Baper Saat Dengar Lagu Sedih, Ketahui Bahaya Depresi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Februari 2019
Baper Saat Dengar Lagu Sedih, Ketahui Bahaya DepresiBaper Saat Dengar Lagu Sedih, Ketahui Bahaya Depresi

Halodoc, Jakarta – Bagi semua pecinta musik, musik tidak lagi menjadi bentuk seni, dan menjadi pengalaman sarana mengekspresikan diri. Musik juga beresonansi dengan banyak sekali suasana hati manusia. Setiap orang memiliki daftar preferensi sendiri.

Ada yang suka musik blues, jazz jadul, atau malah musik yang sedih. Tapi ternyata, ketika seseorang terlalu dalam melakukan perenungan yang dilakukan sembari mendengarkan musik sedih ini bisa memicu ingatan sedih dan pikiran negatif. Menurut Dr. Brian Primack dari Universitas Pittsburgh, tingkat mendengarkan musik sedih yang tinggi bisa memicu depresi.

Dari semua media, ternyata hanya musik yang menunjukkan hubungan yang signifikan dengan peningkatan risiko depresi. Selain jenis musik, durasi mendengarkan dan lirik lagunya juga terkait dengan pemicu depresi.

Disadari atau tidak mendengarkan musik secara psikologi akan memengaruhi mood dan emosi seseorang. Makanya, ketika berolahraga kamu cenderung mendengarkan lagu dengan beat yang lincah dan musik ceria supaya semakin semangat melakukan gerakan-gerakan atraktif.

Sama halnya untuk membangun nuansa romantis dengan pasangan, kamu juga cenderung memasang lagu-lagu bertema cinta. Ini membuktikan kalau lagu sangat berhubungan dengan atmosfer tertentu. Demikian juga dengan mendengarkan musik sedih dan berbicara tentang hal-hal sedih cenderung membuat orang merasa lebih tertekan setelah mendengarkan musik.

Gampang Baper, Lebih Mudah Depresi

Penelitian yang dilakukan oleh Frontiers in Psychology, mengatakan orang-orang yang gampang baper alias terlalu mudah terlarut dalam perasaan justru lebih rentan mengalami depresi. Apalagi kalau sedang berada dalam situasi mood yang memang sedang down.

Lebih lanjut mengenai lagu sedih bikin depresi, faktor sejauh mana keterlibatan musik dalam keseharian dan cara seseorang mendengarkan musik adalah faktor lain yang bisa membuat seseorang mengalami depresi.

Buat kamu yang senang mendengarkan lagu sedih saat mood sedang down, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan supaya kesedihanmu tidak semakin mendalam, sehingga menyebabkan depresi.

  1. Perhatikan Lirik Lagunya

Terkadang irama sedih tidak selamanya memiliki lirik yang galau juga. Kalau lagu sedih yang kamu dengarkan terselip motivasi justru ini bisa jadi media menyalurkan kesedihan dan membuatmu move on. Karena lagu sedih bisa bikin kamu meluapkan perasaan negatif. Lagu-lagu yang harus kamu hindari yang bermuatan negatif, unsur balas dendam, dan menyalahkan diri sendiri.

  1. Perhatikan Intensitas Mendengarkan

Durasi juga membuatmu semakin terlarut akan sesuatu, termasuk mendengarkan lagu sedih. Jadi, ada baiknya kamu membatasi “momen sedihmu”, kemudian segera mengganti playlist-mu dengan lagu-lagu ceria.

  1. Musik Sebagai Terapi

American Music Therapy Association (AMTA), melaporkan bahwa musik dapat dirancang untuk mencapai tujuan, seperti mengelola stres, meningkatkan daya ingat, dan mengurangi rasa sakit. Bahkan, orang-orang yang mendengarkan musik sebelum, selama, ataupun setelah operasi mengalami lebih sedikit rasa sakit dan kecemasan, dibandingkan dengan pasien yang tidak mendengarkan musik.

Ketika datang untuk merawat kondisi kronis, terapi musik juga dapat memainkan peran yang kuat. Karena musik dapat membangkitkan emosi, membantu mendapatkan kembali ingatan, merangsang koneksi saraf baru, dan perhatian aktif. Tapi, perhatikan jenis musik dan liriknya ya. Biasanya, lagu-lagu klasik adalah genre yang paling disarankan sebagai musik terapi kesehatan.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai hubungan depresi dengan mendengarkan lagu sedih, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan