Benarkah Sindrom Kallman Bisa Sebabkan Kemandulan?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 November 2020
Benarkah Sindrom Kallman Bisa Sebabkan Kemandulan?Benarkah Sindrom Kallman Bisa Sebabkan Kemandulan?

Halodoc, Jakarta - Ada banyak penyakit langka yang dapat terjadi, salah satunya adalah sindrom Kallman. Gangguan ini berhubungan dengan kelainan genetik yang termasuk langka untuk terjadi. Seseorang yang mengidap gangguan ini dapat mengalami masalah terkait hormon di dalam tubuhnya sehingga memengaruhi perkembangan secara seksual. Namun benarkah seseorang yang mengidap masalah ini dapat menjadi mandul? Ketahui jawabannya di sini!

Kemandulan yang Disebabkan oleh Sindrom Kallman

Sindrom kallman adalah suatu kondisi yang ditandai dengan terlambatnya pubertas atau bahkan tidak mengalaminya sama sekali disertai gangguan pada indra penciuman. Gangguan ini merupakan salah satu bentuk hipogonadisme hipogonadotropik, yaitu kondisi yang diakibatkan kurangnya produksi hormon tertentu yang berhubungan dengan perkembangan seksual seseorang.

Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Sindrom Kallman?

Hormon tersebut biasanya diproduksi oleh bagian otak yang disebut dengan hipotalamus. Laki-laki yang lahir dengan kelainan tersebut umumnya memiliki penis yang sangat kecil (mikropenis) dan testis yang tidak turun (kriptorkismus). Saat puber, pria yang mengidapnya tidak menimbulkan karakteristik seks sekunder, seperti pertumbuhan rambut di wajah dan suara yang dalam pada pria.

Selain itu, pada wanita yang mengidap gangguan ini, terlambat atau tidak mengalami menstruasi serta perkembangan payudara. Selain itu, beberapa wanita juga mengalami pertumbuhan pada kedua jenis kelamin. Maka dari itu, seseorang yang mengalami kelainan ini perlu mendapatkan penanganan segera agar masalah yang terjadi bisa dicegah. Salah satu komplikasi yang perlu dicegah adalah kemandulan.

Seseorang dapat mengalami kemandulan apabila tidak mendapatkan pengobatan yang berguna untuk mengatur kadar hormon di tubuh tetap normal. Meski begitu, durasi pengobatan tersebut mungkin saja dilakukan seumur hidup. Jika terapi penggantian hormon gagal, seseorang dengan kelainan ini akan sangat disarankan untuk mengajukan program ibu pengganti dan donor sel telur.

Kamu juga dapat bertanya pada dokter dari Halodoc terkait sindrom kallman yang dapat menyebabkan kemandulan. Dengan mengetahui langsung dari ahlinya, diharapkan kamu mendapatkan jawaban yang pasti dan juga saran-saran agar menjadi lebih baik. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store atau Google Play di smartphone kamu!

Baca juga: Ini Komplikasi Kesehatan Akibat Sindrom Kallmann

Pengobatan untuk Atasi Sindrom Kallman

Seseorang yang mengidap kelainan ini perlu mendapatkan terapi penggantian hormon. Pada anak laki-laki, dirinya membutuhkan hormon yang disebut testosteron agar memungkinkan untuk tumbuh dan berkembang selama masa pubertas. Lalu, anak perempuan membutuhkan hormon seks wanita, yaitu estrogen dan progesteron. Jika ingin memiliki anak, pengidapnya membutuhkan hormon lain agar tubuhnya dapat menghasilkan sperma atau sel telur.

Terapi penggantian hormon adalah pengobatan yang dilakukan dalam jangka panjang. Hormon dan cara pemberiannya dapat tergantung jenis yang paling cocok untuk diberikan pada remaja di berbagai usia. Terkadang, pengobatan tersebut diberikan dalam bentuk tablet, tetapi pada waktu yang berbeda juga dapat diberikan dalam bentuk suntikan. Ahli medis yang akan menentukan hal tersebut.

Baca juga: Sindrom Kallman Sebabkan Wanita Tidak Mengalami Menstruasi

Selain memastikan perkembangan tubuh selama masa pubertas, hormon tersebut penting untuk tubuh pengidapnya agar dapat memastikan tulang tetap kuat dan untuk mengurangi risiko osteoporosis yang mungkin terjadi di kemudian hari. Hal yang paling penting adalah memastikan anak untuk mendapatkan pengobatan secara rutin agar tubuhnya dapat tumbuh seperti orang yang normal.


Referensi:

Medline Plus. Diakses pada 2020. Kallmann syndrome.
New Life Ukraine. Diakses pada 2020. Kallmann Syndrome and Infertility.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan