Halodoc, Jakarta - Walaupun Hari Raya Lebaran tahun ini masih dirayakan dengan physical distancing, ada satu hal yang tetap perlu dipersiapkan para jomblo; jawaban untuk pertanyaan “kapan nikah”.

Pertanyaan ini sedikit banyak bikin tertekan. Bisa jadi karena jenuh pertanyaan yang sama terus datang tiap Hari Raya, tertekan karena tidak bisa memenuhi harapan keluarga, semakin menyadari kalau dari tahun ke tahun masih single, dan kekhawatiran tidak mendapatkan pasangan. Kamu termasuk orang yang tertekan dengan pertanyaan “kapan nikah”? Baca pencerahannya di sini!

“Kapan Nikah” Kok Bikin Tertekan?

Salah satu penjelasan mengapa orang-orang kerap merasa tertekan karena pertanyaan “kapan nikah” adalah menjadikan kisah hidup orang lain sebagai pembanding untuk dirinya sendiri. Pertanyaan “kapan nikah” mengingatkan kalau kamu masih sendiri dan belum kunjung mendapatkan pasangan. 

Ini kemudian membuat kamu bertanya-tanya apa yang salah dengan dirimu, kenapa tidak bisa menjadi sama seperti orang lain; mendapatkan pasangan, menikah, dan punya anak. Padahal, bisa jadi “menikah” belum menjadi kebutuhanmu untuk saat ini. Namun, pertanyaan “kapan nikah” membuat kamu merasa tertekan dan memaksamu untuk menjadi sama seperti orang-orang lain.

Baca juga: Cegah Penyakit Menular Seksual dengan Cek Pra Nikah

Kurang lebih seperti tren penggunaan gadget, ketika ada satu orang menggunakan Iphone jenis terbaru, kemudian membicarakan itu terus-menerus, kamu jadi kepikiran untuk juga menggunakan Iphone. Padahal, belum tentu itu jadi kebutuhanmu. Bisa jadi gadget yang kamu punya sekarang masih bagus, finansialmu tidak mendukung untuk memiliki Iphone, atau kamu sebenarnya tidak suka Iphone dan masih nyaman dengan gadget yang sekarang. 

Pertanyaan “kapan nikah” bikin tertekan juga dikarenakan pertanyaan ini seolah mengingatkan kamu kalau kamu masih sendiri, terkesan kesepian, atau tidak ada yang menemani. Padahal, menikah juga belum tentu jaminan kamu tidak lagi merasa sendiri.

Ada banyak juga orang-orang yang tetap merasa sendiri atau kesepian, meski dia sudah menikah. Menikah juga tidak lebih baik ketimbang single. Menikah dan punya anak pastinya membuat pasangan mengembang tugas dan tanggung jawab yang tidak sama ketika masih single. 

Harus punya rencana finansial yang baik, membagi waktu antara mengurus anak, bekerja, dan menjalankan hobi, tidak seperti mereka yang single dan punya waktu lebih fleksibel. Kalau kamu merasa tertekan dengan pertanyaan “kapan nikah” dan menjawab dengan senyuman saja tidak melegakan hatimu, yuk curhat saja dengan psikolog di Halodoc!

Baca juga: Pria yang Menikah Cenderung Lebih Gampang Stres, Benarkah?

Menanggapi Perasaan Tertekan karena Pertanyaan “Kapan Nikah”

Kamu tidak bisa mengatur omongan orang lain, tapi kamu sudah pasti bisa mengontrol pikiran dan emosimu sendiri. Bagaimana sih caranya supaya tidak tertekan dengan pertanyaan “kapan nikah?

1. Ingatkan dirimu kalau kamu menikmati aktivitas dan kesibukanmu saat ini dan jangan terganggu dengan pendapat orang lain yang merasa kamu terlihat kasihan karena sendirian. 

2. Sadarilah bahwa tidak semua yang kamu pikirkan adalah fakta. Pikiran negatif muncul di kepala tanpa disadari dan membuatmu mempercayai pikiran-pikiran tersebut. Padahal, itu belum tentu benar. 

Baca juga: Menikah Baik untuk Kesehatan Jantung, Kok Bisa?

3. Jangan menjadikan orang lain sebagai pencapaian dalam hidup. Terkadang orang-orang beranggapan bertemu dengan pasangan akan mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Akan ada orang yang datang untuknya untuk melengkapi hidupnya. Lakukan apa yang mau kamu lakukan sekarang ada atau tanpa adanya pasangan. Yang membuat hidupmu lebih baik adalah dirimu sendiri bukan pasanganmu.

4. Beri tahu teman atau saudara yang menanyakan “kapan nikah” untuk tidak menanyakan pertanyaan yang sama terus menerus karena itu membuatmu tidak nyaman. 



Referensi:

The Muse.com. Diakses pada 2021. Singledom Stress: How to Survive When Everyone's Getting Married.

Very Well Mind. Diakses pada 2021. 6 Ways to Feel Better About Being Single.