Beda Clean Eating dengan Cara Diet Lain

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Agustus 2018
Beda Clean Eating dengan Cara Diet LainBeda Clean Eating dengan Cara Diet Lain

Halodoc, Jakarta – Clean eating adalah gerakan hidup sehat yang memfokuskan pada pola makan yang sehat. Yakni dengan mengonsumsi makanan utuh dan alami, seperti sayuran, buah-buahan, protein nabati, kacang-kacangan, dan minyak sehat. Ada banyak manfaat yang bisa didapat dengan menerapkan pola makan “clean” ini, antara lain mencegah kanker, serta meningkatkan energi, kesehatan kardiovaskular, dan kesehatan mental.

Baca juga: 5 Prinsip Menerapkan Clean Eating

Karena bisa menurunkan berat badan, tak jarang, clean eating dijadikan sebagai salah satu cara diet.  Diet di sini berarti pengaturan pola makan untuk mencapai atau mengendalikan berat badan. Selain clean eating, ada beberapa cara diet lain yang juga menerapkan pola makan sehat, seperti vegetarian, vegan, dan food combining. Lantas, apa sih beda clean eating dengan cara diet lain?

Beda Clean Eating dan Vegetarian

Clean eating hanya berfokus pada makanan utuh dan alami, serta membatasi konsumsi makanan kemasan. Pola makan tersebut masih mengizinkan “penganutnya” untuk mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan, seperti daging sapi, unggas, ikan, dan kerang, asalkan kualitasnya masih terjaga. Sedangkan, diet vegetarian tidak menganjurkan penganutnya untuk mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan.

Vegetarian berfokus pada konsumsi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti gandum, kacang polong, biji-bijian, kacang-kacangan, jamur, ragi, sayuran, dan buah-buahan. Karena tidak mengonsumsi daging sama sekali, penganut vegetarian harus mencari sumber protein, zat besi, kalsium, dan vitamin B12 dari sumber lainnya. Karena bagaimanapun, nutrisi tersebut dibutuhkan tubuh untuk bisa berfungsi optimal.

Beda Clean Eating dan Vegan

Diet vegan hampir sama dengan vegetarian. Yang membedakan adalah, diet vegan umumnya menghindari semua produk hewani, termasuk produk olahannya, seperti susu, keju, telur, madu, dan lain-lain. Sedangkan, beberapa penganut diet vegetarian masih mengonsumsi produk hewani olahan tersebut. Bahkan, beberapa penganut vegan juga menghindari penggunaan benda atau apapun yang terbuat dari hewan, seperti baju wol, sofa kulit, baju sutra, dan lain-lain.

Beda Clean Eating dan Food Combining

Selain mengonsumsi makanan sehat, penganut food combining juga dianjurkan untuk membagi sumber-sumber makanan ke dalam beberapa kategori. Yakni kategori asam (daging, ayam, ikan, gandum, dan produk olahan susu), kategori netral (lemak, pati, dan gula), serta kategori basa (biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran). Pada intinya, cara diet ini mengatur konsumsi makanan sesuai dengan kategorinya agar tubuh tidak memproduksi asam yang berlebihan dan berdampak negatif pada tubuh.

Baca juga: Kenalan dengan  Food Combining untuk Turunkan Berat Badan

Berikut adalah aturan yang diterapkan dalam food combining:

  • Protein tidak boleh dikombinasikan dengan karbohidrat dan lemak.
  • Karbohidrat tidak boleh dikombinasikan dengan makanan asam.
  • Protein tidak boleh dikombinasikan dengan protein lainnya.
  • Gula tidak boleh dikombinasikan dengan makanan lainnya.
  • Sayuran dan buah-buahan tidak boleh dikombinasikan dengan makanan lainnya.
  • Buah-buahan dan susu hanya boleh dikonsumsi saat perut dalam kondisi kosong.

Baca juga: Coba Eat Clean, Ini 5 Makanan yang Perlu Dicoba

Keempat hal tersebut sebenarnya bukan sekadar diet untuk menurunkan berat badan, melainkan merupakan gaya hidup yang dilakukan sehari-hari. Ini tentu berbeda dengan diet yang dimaksudkan untuk menurunkan berat badan dan hanya dilakukan selama beberapa waktu saja. Hanya saja, karena penerapannya memfokuskan pada konsumsi makanan sehat, pola makan ini juga bisa membantu mengendalikan berat badan.

Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar clean eating atau cara diet lain, tanyakan saja pada dokter Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa bertanya pada dokter tepercaya kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan