Vaksin COVID-19 Terbukti Memberikan Perlindungan Terhadap Long Covid

2 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Maret 2022

“Sekitar sepertiga penyintas COVID-19 mengalami beberapa gejala yang berkepanjangan. Kabar baiknya, vaksin COVID-19 secara lengkap bisa menurunkan risiko terjadinya long covid. Bahkan, vaksin tetap memberikan perlindungan terhadap long covid meski diberikan setelah terpapar COVID-19”.

Vaksin COVID-19 Terbukti Memberikan Perlindungan Terhadap Long CovidVaksin COVID-19 Terbukti Memberikan Perlindungan Terhadap Long Covid

Halodoc, Jakarta – Efek jangka panjang yang masih tersisa setelah sembuh dari COVID-19 atau biasa disebut long covid, dipercayai oleh para ahli menjadi salah satu akibat yang mungkin ditimbulkan oleh varian Omicron COVID-19. Long Covid biasanya muncul beberapa minggu hingga 90 hari setelah gejala infeksi COVID-19 hilang. 

Para ahli memperkiraan ada lebih dari sepertiga orang yang pulih dari COVID-19 dan mengalami beberapa gejala yang berkepanjangan. Gejala tersebut antara lain kelelahan, sesak napas, kecemasan, dan nyeri sendi atau otot. Di Inggris sendiri terdapat 2% penderita yang tercatat mengalami gejala long covid atau sindrom pasca covid. Sedangkan di Indonesia belum ada data pasti yang mencatat penderita sindrom pasca covid, tapi menurut beberapa laporan jumlahnya kian meningkat. 

Vaksin COVID-19 Turunkan Risiko Long Covid

Penelitian terakhir di Inggris menyatakan orang yang telah divaksin COVID-19 secara lengkap menurunkan kemungkinan terjadinya long covid hingga setengahnya, dibandingkan dengan orang yang menerima vaksin tidak lengkap atau yang tidak divaksin sama sekali. Penelitian yang mengulas 15 penelitian terdahulu ini juga menyebutkan efek perlindungan terhadap long covid tertinggi didapatkan pada usia 60 tahun ke atas. 

Vaksin yang diberikan sebelum terkena infeksi covid menunjukkan memberikan perlindungan dari long covid yang baik pada 4 minggu awal pasca infeksi, daripada yang tidak mendapatkan vaksin sama sekali. Data yang serupa juga ditunjukkan pada efek jangka menengah (12 hingga 20 minggu pasca infeksi) dan jangka panjang (6 bulan pasca infeksi), dimana orang yang telah divaksin secara lengkap sebelum infeksi menunjukkan kejadian sindrom pasca covid yang sangat rendah dibanding yang belum mendapatkan vaksin sama sekali. 

Studi lain bahkan memberikan fakta yang cukup menarik terkait vaksin dan kejadian long covid. Pengidap COVID-19 yang belum divaksin dan kemudian mendapatkan vaksin setelah periode infeksi, memberikan hasil yang signifikan terhadap angka kejadian long covid daripada mereka yang tidak pernah mendapat vaksin setelah masa infeksi covid. Artinya, vaksin tetap memberikan perlindungan terhadap long covid bahkan apabila vaksin diberikan setelah terpapar COVID-19. 

Untuk sebagian besar orang, gejala long covid mungkin hanya berlangsung singkat dan akan sembuh dengan sendirinya. Namun, bagi sebagian orang lagi gejala ini dapat berlangsung terus menerus yang dapat mengganggu kehidupan sehari hari terutama pada lansia dan orang dengan komorbid. Sehingga, penting untuk dapat tervaksin lengkap meskipun sudah pernah terinfeksi COVID-19. Bagi yang telah sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin booster, segera dapatkan vaksin booster untuk memberikan perlindungan yang lebih pada varian omicron COVID-19. 

Nah, bagi kamu yang mau tahu lebih jauh mengenai long covid atau memiliki keluhan kesehatan lainnya, bisa kok tanya dokter melalui Halodoc untuk mendapatkan saran medis yang tepat. Sangat praktis, bukan? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Ditulis oleh:

dr. Fadhli Rizal Makarim