perdarahan, area otak yang seharusnya aktif saat menelan, mengalami kerusakan. Kondisi tersebut menyebabkan kemampuan menelan pada seseorang mengalami kesulitan.
4. Kemampuan Berbicara Menurun
Penurunan kemampuan bicara memiliki ciri-ciri, yaitu cara bicara yang tidak jelas (pelo) sampai tidak dapat berbicara (afasia).
Nah, cara bicara yang pelo disebabkan oleh posisi lidah yang cenderung ke arah sisi yang lumpuh. Lidah yang normal akan menjulur lurus.
5. Nyeri Kepala dengan Intensitas Berat
Nyeri kepala terjadi karena adanya gangguan keseimbangan otak kecil (cerebellum). Ternyata, nyeri kepala dengan gejala stroke terjadi secara mendadak.
6. Penurunan Kesadaran
Penurunan kesadaran pada kasus stroke bermula dari mengantuk/somnolen (terbangun dengan rangsangan suara), sapporo (terbangun dengan rangsangan sakit), sampai terjadinya koma (tidak ada respon dengan rangsangan sakit).
7. Penurunan Ketajaman Penglihatan
Penyebab fungsi penglihatan mulai mengalami penurunan karena adanya gangguan pada lobus occipital. Hal ini dengan penglihatan yang mulai kabur.
8. Kejang
Perdarahan selaput otak menyebabkan terjadinya gangguan pada konduksi aktivitas sinyal di otak, sehingga tubuh menjadi kejang-kejang.
Itulah beberapa gejala stroke yang disebabkan oleh perdarahan pada selaput otak. Penting untuk diperhatikan bahwa gejala yang disebutkan di atas juga dapat terjadi karena kondisi lain.
Oleh karena itu, perlu untuk memeriksakan kesehatan dan bertanya pada dokter sebagai deteksi dini.
Pemeriksaan kesehatan tersebut dilakukan oleh dokter dapat melalui aplikasi Halodoc. Jadi tunggu apalagi, yuk, langsung saja unduh aplikasi Halodoc dari App Store atau Play Store smartphone kamu.
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2023. What to Know About Brain Hemorrhage
National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Diakses pada 2023. Hemorrhagic Stroke
The Lancet Public Health 2022. Diakses pada 2023. Primary Stroke Prevention Worldwide: Translating Evidence Into Action.