Waspada Alat Mandi yang Berbahaya untuk Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 Mei 2018
Waspada Alat Mandi yang Berbahaya untuk AnakWaspada Alat Mandi yang Berbahaya untuk Anak

Halodoc, Jakarta – Mandi merupakan kegiatan yang dilakukan setiap hari untuk membersihkan tubuhmu dari berbagai kuman dan kotoran yang menempel di kulit. Selain itu, mandi juga akan membantumu untuk kembali segar sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.

Semua orang harus mandi, tak terkecuali anak-anak. Bahkan, bagi mereka mandi bisa jadi aktivitas menyenangkan, karena mereka bisa bermain air. Namun, orangtua perlu waspada karena ternyata beberapa alat mandi berbahaya untuk anak.

Menurut Prof. John Oxford, ahli virologi di Queen Mary University, London, seperti yang dilansir  BBC, kamar mandi adalah tempat yang cukup rumit jika dilihat dari sudut pandang kebersihannya. Orang menghabiskan banyak waktu untuk membersihkan toilet, tetapi ia menganggap akan lebih baik jika semua orang lebih memperhatikan kamar mandinya masing-masing dan menggunakan semprotan disinfektan untuk membersihkannya.

Nah, berikut ini adalah beberapa alat mandi yang perlu kamu perhatikan, karena bisa menjadi sumber bahaya bagi kamu dan anak:

  1. Bebek Karet & Mainan Karet

The Times melaporkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Swiss Federal Institute of Aquatic Science and Technology bersama Department of Civil Engineering at the University of Illinois mengungkapkan bahwa pada 19 sampel mainan mandi yang diteliti, mereka menemukan bahwa 58 persen dari mereka telah diidentifikasi menyimpan jamur. Mereka juga menyarankan agar tidak menyemprotkan air dari mainan tersebut ke wajah anak, karena dapat berpotensi menginfeksi mata, telinga, dan saluran pencernaan.

  1. Sabun Batang

Sabun pada umumnya berfungsi untuk membersihkan tangan dan tubuh kamu, sehingga kamu akan beranggapan bahwa tidak mungkin ada kuman yang bermukim di sana. Anggapan ini ternyata keliru. Peneliti mengungkapkan bahwa bakteri seperti E coli dapat berada di atas sabun dan bergerak dari tangan seseorang ke tangan yang lain. Semakin banyak orang yang menggunakan sabun batang tersebut, maka kuman akan menyebar ke banyak orang. Oleh karena itu, kamu disarankan untuk menggunakan sabun cair yang ditempatkan pada dispenser sabun dan mencuci tangan menggunakan sabun tersebut dan air hangat.

(Baca juga: Rawat Kulit dengan Memilih Sabun yang Sesuai Jenis Kulit)

  1. Handuk

Kamu mungkin menganggap handuk yang ditempatkan dalam kamar mandi dan biasa kamu gunakan untuk mengeringkan tangan atau tubuh pasti selalu bersih. Padahal kenyataannya, handukmu akan menjadi sarang kuman apabila kamu membiarkan anggota keluarga lain menggunakannya. Handuk seharusnya menjadi barang personal seperti pakaian. Jadi, jangan pernah membiarkan handukmu dipakai oleh orang lain karena kuman dari orang lain bisa hinggap di sana.

Permukaan handuk yang sedikit lembap merupakan tempat bersarangnya kuman. Jadi, pastikan agar setiap keluarga memiliki handuk sendiri. Apabila tidak ada handuk tangan yang tersedia di rumah, kamu bisa menggunakan tisu yang bisa langsung dibuang.

  1. Shower

Jika ketiga barang sebelumnya fokus kepada kuman yang dapat menempel, pada bagian ini masalahnya bukan bersumber pada kuman. Shower dengan pengatur suhu di kamar mandi bisa menjadi bahaya bagi anggota keluarga apabila kamu tidak mengatur terlebih dahulu suhunya saat mulai digunakan. Bayangkan saja, apabila anak atau siapa pun sedang terburu-buru untuk mandi dan menyalakan shower dengan suhu panas, bukan tidak mungkin air tersebut akan membahayakan kulit. Oleh karena itu, usahakan untuk mengaturnya dalam suhu dingin terlebih dahulu saat kamu sedang memandikan anak, baru diatur perlahan hingga mencapai suhu air yang sesuai.

(Baca juga: Suka Nyanyi di Kamar Mandi? Ini Manfaatnya)

Kini sekarang kamu tahu perlengkapan mandi apa saja yang berpotensi menyimpan bahaya. Kamu bisa mencegahnya, supaya kamu, Si Kecil, dan anggota keluarga yang lain tidak terkena efek buruknya. Namun, jika kamu sakit dan butuh saran dokter, jangan lupa download Halodoc untuk mulai bicara dengan dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, membeli obat, serta merencanakan pemeriksaan laboratorium. Selalu gunakan Halodoc, ya!