Vaksin Sinovac Sudah Bisa Jadi Booster, Ini Faktanya!

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 Juni 2022

“Vaksin Sinovac adalah salah satu jenis vaksin yang banyak diberikan pada masyarakat Indonesia. Pemerintah telah menetapkan vaksin ini dapat digunakan sebagai booster. Untuk lebih lengkapnya, baca ulasan berikut ini!”

Vaksin Sinovac Sudah Bisa Jadi Booster, Ini Faktanya!Vaksin Sinovac Sudah Bisa Jadi Booster, Ini Faktanya!

Halodoc, Jakarta – Vaksin Sinovac adalah salah satu jenis vaksin awal yang diberikan ke masyarakat Indonesia untuk mengatasi penyebaran virus corona. Seiring berjalannya waktu, efikasi dari vaksin ini termasuk yang rendah sehingga tidak bisa digunakan sebagai booster. Namun, berita terbaru menyebut jika vaksin ini sudah bisa digunakan sebagai penguat. Ketahui selengkapnya di sini!

Vaksin Sinovac Sudah Bisa untuk Booster, Cegah Penyebaran Virus Corona

Beberapa orang yang menerima vaksin Sinovac untuk dosis pertama dan kedua kerap bingung memilih jenis vaksin untuk dosis ketiga atau booster. Pasalnya, ketakutan akan efek samping dari vaksin karena faktor usia, memiliki komplikasi kesehatan, atau hal lainnya.

Meski begitu, sekarang ini sudah dikeluarkan berita terbaru jika vaksin Sinovac sudah bisa dijadikan booster, lho. Mengacu pada Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan nomor SR.02.06/C/2740/2022 disebutkan ada penambahan daftar vaksinasi COVID-19 dosis lanjutan berupa vaksin Sinovac.

Hal ini ditujukan untuk orang-orang yang mendapatkan vaksin primer Sinovac. Penerimanya akan mendapatkan dosis penuh sebanyak 0,5 mL sebagai booster. Hal ini berbeda dengan jenis vaksin booster lainnya, seperti AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna, yang hanya diberikan setengah dari dosis biasanya. Pemberian dosis ini diharapkan dapat meningkatkan minat orang-orang yang belum mendapatkan suntikan booster.

Mengacu pada studi yang dilakukan oleh Universitas Hongkong, 3 dosis vaksin Sinovac mampu mencegah kematian akibat gejala kronis pada seseorang di usia 60 tahun ke atas. Maka dari itu, vaksin booster sangat penting untuk diberikan pada semua orang, terutama lansia yang memang rentan terserang penyakit.

Menurut data dari Sinovac, dosis ketiga untuk masyarakat lansia meningkat menjadi 97,9 persen untuk mencegah penyakit berat. Serta, tingkat efektivitas untuk mencegah kematian juga naik menjadi 98,3 persen. Hal ini berdasarkan data dari Tiongkok yang masyarakatnya rata-rata menerima vaksin Sinovac dengan angka 659 juta orang yang menerima booster Sinovac.

Memang studi terbaru menyoroti konsekuensi potensial bagi China yang terlalu bergantung pada Sinovac dalam memerangi virus corona. Pasalnya, kombinasi dari vaksin tradisional dengan mRNA terbilang sangat efektif untuk menghindari segala masalah yang ditimbulkan oleh COVID-19 serta mencegah penyebaran lebih besar.

Meski begitu, hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mendapatkan vaksin booster. Tentunya, tingkat keamanan yang lebih baik terkait efek samping pada orang-orang yang sudah memasuki lanjut usia jadi alasan terbesar. Sehingga, tingkat perawatan di rumah sakit akibat COVID-19 juga ikut menurun secara signifikan.

Itulah pembahasan mengenai vaksin Sinovac yang telah ditetapkan oleh pemerintah menjadi salah satu booster dengan dosis penuh. Penerima vaksin ini harus seseorang yang mendapatkan vaksin primer Sinovac. Selain masalah keamanan, tingkat efikasinya juga meningkatkan dibandingkan hanya mendapatkan dua suntikan saja.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang vaksin Sinovac dan efektivitasnya dalam mencegah serangan virus corona, kamu bisa lho menggunakan fitur tanya dokter dari aplikasi Halodoc  untuk berinteraksi dengan ahli medis. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan hanya menggunakan smartphone di tangan. Nikmati kemudahannya sekarang juga!

Referensi:
NY Times. Diakses pada 2022. Sinovac Boosters Provide Key Protection for Older People, New Study Finds.
Covid19. Diakses pada 2022. Edaran SR.02.06/C/2740/2022.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan