Waspada, Ini Risiko yang Bisa Terjadi saat Jalani Diet Keto
“Dalam beberapa kasus, diet keto dapat memicu risiko pada kesehatan tubuh. Beberapa di antaranya seperti keto flu, gangguan ginjal, hingga gangguan pencernaan.”

Halodoc, Jakarta – Banyak cara untuk menurunkan atau mengelola berat badan supaya menjadi lebih sehat. Salah satunya dengan menjalankan diet sehat, seperti diet keto. Diet ini menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak.
Meskipun terbilang efektif untuk menurunkan berat badan, diet ini bisa memicu berbagai risiko untuk kesehatan jika dilakukan tanpa aturan dan cara yang tepat.
Risiko yang Bisa Terjadi Saat Menjalani Diet Keto
Diet keto adalah pola makan yang menerapkan tinggi lemak dan protein, tetapi rendah karbohidrat. Pengurangan asupan karbohidrat membuat tubuh mengalami metabolisme yang dikenal ketosis.
Ketosis terjadi ketika tubuh mulai memecah lemak untuk digunakan sebagai energi. Diet ini memang terbilang efektif bagi orang yang mengalami obesitas untuk menurunkan berat badan.

Namun, pastikan kamu melakukan pola makan yang sesuai untuk menghindari berbagai risiko yang dapat terjadi saat melakukan diet ini. Nah, berikut risiko saat menjalani diet keto, yaitu:
1. Menyebabkan keto flu
Asupan karbohidrat saat menjalani diet keto kurang dari 50 gram setiap harinya. Jika belum terbiasa, kondisi ini akan membuat perubahan yang drastis pada tubuh.
Ketika tubuh menghabiskan simpanan karbohidrat dan beralih menggunakan lemak untuk sumber energi, kamu berisiko mengalami gejala seperti flu. Tandanya termasuk sakit kepala, pusing, kelelahan, mual, hingga sembelit.
Pastikan untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik agar gejala keto flu dapat membaik.
2. Memicu gangguan ginjal
Makanan hewani dengan kandungan lemak tinggi menjadi makanan utama saat menjalani diet keto. Ada berbagai makanan, seperti telur, daging, dan keju.
Masalahnya, terlalu banyak mengonsumsi makanan berprotein hewani bisa meningkatkan risiko gangguan pada ginjal. Sebab, asupan makanan hewani menyebabkan darah dan urine menjadi lebih asam. Kondisi ini meningkatkan ekskresi kalsium dalam urine.
Diet keto juga menurunkan pelepasan sitras melalui urin sehingga berisiko memicu perkembangan batu ginjal. Pengidap gagal ginjal kronis sebaiknya perlu menghindari melakukan diet keto, karena dapat memicu asidosis yang memperburuk penyakit.
3. Meningkatkan risiko gangguan nutrisi
Diet keto membuat asupan makanan, seperti buah-buahan bernutrisi hingga biji-bijian sangat terbatas. Kondisi ini meningkatkan risiko, tubuh gagal dalam menyediakan vitamin dan mineral dengan jumlah yang sesuai.
Bahkan, seseorang yang menjalankan diet keto berisiko mengalami berbagai gangguan nutrisi. Contohnya, seperti kekurangan vitamin D, kalsium, magnesium, hingga fosfor.
Seiring waktu, kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi.
4. Memicu gangguan pencernaan
Beberapa sumber serat, seperti biji-bijian hingga sayuran juga mengandung karbohidrat yang perlu dibatasi pengonsumsiannya saat menjalani diet keto. Akibatnya, tubuh bisa mengalami kekurangan serat yang memicu gangguan pencernaan.
Ada beberapa gangguan pencernaan yang bisa terjadi, seperti sembelit hingga tidak nyaman pada pencernaan.
5. Mengalami hipoglikemia
Diet rendah karbohidrat mampu mengatur kadar gula darah. Namun, bagi pengidap diabetes tipe 1 mungkin berisiko mengalami lebih banyak episode gula darah rendah (hipoglikemia).
Kondisi ini menyebabkan seseorang mengalami kebingungan, rasa lelah, hingga keringat berlebih. Jika hipoglikemia tidak mendapatkan penanganan, kondisi ini berisiko menyebabkan koma hingga kematian.
Itulah berbagai risiko diet keto yang perlu diketahui. Sebaiknya tanyakan langsung pada dokter ketika kamu ingin melakukan diet keto. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play.
Diet yang dijalankan dengan tepat, tentunya akan membuat kondisi kesehatan menjadi lebih optimal. Jadi, pastikan kamu menjalankan diet sesuai dengan aturan dan kondisi kesehatan.
