Trend One Chip Challenge, ini Bahaya Konsumsi Makanan Terlalu Pedas

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   25 Januari 2022

“Konsumsi cabai yang tidak berlebihan sebenarnya tidak akan menimbulkan masalah. Namun, jika diasup berlebihan dan cabai yang dikonsumsi memiliki tingkat pedas tinggi, hal ini tentu dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Salah satu bahaya yang dapat terjadi adalah iritasi saluran pencernaan.”

Trend One Chip Challenge, ini Bahaya Konsumsi Makanan Terlalu PedasTrend One Chip Challenge, ini Bahaya Konsumsi Makanan Terlalu Pedas

Halodoc, Jakarta – Belakangan ini, video tantangan One Chip Challenge yang muncul di beberapa platform media sosial tengah ramai diperbincangkan.  Hal ini lantaran tantangan tersebut memakan tiga korban jiwa siswa sekolah menengah di California, Amerika Serikat. Dilaporkan bahwa mereka harus dirawat di rumah sakit akibat reaksi seperti kesulitan bernapas. Ada pula yang disertai dengan muntah-muntah sebagai indikasi akan adanya gangguan pada pencernaan mereka. 

One Chip Challenge sendiri merupakan tantangan mengonsumsi keripik yang dibuat dengan beberapa cabai terpedas di dunia, yaitu Carolina Reaper dan Scorpion. Para penantang yang mengikutinya dikabarkan harus bertahan dari rasa pedas kedua jenis cabai tersebut tanpa diperbolehkan minum air. 

Jika sampai memakan korban jiwa, mengonsumsi makanan yang terlalu pedas tentu dapat menimbulkan bahaya atau dampak negatif. Yuk ketahui penjelasannya di sini!   

Ini Bahaya Mengonsumsi Makanan Terlalu Pedas 

Menurut para ahli, jenis cabai Carolina Reaper dan Scorpion memiliki predikat cabai terpedas di dunia. Bahkan, kedua cabai tersebut diketahui memiliki 400 kali rasa pedas dan panas yang lebih tinggi dari cabai Jalapeno. Prof Ari Fahrial Syam, seorang ahli gastroenterologi hepatologi, mengatakan bahwa rasa pedas cabai berasal dari komponen capsaicin yang terkandung di dalamnya. 

“Kalau jumlahnya sedikit tidak masalah, itu bagus (membawa manfaat), kalau berlebihan bisa menimbulkan iritasi saluran pencernaan,” ujarnya. Seperti yang dilansir dari salah satu media daring nasional pada Senin (24/1/2022). “Ini belum lagi kalau pedasnya ada tambahan komponen lainnya, zat kimia biar tambah pedas. Lalu asam lambung bisa naik saat stres meningkat,” tambahnya. 

Selain itu, kebiasaan konsumsi cabai dalam jumlah besar bisa memicu masalah di saluran pencernaan seperti lambung menjadi sensitif, sakit maag, irritable bowel syndrome yang kadang membuat orang mudah diare. 

Artinya, konsumsi cabai yang tidak berlebihan sebenarnya tidak akan menimbulkan masalah. Namun, jika diasup berlebihan dan cabai yang dikonsumsi memiliki tingkat pedas tinggi, hal ini tentu dapat menimbulkan berbagai dampak negatif.

Bahaya Lain yang Juga Mengintai

Selain memicu terjadinya iritasi saluran pencernaan atau naiknya asam lambung, mengonsumsi makanan yang terlalu pedas juga dapat memicu bahaya lainnya. Berikut adalah penjabarannya, yaitu:  

1. Berpotensi Mengiritasi Fisura Ani

Fisura ani merupakan sebuah sobekan kecil pada lapisan anus yang dapat terjadi ketika mengeluarkan feses yang terlalu keras atau besar. Sobekan tersebut dapat menyebabkan nyeri dan perdarahan saat buang air besar. Meski dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu empat sampai enam minggu, tapi makanan yang terlalu pedas dikabarkan dapat memperburuk gejala fisura ani.

Hal ini merujuk pada sebuah penelitian tahun 2008 yang berjudul Consumption of red-hot chili pepper increases symptoms in patients with acute anal fissures. A prospective, randomized, placebo-controlled, double blind, crossover trial.

Dalam penelitian tersebut, partisipan secara acak diberikan plasebo selama seminggu dan kapsul cabai selama seminggu. Penelitian tersebut menyatakan bahwa Konsumsi cabai memang meningkatkan gejala fisura ani akut dan menurunkan kepatuhan pasien.

2. Meningkatkan Risiko Gastritis

Gastritis atau maag akut merupakan salah satu bahaya dari mengonsumsi makanan terlalu pedas yang juga perlu diwaspadai. Sebab, makanan pedas dapat membuat permukaan lambung menjadi rapuh, sehingga cenderung mudah terluka. Jika penyakit ini terjadi, umumnya pengidap gastritis akan merasakan berbagai gejala. Misalnya seperti mual, muntah, perut kembung, hingga diare.

Nah, itulah penjelasan mengenai tantangan One Chip Challenge yang akhir-akhir ini sedang ramai diperbincangkan karena memakan korban. Konsumsi cabai yang tidak berlebihan sebenarnya tidak akan menimbulkan masalah. Namun, jika diasup berlebihan dan cabai yang dikonsumsi memiliki tingkat pedas tinggi, hal ini tentu dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Salah satunya seperti iritasi masalah pencernaan. 

Jika kamu adalah penikmat makanan pedas dan mengalami diare atau nyeri perut setelah mengonsumsi makanan tersebut, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Sebab, bisa jadi kondisi tersebut merupakan gejala akan gangguan pada sistem pencernaan seperti gastritis.

Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji rumah sakit dengan dokter untuk memeriksakan kondisimu. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu lama. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang! 

Referensi: 

Kompas. Diakses pada 2022. Hati-hati, Tren Video “One Chip Challenge” di Medsos Makan Korban.
CNN Indonesia. Diakses pada 2022. Bahaya Makan Makanan Terlalu Pedas seperti One Chip Challenge.
National Library of Medicine. Diakses pada 2022. Consumption of red-hot chili pepper increases symptoms in patients with acute anal fissures. A prospective, randomized, placebo-controlled, double blind, crossover trial
Food NDTV. Diakses pada 2022.What Happens To Your Stomach When You Eat Over-Spicy Food

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan