Waspada Demam Gigitan Tikus di Musim Hujan

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   18 Februari 2021
Waspada Demam Gigitan Tikus di Musim HujanWaspada Demam Gigitan Tikus di Musim Hujan

Halodoc, Jakarta – Pada musim hujan seperti saat ini, hewan pengerat seperti tikus biasanya lebih sering ditemukan. Ketika bertemu dengan hewan tersebut, hati-hati digigit. Sebab, gigitan tikus juga bisa menyebabkan penyakit.

Demam gigitan tikus atau rat bite fever (RBF) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang ditularkan melalui kontak langsung maupun tidak langsung dengan tikus atau hewan pengerat lainnya. Bila tidak segera diobati, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi yang parah, bahkan membahayakan nyawa. Kenali lebih jauh tentang demam gigitan tikus di sini agar kamu bisa mewaspadainya.

Baca juga: Waspadai 5 Penyakit yang Disebabkan oleh Tikus

Apa Itu Demam Gigitan Tikus?

Demam gigitan tikus adalah infeksi serius yang disebabkan oleh dua jenis bakteri, yaitu Streptobacillus moniliformis (yang menjadi penyebab RBF di Amerika Utara) atau Spirillum minus (yang umum ditemukan di Asia. Orang biasanya terinfeksi bakteri ini setelah melakukan kontak, seperti digigit atau dicakar oleh hewan pengerat yang membawa bakteri tersebut. Kamu bisa terkena demam gigitan tikus bila mengonsumsi makanan atau air yang sudah terkontaminasi oleh urin atau kotoran tikus yang terinfeksi. Perlu diketahui, RBF tidak menular dari satu orang ke orang lain.

Para peneliti dalam ulasan tahun 2020 melaporkan bahwa demam gigitan tikus cenderung terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun yang hidup dalam kondisi kemiskinan. Mereka juga mencatat bahwa orang-orang yang sering melakukan kontak dengan tikus, seperti penjaga di toko hewan atau petugas laboratorium, lebih berisiko terkena RBF, dan risiko terjadinya infeksi akibat gigitan tikus adalah sekitar 10 persen.

Demam gigitan tikus merupakan penyakit yang berbahaya, karena bisa menyebabkan komplikasi yang parah, seperti kerusakan tulang dan radang jantung, otak, dan sumsum tulang belakang. Penyakit tersebut bisa merenggut nyawa bila tidak diobati segera. Diperkirakan ada sekitar 7-13 persen orang dengan RBF yang meninggal karena tidak mendapatkan pengobatan.

Baca juga: Tikus di Musim Hujan Bisa Sebabkan Leptospirosis yang Bisa Berakibat Fatal

Gejala Demam Gigitan Tikus yang Perlu Diwaspadai

Gejala demam gigitan tikus bervariasi tergantung pada bakteri yang menjadi penyebab penyakit tersebut.

Streptobacillus moniliformis memiliki masa inkubasi 3-10 hari. Masa inkubasi adalah jeda waktu setelah terpapar bakteri hingga munculnya gejala. Gejala demam gigitan tikus yang disebabkan streptobacillus bisa meliputi:

  • Demam yang datang dan pergi selama beberapa minggu.
  • Ruam di dekat gigitan tikus.
  • Nyeri sendi dan otot, terutama di punggung bawah.
  • Panas dingin.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Sakit tenggorokan. 

Sementara demam gigitan tikus yang disebabkan oleh Spirillum minus bisa sembuh sebelum gejalanya muncul. Gejalanya mungkin akan muncul dalam waktu 1-3 minggu setelah terpapar bakteri tersebut, antara lain:

  • Demam menggigil.
  • Nyeri otot dan sendi.
  • Sakit kepala.
  • Sakit tenggorokan.
  • Muntah.
  • Peradangan dan muncul bisul di tempat gigitan.
  • Ruam coklat atau ungu.
  • Kelenjar getah bening yang keras atau lunak.

Demam gigitan tikus bisa diobati dengan menggunakan antibiotik. Orang yang mengalami penyakit tersebut biasanya dianjurkan untuk mengonsumsi antibiotik selama 7-14 hari atau hingga 4 minggu bila terjadi komplikasi.

Cara Mencegah Demam Gigitan Tikus

Cara terbaik untuk mencegah demam gigitan tikus adalah menghindari kontak langsung dengan hewan pengerat dan tempat yang banyak hewan pengerat. Bagi kamu yang punya tikus peliharaan atau bekerja di toko hewan, berikut ini cara yang bisa kamu lakukan untuk meminimalisir risiko terkena demam gigitan tikus:

  • Hindari menyentuh wajah dan mulut setelah bersentuhan dengan tikus. Biasakan untuk selalu mencuci tangan segera setelah menyentuh, memberi makan atau mengurus hewan pengerat tersebut atau membersihkan kandangnya.
  • Sebaiknya kenakan sarung tangan bila ingin menyentuh tikus.
  • Hindari bermain terlalu dekat dengan tikus, seperti menciumnya atau memegangnya dekat dengan wajah kamu. Hal ini bisa membuat hewan pengerat tersebut kaget dan juga meningkatkan risiko kamu untuk digigit.
  • Jangan pernah makan, minum atau merokok sambil bermain dengan tikus peliharaan kamu tersebut.

Sementara bagi kamu yang bekerja sebagai petugas laboratorium, kenakan perlengkapan pelindung, termasuk sarung tangan, dan ikuti petunjuk keamanan saat berurusan dengan tikus percobaan. Hindari menyentuh wajah dan mulut setelah bersentuhan dengan tikus, dan segera mencuci tangan dengan sabun dan air hangat selama 20 detik.

Pada musim hujan seperti sekarang ini, kamu dianjurkan untuk menggunakan sepatu boots ketika bepergian untuk menghindari gigitan tikus maupun risiko kontak dengan urin atau kotoran tikus pembawa bakteri RBF. Kamu juga sebaiknya tidak makan di tempat makan yang tidak terjamin kebersihannya.

Baca juga: Tetap Sehat di Musim Hujan? Bisa kok!

Bila kamu digigit atau dicakar tikus, bersihkan lukanya dengan sabun dan air hangat. Kemudian, kunjungi dokter dan beritahu tentang cedera yang baru kamu alami tersebut untuk mendapatkan perawatan guna mencegah demam gigitan tikus.

Sekarang, kamu bisa berobat ke dokter dengan mudah dengan buat janji di rumah sakit pilihan kamu lewat aplikasi Halodoc. Karena itu, yuk download aplikasinya sekarang juga untuk memudahkanmu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2021. What to know about rat-bite fever.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Rat-bite Fever (RBF).


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan