WHO Tetapkan Son of Omicron sebagai Varian of Concern
“Subvarian Omicron, BA.2, yang juga dijuluki sebagai Son of Omicron kini ditetapkan sebagai Varian of Concern oleh WHO. Lantaran subvarian ini menyebabkan kenaikan angka kasus COVID-19 di beberapa negara.”

Halodoc, Jakarta – Seperti virus lainnya, virus corona juga dapat terus bermutasi. Belum selesai dengan varian Omicron, belum lama ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan subvarian BA.2 yang dijuluki Son of Omicron sebagai Varian of Concern (VoC).
VoC adalah klasifikasi varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat COVID-19. Son of Omicron atau subvarian BA.2 digolongkan sebagai VoC karena angka kasusnya mengalami peningkatan di beberapa negara.
Apa Itu Son of Omicron?
Saat virus bermutasi menjadi varian baru, mereka terkadang membelah atau bercabang menjadi sub-garis keturunan. Varian Delta, misalnya, terdiri dari 200 sub-varian yang berbeda.
Hal yang sama terjadi pada Omicron, yang memiliki garis keturunan BA.1, BA.2, BA.3 dan B.1.1.529. BA.1 menyumbang sebagian besar kasus. Meski BA.1 dan BA.2 serupa, mereka terpisah 20 mutasi.
Tidak jelas dari mana BA.2 atau Son of Omicron berasal. Namun, subvarian ini pertama kali terdeteksi di Filipina pada November 2021.
Saat ini, subvarian Omicron telah terdeteksi di 57 negara. Di beberapa negara, Son of Omicron atau BA.2 menyumbang lebih dari setengah kasus Omicron berurutan.
Di beberapa tempat, pertumbuhan kasus subvarian yang tercatat telah tajam. Menurut Statens Serum Institut (SSI) Denmark, infeksi Son of Omicron atau BA.2 naik menjadi sekitar setengah dari kasus COVID-19 yang dilaporkan negara itu pada Januari.
India adalah negara lain di mana Son of Omicron atau BA.2 dengan cepat menggantikan varian Delta dan Omicron BA.1. Subvarian ini juga sudah menjadi varian dominan di beberapa negara bagian dan kemungkinan mendorong gelombang infeksi ketiga baru-baru ini di negara itu.
Di Inggris, ada lebih dari 1.000 kasus Son of Omicron yang dikonfirmasi telah diidentifikasi. Infeksi subvarian ini di Jerman juga tumbuh lebih cepat daripada BA.1 dan Delta, menurut Dr. Meera Chand, direktur COVID-19 di UKHSA.
Apakah BA.2 Lebih Menular dan Berbahaya?
Sebuah studi yang diterbitkan pada 30 Januari 2022 di jurnal medRxiv terhadap 8.500 rumah tangga dan 18.000 individu, dilakukan oleh SSI Denmark. Para peneliti menemukan bahwa Son of Omicron atau BA.2 secara substansial lebih mudah menular daripada BA.1.
Studi ini juga menunjukkan bukti yang bahwa subvarian BA.2 lebih mampu menghindari vaksin. Namun, orang yang divaksinasi masih lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi daripada orang yang tidak divaksinasi, dan mereka juga cenderung tidak menularkannya.
Sebuah laporan yang dirilis oleh UK Health Security Agency pada 28 Januari 2022 juga menemukan transmisibilitas yang lebih tinggi untuk BA.2 dibandingkan dengan BA.1.
Namun, penilaian awal tidak menemukan bukti bahwa vaksin akan kurang efektif melawan penyakit simtomatik untuk kedua subvarian.
Menyoal apakah Son of Omicron lebih berbahaya dibanding varian lain, hingga kini masih diselidiki. Namun, belum ada data yang menunjukkan bahwa subvarian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada subvarian Omicron sebelumnya.
Francois Balloux, Profesor Biologi Sistem Komputasi dan direktur Institut Genetika UCL, mengatakan bahwa BA.1 dan BA.2 dapat dianggap sebagai dua sub-garis keturunan Omicron yang secara epidemiologis sebagian besar setara.
Seperti varian sebelumnya, para ahli percaya bahwa vaksin akan terus sangat efektif melawan penyakit parah, rawat inap, dan kematian. Jadi, penting untuk tetap waspada dan mendapatkan vaksinasi jika belum.
Jika kamu mengalami keluhan kesehatan apapun, segera download aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit, ya.