Benarkah Osteosarcoma Merupakan Penyakit Turunan?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 Februari 2019
Benarkah Osteosarcoma Merupakan Penyakit Turunan?Benarkah Osteosarcoma Merupakan Penyakit Turunan?

Halodoc, Jakarta - Gangguan tulang osteosarcoma terjadi karena adanya sel abnormal yang terus membelah dan bertahan hidup lebih lama dari biasanya. Mereka membentuk kumpulan jaringan yang nantinya menjadi tumor dan mengakibatkan penyakit osteosarcoma.

Beberapa osteosarcoma merupakan penyakit keturunan dominan autosomal. Artinya, kondisi ini hampir selalu diwariskan ke anak jika salah satu orangtua menyandang gangguan ini.

Kondisi osteosarcoma juga merupakan akibat dari kesalahan dalam DNA, yang disebut kode genetik. Karena adanya kesalahan, sel yang tumbuh untuk membuat tulang menciptakan tumor osteosarcoma. Dengan kata lain, penyakit terjadi sebagai kesalahan dalam sel DNA. Kesalahan ini memberi tahu sel untuk bertumbuh dan membelah secara tidak terkendali.

Seseorang yang menjalani sejumlah pengobatan semacam terapi radiasi untuk jenis kanker lainnya. Obat kanker, bernama agen alkylate, juga bisa menyebabkan penyakit ini.

Di samping itu, anak yang tinggi badannya di atas rata-rata biasanya paling berisiko mengalami kanker tulang ini. Sebenarnya terdapat banyak faktor yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami osteosarkoma. Obat-obatan untuk meninggikan badan dan faktor genetik juga dapat menjadi pemicu munculnya osteosarcoma.

Untuk lebih jelasnya, berikut rincian penyebab osteosarcoma:

  • Genetik bawaan.

  • Penyakit tulang paget.

  • Efek terapi radiasi kanker.

  • Memiliki benjolan atau tumor di area tulang rawan yang jadi penghubung antar tulang.

  • Cedera langsung pada pelat pertumbuhan.

  • Hereditary multiple exostoses (HME) atau aclasis diaphyseal, penyakit genetik yang menyebabkan aktivitas abnormal pada piring pertumbuhan. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria.

  • Penyakit Trevor atau displasia epiphysealis hemimelica. Hal ini terkait dengan osteochondroma pada lutut atau pergelangan kaki dan dapat menyebabkan kelainan bentuk serta osteoartritis sekunder.

Meskipun orang dewasa mudah juga berisiko, osteochondroma pada orang dewasa berusia 30 tahunan dan lebih tua sangat jarang terjadi. Risiko untuk jenis tumor ini secara signifikan menurun saat seseorang mencapai usia paruh baya.

Terjadi Pembengkakan

Seseorang yang didiagnosis menyandang osteosarcoma akan merasakan sakit dan muncul pembengkakan pada lengan dan kaki. Kondisi ini merupakan gejala umum yang ditunjukkan pengidap osteosarcoma.

Pengidap osteosarcoma biasanya juga mengalami pembengkakan atau benjolan di lengan atas dekat bahu dan di bawah lutut. Benjolan ini dapat menimbulkan rasa sakit. Jika sakit semakin parah, bisa membuat pengidap terbangun saat tidur di malam hari. Beberapa kasus pun menunjukkan bahwa osteosarcoma dapat membuat tulang semakin lemah, sehingga pengidap akan merasa kesakitan saat istirahat di malam hari.

Sama halnya dengan penyakit lain, risiko terkena osteosarcoma juga dapat dihindari. Pada dasarnya, kamu perlu mengubah gaya hidup untuk dapat menekan risiko osteosarcoma. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan:

  • Mengetahui apa saja gejalanya agar dapat langsung mendapatkan penanganan yang tepat.

  • Mengonsumsi vitamin yang kaya akan nutrisi untuk tulang.

  • Melakukan pijat dan akupuntur jika mulai mengalami beberapa gejala osteosarcoma.

Selain menjalani hidup sehat, jangan lupa untuk selalu mengecek kesehatan kamu dengan selalu melakukan diskusi kesehatan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Supaya jika ditemukan gejala yang tidak dikenali, dapat segera ditangani segera. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan