Halodoc, Jakarta – Tragedi Itaewon pada Sabtu (29/10/2022) kemarin menyebabkan banyak korban jiwa. Tidak sedikit juga yang mengalami luka-luka dan cedera berat. Terdesaknya ratusan orang di jalanan yang sempit menyebabkan banyak orang mengalami sesak napas hingga henti jantung. 

Berhentinya jantung merupakan kondisi yang sangat serius karena merupakan penyebab utama kematian pada peristiwa tersebut. Pada kejadian di Itaewon, banyak warga yang memberi pertolongan pertama berupa CPR (cardiopulmonary resuscitation) pada korban henti jantung. Pertolongan pertama ini sangat penting untuk diketahui semua orang agar meminimalisir kematian.

Pertolongan Tepat untuk Korban Henti Jantung

Jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh organ tubuh sehingga ini merupakan organ vital bagi tubuh. Berhentinya jantung akan menyebabkan berhentinya aliran darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini umumnya menyebabkan nyeri dada selama lebih dari 15 menit. 

Beberapa orang mengalami nyeri dada ringan, sementara ada yang mengalami nyeri yang lebih parah. Bahkan, beberapa orang tidak merasakan apa-apa ketika jantungnya berhenti. Untuk mengatasi kondisi ini, penting untuk memahami berbagai hal tentang pertolongan pertama CPR untuk korban henti jantung.

Ada berbagai faktor yang perlu diperhatikan sebelum melakukan CPR, antara lain:

• Pastikan lokasi praktik CPR aman dan kondusif. Jika tidak, pindahkan korban ke tempat yang lebih aman. Misalnya, jika mereka ditemukan di tengah jalan, pindahkan mereka ke trotoar atau sisi jalan yang aman.
• Dengan menyentuh atau menepuk bahu korban selama serangan jantung, kamu dapat menentukan apakah mereka masih sadar. Jika tidak merespon, periksa apakah korban masih bernapas.
• Untuk menentukan apakah jantung korban masih berdetak, periksa denyut nadi di pergelangan tangan atau di samping leher.
• Jika tidak ada tanggapan, segera hubungi darurat medis. 

Setelah memperhatikan faktor-faktor tersebut, tahap selanjutnya yaitu mulai melakukan CPR. 

Begini Proses CPR

Proses CPR biasanya terbagi menjadi tiga tahap: kompresi, saluran udara, dan bantuan napas. Berikut langkah-langkahnya:

• Kompresi Dada (Compression) 

Mulailah dengan meletakkan satu telapak tangan di tengah dada korban, lalu letakkan tangan kedua di atasnya. Kemudian, berikan tekanan 100 kali per menit kepada korban yang mengalami serangan jantung. 

Ada 1-2 perubahan tekanan per detik. Selama korban tidak merespon atau sampai bantuan datang, terus lanjutkan kompresi dada ini.

• Saluran Udara (Airways)

Airways atau pembukaan jalan napas adalah prosedur selanjutnya jika korban tidak merespons. Tekniknya yaitu dengan mengangkat dagu korban secara perlahan setelah mengangkat kepala korban dengan meletakkan telapak tangan di dahinya.

• Bantuan Napas (Breathing)

Memberi bantuan pernapasan dari mulut adalah hal selanjutnya yang bisa dilakukan jika korban masih belum sadar. Caranya adalah dengan menutup hidung korban henti jantung lalu memasukkan mulut kamu ke dalam mulutnya untuk pemberian bantuan napas.

Tiup udara sebanyak dua kali melalui bibir untuk pemberian bernapas. Saat melakukan ini, perhatikan apakah dada korban bergerak seolah-olah sedang bernafas.

Sangat penting untuk mengetahui bahwa kamu hanya boleh melakukan kompresi dada jika kamu belum pernah menerima pelatihan CPR atau belum menguasainya. Minta bantuan orang lain yang lebih ahli seperti menghubungi tenaga medis.

Itulah pembahasan mengenai cara memberi pertolongan tepat untuk korban henti jantung. Apabila kamu mengalami masalah kesehatan, jangan ragu untuk bertanya langsung pada dokter.

Pakai aplikasi Halodoc untuk cek kesehatan rutin yang lebih mudah dengan memanfaatkan layanan janji medis. Yuk, download Halodoc secara gratis di App Store atau Google Play.

Referensi

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Sudden Cardiac Arrest.

Mount Sinai. Diakses pada 2022. Heart Attack First Aid Information.