Waspada, Sering Merasa Lapar Bisa Menandakan 6 Penyakit Ini

Halodoc, Jakarta – Setiap orang pasti merasakan lapar, terlebih jika belum mengonsumsi makanan apapun dalam waktu lama atau telah melakukan aktivitas yang cukup melelahkan. Rasa lapar tentu akan hilang setelah kamu mengonsumsi makanan. Namun, jika cepat merasa lapar padahal baru saja mengonsumsi makanan, kamu perlu waspada karena bisa jadi itu tanda dari polyphagia.
Polyphagia, juga dikenal sebagai hyperphagia, adalah istilah medis untuk rasa lapar yang berlebihan atau ekstrem. Berbeda dengan nafsu makan yang meningkat setelah berolahraga atau aktivitas fisik lainnya. Normalnya, lapar akan menghilang setelah mengonsumsi makanan. Namun, pada pengidap polyphagia, pengidapnya tetap merasa lapar meski sudah makan lebih banyak.
Baca juga: Ini Dampak Negatif Menahan Lapar Bagi Kesehatan
Berbagai Penyebab Polyphagia
Ternyata polyphagia umumnya disebabkan oleh beberapa kondisi medis. Melansir dari Healthline, berikut beberapa kondisi medis yang ditandai dengan polyphagia:
1. Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi ketika gula darah turun ke angka yang rendah hingga dibawah normal. Kondisi ini paling sering terjadi pada pengidap diabetes. Nah, hipoglikemia juga bisa ditandai dengan polyphagia, yakni terus merasa lapar meski sudah mengonsumsi makanan. Selain lapar, hipoglikemia juga menyebabkan pusing, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, gemetar dan berkeringat.
2. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah suatu kondisi saat tiroid bekerja terlalu cepat. Tiroid adalah kelenjar pembuat hormon yang mengontrol banyak fungsi tubuh. Salah satu fungsi hormon tiroid adalah untuk mengontrol metabolisme. Nah, ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon terlalu banyak, seseorang bisa mengalami peningkatan nafsu makan alias polyphagia. Gejala lain yang ditimbulkan adalah berkeringat, penurunan berat badan, mudah cemas, rambut rontok dan sulit tidur.
3. Sindrom Pramenstruasi (PMS)
Perubahan hormon selama siklus menstruasi juga kerap membuat para wanita mudah lapar. Lonjakan estrogen dan progesteron dan penurunan serotonin adalah penyebab utama peningkatan nafsu makan, terutama pada makanan-makanan yang tinggi karbohidrat dan lemak. Gejala PMS lainnya meliputi lekas marah dan perubahan suasana hati, kembung, kelelahan, dan diare.
4. Kurang Tidur
Kamu pasti pernah dengar kalau kurang tidur bisa meningkatkan nafsu makan. Ini benar, sebab kurang tidur dapat mempersulit tubuh untuk mengontrol kadar hormon yang mengatur rasa lapar. Selain menjadi sangat lapar, orang yang kurang tidur juga cenderung mengonsumsi makanan berkalori tinggi.
Baca juga: Penjelasan Penyebab Sakit Kepala Muncul saat Lapar
5. Stres
Saat mengalami stres, tubuh melepaskan sejumlah besar hormon yang disebut kortisol. Kortisol adalah hormon yang mampu meningkatkan rasa lapar. Nah, terlalu stres atau cemas otomatis bisa meningkatkan kadar kortisol menjadi lebih tinggi. Alhasil, kamu rentan mengalami rasa lapar yang ekstrem.
6. Diabetes
Polyphagia juga bisa menjadi pertanda penyakit diabetes. Saat makan, tubuh mengubah makanan menjadi glukosa. Kemudian menggunakan hormon yang disebut insulin untuk mendapatkan glukosa dari aliran darah untuk disebarkan ke sel-sel tubuh. Sel-sel ini kemudian menggunakan glukosa tersebut untuk dijadikan energi dan fungsi tubuh lainnya.
Saat mengidap diabetes, tubuh tidak dapat memproduksi insulin (tipe 1) atau tidak menggunakan insulin dengan benar (tipe 2). Oleh karena itu, glukosa tetap berada di aliran darah dan tidak dapat disebarkan ke dalam sel. Akibatnya, sel tidak mampu menghasilkan energi supaya tubuh berfungsi dengan baik. Ketika ini terjadi, sel-sel akan terus memberi sinyal lapar dan kamu ingin makan terus-menerus untuk mendapatkan glukosa yang dibutuhkan.
Baca juga: Alasan Kenapa Orang Lebih Mudah Marah Saat Lapar
Selain penyakit-penyakit tersebut, pola makan ternyata juga bisa menyebabkan polyphagia. Seseorang yang banyak mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan lemak yang tidak sehat, kemungkinan besar akan merasa lapar lagi segera setelah makan. Ini karena makanan ini kekurangan nutrisi dan serat yang membuat kamu kenyang.
Nah untuk mencegahnya, pastikan kamu banyak mengonsumsi makanan berserat dan penuhi asupan protein guna meningkatkan perasaan kenyang. Kamu juga perlu mendapatkan waktu tidur yang cukup untuk mendapatkan hormon leptin, yakni hormon yang mengirimkan sinyal kenyang.
Selain makan sehat dan tidur cukup, kamu mungkin perlu minum vitamin dan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Saat stok menipis, segera beli di toko kesehatan Halodoc. Tak perlu antre, tinggal klik lalu pesanan akan segera di antar ke tempatmu!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Polyphagia.
Very Well Health. Diakses pada 2021. Causes of Polyphagia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Artikel Terkait





Konsultasi dengan Ahlinya
Punya pertanyaan? Spesialis kami siap menjawab

Dokter Umum
Maag, diare, mual muntah, demam, batuk pilek, keluhan paru tanpa komplikasi, k...

Spesialis Penyakit Dalam
Nyeri ulu hati, pinggang, wasir, sistem imun, jantung, paru, pencernaan, ginjal ...

Spesialis Gizi Klinik
Masalah status gizi, nafsu makan, obesitas, nutrisi khusus kehamilan, gang..