Waspadai Hyperarousal, Komplikasi PTSD yang Tak Segera Ditangani

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   31 Agustus 2022

“Hyperarousal terjadi ketika PTSD (post-traumatic stress disorder) memburuk dan tidak segera ditangani. Komplikasi ini ditandai dengan kondisi tubuh yang menjadi sangat waspada dan was-was seperti saat mengalami trauma.”

Waspadai Hyperarousal, Komplikasi PTSD yang Tak Segera DitanganiWaspadai Hyperarousal, Komplikasi PTSD yang Tak Segera Ditangani

Halodoc, Jakarta – PTSD  adalah sebuah kondisi ketika kejiwaan seseorang mengalami gangguan. Kondisi ini disebabkan oleh suatu kejadian traumatis yang pernah terjadi atau pernah terlihat, dan masih melekat di ingatan. Gangguan ini bisa berpotensi memburuk seiring berjalannya waktu jika tidak ditangani segera. Pada kondisi terburuknya, ini dapat menyebabkan komplikasi yang dikenal dengan hyperarousal.

Komplikasi ini ditandai dengan kondisi tubuh menjadi penuh waspada dan was-was seperti saat mengalami trauma. Pengidap PTSD akan mengalami perasaan tertekan dan rasa cemas. Lama-kelamaan, dampak dari PTSD yang terjadi akan menjadi lebih parah, sehingga menyebabkan trauma yang lebih parah,.

Mengenal Komplikasi Hyperarousal

Hyperarousal terjadi ketika tubuh seseorang tiba-tiba menjadi sangat waspada karena memikirkan trauma mereka. Tubuh pengidap hyperarousal akan bertindak waspada seolah-olah sedang dalam bahaya. Komplikasi ini tidak hanya menyerang orang dewasa. Anak-anak yang telah melalui trauma juga dapat menjadi sangat berpotensi dan akhirnya mengalami kondisi yang lebih buruk.

Kondisi hyperarousal dapat menjadi efek samping jangka panjang yang disebabkan oleh PTSD yang sudah tidak terkendali. Selain itu, pengidapnya juga akan lebih berisiko mengalami depresi. Pengidap mungkin saja terdorong untuk mengonsumsi alkohol dan narkoba sebagai cara untuk menghilangkan perasaan tersebut. Pada akhirnya, kondisi tersebut dapat memicu gangguan pikiran yang mendorong pengidapnya untuk melakukan bunuh diri.

Gejala yang Menandai Hyperarousal

Gejala-gejala hyperarousal hampir mirip dengan gejala PTSD. Hanya saja, gejala hyperarousal biasanya disertai dengan kilas balik (ingatan buruk dari peristiwa traumatis), keadaan emosional yang “mati rasa”, dan upaya untuk menghindari pemicu yang dapat menyebabkan pemikiran tentang peristiwa traumatis. Berikut beberapa gejala yang sering muncul akibat komplikasi dari PTSD.

  • Masalah tidur.
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Sifat mudah marah.
  • Panik dan kecemasan terus-menerus.
  • Mudah takut atau kaget.
  • Perilaku merusak diri sendiri (seperti mengemudi cepat atau minum terlalu banyak).
  • Rasa bersalah atau malu yang berat.

Pada anak-anak, gangguan tidur sering kali merupakan gejala hyperarousal. Mereka mungkin mengalami mimpi buruk tentang peristiwa traumatis. Anak-anak juga dapat mencoba untuk memikirkan kembali peristiwa traumatis atau bagian dari peristiwa itu ketika mereka bermain.

Cara Mengatasi Hyperarousal

Hyperarousal memang dapat membahayakan pengidap PTSD. Maka dari itu, kondisi ini harus segera ditangani, supaya tidak berkembang menjadi lebih parah. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi komplikasi yang terjadi, adalah dengan terapi untuk mengurangi rasa stres yang terjadi dan rasa cemas yang timbul.

Selain itu, pengidap PTSD dapat mengurangi perasaan depresi dan emosi yang tidak stabil dengan cara mengonsumsi obat-obatan, seperti antidepresan. Konsumsi obat-obatan tersebut berguna untuk mengurangi rasa emosi dan depresi, supaya gejala hyperarousal tidak timbul.

Selain pengobatan, terapi kejiwaan dan terapi kognitif juga dapat dilakukan untuk mencegah gejala yang berlebihan. Cara ini terbilang lebih efektif dan lebih umum digunakan, karena dapat membuat pengidapnya berpikiran positif, mengajarkan untuk menghadapi gejala PTSD yang muncul, dan mengatasi ketergantungan akan suatu hal.

Jika kamu mempunyai pertanyaan mengenai PTSD, kamu bisa berkonsultasi ke psikiater atau psikolog melalui Halodoc dengan buat janji medis. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi
Healthline. Diakses pada 2022. Are You Experiencing Hyperarousal
Very Well Health. Diakses pada 2022. Hyperarousal in PTSD