Halodoc, Jakarta – Jamur hitam (black fungus) atau mucormycosis adalah infeksi jamur langka yang bisa mengancam nyawa. Pasalnya, infeksi yang disebabkan oleh sekelompok jamur yang disebut mucormycetes ini bisa menyasar sinus, paru-paru, kulit hingga otak.

Seseorang bisa terinfeksi ketika menghirup atau bersentuhan dengan spora jamur. Nah, sporanya bisa ditemukan tanah, produk busuk atau roti, atau tumpukan kompos. Infeksi jamur hitam sempat marak di India bahkan kasusnya meningkat seiring penambahan kematian akibat COVID-19.

Ada beberapa hal yang ditengarai meningkatkan kasus infeksi jamur ini. Mulai dari penggunaan steroid yang meluas, daya tahan yang menurun akibat infeksi COVID-19 sampai penyakit kronis. 

Bahaya Infeksi Jamur Hitam untuk Kesehatan

Infeksi jamur hitam dapat menyebabkan kebutaan, disfungsi organ, hilangan jaringan tubuh, bahkan kematiani. Itu sebabnya, orang yang terpapar spora jamur ini perlu segera ditangani. Tujuannya agar dokter bisa mengetahui sejauh mana jamur telah menyebar (hidung, sinus, atau paru-paru). 

Jamur yang masuk melalui luka terbuka atau kulit bisa menyebabkan infeksi lokal. Jika menyasar ke bagian sinus, jamur ini bisa memengaruhi mata dan otak.  Menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat,   tingkat kematian infeksi jamur hitam mencapai 54 persen. Meski begitu, jumlahnya dapat berfluktuasi tergantung lokasi infeksi, kondisi kesehatan pasien dan jenis jamur.

Faktor Risiko Infeksi Jamur Hitam

Jamur ini bisa menyasar siapapun. Namun, infeksi lebih berisiko untuk orang dengan kondisi berikut:

• Orang yang sistem kekebalan tubuhnya terganggu, contohnya pengidap HIV/AIDS, pengidap kanker dan pengidap lupus.
• Seseorang yang telah menjalani transplantasi organ.
• Orang yang menggunakan obat imunosupresan atau obat untuk menekan kekebalan tubuh agar tidak terlalu aktif.
• Pasien yang menggunakan ventilator untuk jangka waktu lama.

Apakah Bisa Diobati?

Infeksi jamur hitam mudah diobati jika didiagnosis pada tahap awal. Akan lebih sulit diobati ketika infeksi sudah sampai dan menyerang lobus frontal otak. Sebab, pengidapnya bisa mengalami gejala psikosis dan bicara tidak teratur. Infeksi juga dapat menghancurkan jaringan, mengikis tulang, dan menyebabkan peradangan. 

Akibatnya dokter perlu mengangkat jaringan otak yang mati atau terinfeksi melalui pembedahan. Kemudian dokter juga harus melakukan debridement dan membersihkan setiap jaringan yang terkena jamur hitam, serta menyingkirkan semua jaringan yang mati.

Selain pembedahan, prosedur endoskopi bisa menjadi alternatif untuk mengobati infeksi jamur hitam yang telah menyebar ke otak. Dokter dapat mengambil semua jaringan tulang nekrotik diambil, membersihkan otak dan memberikan anti jamur lewat endoskopi.

Usai dilakukan pembedahan, pasien umumnya diberikan obat amfoterisin B melalui intravena. Sayangnya, obat tersebut berisiko menimbulkan efek samping serius yang berlangsung selama berminggu-minggu. 

Bagaimana Cara Mencegah Infeksi Jamur Ini?

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi jamur hitam, seperti:

• Jauhi area dengan banyak debu atau tanah, seperti lokasi konstruksi atau penggalian. Jika harus berada di area tersebut, kenakan masker wajah seperti N95.
• Hindari air yang terkontaminasi. Hal ini mencakup air banjir atau bangunan yang rusak karena air. Terutama setelah bencana alam seperti angin topan atau banjir. 
• Jika memiliki sistem kekebalan yang lemah, hindari aktivitas yang melibatkan debu dan tanah. Misalnya berkebun atau bekerja di halaman. Jika tidak bisa, lindungi kulit dengan sepatu, sarung tangan, celana panjang, dan baju lengan panjang. Selain itu cuci luka atau goresan dengan sabun dan air sesegera mungkin.

Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga tak kalah penting untuk diperhatikan. Bila kamu mengalami masalah yang berhubungan dengan mental, jangan ragu untuk menemui psikolog. Segera buat janji medis dengan psikolog di aplikasi Halodoc. Jangan tunda sebelum kondisinya semakin memburuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Medical News Today. Diakses pada 2022. COVID-19 increases black fungus infection risk in India.

Very Well Health. Diakses pada 2022. What Is Black Fungus and Why Is It Surging in India?

WebMD. Diakses pada 2022. Mucormycosis: What to Know.