Vaksin Covid-19 Picu Efek Nocebo, Ini Faktanya
“Efek nocebo adalah salah satu efek samping yang ternyata kerap dialami penerima vaksin COVID-19. Mulanya, efek ini hanya dialami oleh orang-orang yang mendapatkan vaksin plasebo. Namun, penerima vaksin COVID-19 ternyata juga bisa mengalaminya.”

Halodoc, Jakarta – Banyak orang yang mengeluhkan sejumlah gejala setelah mendapatkan vaksin COVID-19. Studi terbaru yang dilakukan oleh Harvard Medical School dan Beth Israel Deaconess Medical Center, menunjukan kalau sebagian besar kasus efek samping akibat vaksin COVID-19 yang terjadi selama ini, diyakini tidak berkaitan dengan kandungan vaksin. Pikiran dan sugesti seseoranglah yang menjadi penyebabnya.
Fenomena ini disebut sebagai efek nocebo. Dalam dunia kedokteran, efek nocebo terjadi ketika substansi yang sebenarnya tidak menyebabkan rasa sakit, bisa membuat seseorang merasa sakit karena kepercayaan dan sugesti akan suatu hal. Yuk, ketahui lebih lanjut soal efek nocebo ini!
Fakta Seputar Efek Nocebo Pada Penerima Vaksin COVID-19
Pernahkah kamu mendengar soal efek vaksin COVID-19 yang mengandung plasebo? Efek ini timbul ketika seseorang yang menerima vaksin mengira kalau mereka mendapatkan obat, tetapi sebenarnya vaksin tersebut hanyalah berisi pil gula. Kemudian, munculah fenomena “mind over medicine“, yang membuat penerima vaksin merasa pulih dari penyakit seolah-olah mereka telah menerima obat yang sebenarnya.
Tetapi efek plasebo ini juga bisa menghasilkan dampak negatif, yaitu efek nocebo. Efek ini terjadi ketika seseorang diberi pil plasebo dan diberi tahu bahwa obat tersebut menghasilkan efek samping serius. Hasilnya, seseorang yang menerimanya pun menunjukan gejala tersebut.
Peneliti dari Harvard Medical School dan Beth Israel Deaconess Medical Center melakukan uji coba vaksin COVID-19 plasebo secara acak. Mereka membandingkan tingkat efek samping yang dilaporkan oleh peserta yang menerima vaksin, dengan tingkat efek samping yang dilaporkan oleh mereka yang menerima suntikan plasebo yang tidak mengandung vaksin.
Julia Haas, seorang peneliti di Program Studi Plasebo di Beth Israel Deaconess menganalisis data dari 12 uji klinis vaksin COVID-19 bersama rekannya. Uji coba ini mencakup laporan efek samping dari 22.578 penerima plasebo dan 22.802 penerima vaksin.
Pada kelompok yang divaksinasi COVID-19, sekitar 46 persen mengalami efek samping, seperti sakit kepala atau kelelahan setelah mendapatkan vaksin pertama. Kemudian jumlah tersebut naik menjadi 61 persen dari kelompok tersebut setelah mendapatkan vaksin kedua. Sekitar sepertiga peserta yang diberikan plasebo melaporkan efek samping, seperti sakit kepala.
Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa sebanyak 76 persen dari semua keluhan sakit kepala, kelelahan, dan reaksi merugikan lainnya yang dilaporkan setelah dosis pertama sebenarnya tidak disebabkan oleh vaksin. Efek samping sebenarnya justru timbul setelah dosis kedua karena reaksi tubuh saat melawan virus.
Ted Kaptchuk, seorang profesor dan ahli plasebo mengatakan, gejala nonspesifik seperti sakit kepala dan kelelahan yang mirip seperti nocebo adalah reaksi paling umum setelah vaksinasi Covid-19.
Jika kamu mengalami efek samping yang cukup serius setelah mendapatkan vaksinasi, segera periksakan diri ke dokter. Supaya mudah dan praktis, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc saja. Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk. Yuk, download Halodoc sekarang juga!