Benarkah Polisitemia Vera Lebih Sering Dialami Pria Dibandingkan dengan Wanita?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 April 2019
Benarkah Polisitemia Vera Lebih Sering Dialami Pria Dibandingkan dengan Wanita?Benarkah Polisitemia Vera Lebih Sering Dialami Pria Dibandingkan dengan Wanita?

Halodoc, Jakarta – Kamu mungkin merasa asing dengan istilah polisitemia vera. Ini merupakan kanker darah yang terjadi pada bagian sumsum tulang belakang, tempat bertumbuhnya sel darah baru. Kondisi ini membuat sumsum tulang belakang menciptakan sel darah merah dalam jumlah yang berlebih, menyebabkan darah menjadi terlalu tebal. Akibatnya, kamu bisa mengalami serangan jantung, stroke, atau pembekuan darah.

Kamu perlu tahu bahwa polisitemia vera berkembang dengan lambat, biasanya terjadi selama bertahun-tahun. Gangguan kesehatan ini ditemukan ketika sedang menjalani serangkaian pemeriksaan darah. Tanpa adanya pengobatan, polisitemia vera bisa menjadi ancaman yang berbahaya. Seiring waktu, penyakit ini bisa berkembang menjadi kanker darah yang sifatnya lebih serius, seperti leukemia.

Benarkah Pria Lebih Berisiko?

Jika kamu mengalami polisitemia vera, kamu baru menyadarinya ketika menginjak usia 60 tahun atau lebih. Penyakit ini ternyata bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia, dan lebih umum terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita.

Baca juga: Orang Berusia di Atas 60 Tahun Rentan Kena Polisitemia Vera

Penyebab utama terjadinya polisitemia vera karena mutasi pada gen yang menyebabkan masalah pada produksi sel darah. Mutasi ini memengaruhi perubahan protein yang memerintahkan sel untuk bertumbuh. Secara khusus, mutasi ini tergolong dalam mutasi protein Janus Kinase 2 atau dikenal dengan singkatan JAK2. Penyebab mutasi ini masih belum diketahui hingga kini, tetapi biasanya kondisi ini tidak diwariskan.

Pada tahap awal, kamu tidak menyadari munculnya masalah. Namun, ketika gejala mulai muncul, kamu bisa mengalami sakit kepala, penglihatan ganda, bintik gelap pada mata yang datang dan pergi, gatal di seluruh area tubuh, berkeringat pada malam hari, lemah, wajah memerah, berat badan menurun, pembengkakan sendi yang menyakitkan, kesemutan dan sesak napas. Kamu akan merasakan tekanan atau sensasi seperti penuh pada tulang rusuk bagian bawah sebelah kiri. Gejala ini hadir dari pembesaran limpa yang berfungsi menyaring darah.

Baca juga: Perlu Tahu Penyebab Polisitemia Vera

Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Jika tidak segera ditangani, kamu akan mengalami salah satu atau lebih dari beberapa komplikasi yang bisa saja terjadi, seperti:

  • Penggumpalan darah. Peningkatan ketebalan darah dan penurunan aliran darah, serta kelainan pada trombosit meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah. Gumpalan darah ini juga bisa menyebabkan stroke, serangan jantung, atau penyumbatan pembuluh darah di paru atau DVT.

  • Pembesaran limpa. Limpa membantu tubuh melawan infeksi dan menyaring semua benda yang tidak diperlukan tubuh, seperti sel darah yang sudah menua dan rusak. Meningkatkan jumlah sel darah sebagai akibat dari polisitemia vera membuat limpa akan bekerja ekstra dan membuat ukurannya menjadi lebih besar.

  • Permasalahan lain yang mungkin terjadi karena terlalu banyak sel darah merah seperti luka terbuka pada lapisan dalam perut, usus kecil bagian atas maupun kerongkongan, dan peradangan pada persendian.

Baca juga: Mitos atau Fakta Penyakit Polisitemia Vera Tidak Dapat Disembuhkan

Jadi, jangan abaikan polisitemia vera, karena penyakit kelainan darah ini bisa menyerang siapa saja, terlebih laki-laki. Jika kamu ingin mengetahui bagaimana  pengobatan dan tindakan pencegahan yang bisa dilakukan, kamu bisa download aplikasi Halodoc di ponsel kamu dan langusng bertanya pada dokter lewat aplikasi ini. Jadi, tidak perlu lagi antre di klinik. Ketika kamu ingin membeli obat, aplikasi Halodoc siap membantu melalui layanan Beli Obat.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan