Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu merasa tubuh yang lebih besar atau lebih kecil dari benda-benda di sekitar? Bisa jadi hal ini disebabkan oleh syndrome alice in wonderland. Kondisi ini disebabkan adanya masalah pada persepsi seseorang.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada usia anak-anak. Namun, belum diketahui secara pasti sesuatu yang menjadi penyebab gangguan ini. Dengan mengetahui hal tersebut, gangguan ini mungkin saja bisa dihindari.

Penyebab Terjadinya Syndrome Alice in Wonderland

Gangguan ini merupakan kondisi langka yang menyebabkan seseorang mengalami distorsi pada persepsi dan disorientasi. Hal ini menyebabkan seseorang merasa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran sebenarnya. Bahkan bisa juga membuat ruangan atau benda yang ada di sekitar lebih dekat atau lebih jauh dari aslinya.

Masalah ini tidak berhubungan dengan gangguan pada mata atau halusinasi. Namun, adanya perubahan pada cara otak terhadap lingkungan di sekitarnya. Gangguan ini dapat memengaruhi banyak indera pada tubuh, seperti penglihatan, sentuhan, dan pendengaran.

Lalu, apa, sih, yang menjadi penyebab terjadinya syndrome Alice in Wonderland?

Belum diketahui secara pasti penyebab dari gangguan ini. Dipercaya, kondisi ini akibat aktivitas listrik yang tidak biasa pada otak, sehingga aliran darah ke bagian otak terganggu. Hal ini membuat otak mengalami masalah saat memproses lingkungannya, akhirnya menimbulkan persepsi visual.

Berdasarkan penelitian dari Neurology, sekitar 33% orang yang mengalami gangguan ini disebabkan oleh infeksi. Lalu, sekitar 6% disebabkan oleh trauma kepala dan migrain. Meski begitu, separuh lebih dari kasus ini tidak diketahui penyebabnya.

Namun, migrain telah dianggap sebagai penyebab utama dari syndrome alice in wonderland pada orang dewasa. Untuk penyebab pada anak-anak, infeksi yang banyak berperan pada hal ini.

Kemungkinan penyebab lainnya, yaitu:

• Perasaan stres.
• Mengonsumsi obat batuk.
• Mengonsumsi obat halusinogen.
• Alami epilepsi.
• Terserang stroke.
• Alami tumor otak.

Selain itu, ada juga beberapa risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang alami gangguan ini, seperti:

• Migrain: Seseorang yang rentan alami migrain, sindrom ini bisa jadi seperti peringatan sensorik sebelumnya. Beberapa dokter juga percaya jika sydrome alice in wonderland ini merupakan subtipe migrain.
• Infeksi: Rangkaian serangan dari sindrom ini bisa jadi gejala awal dari Epstein-Bar virus (EBV). Virus ini dapat menyebabkan infeksi mononukleosis.
• Genetika: Jika memiliki keluarga dengan riwayat migrain dan syndrome alice in wonderland, mungkin risikonya lebih tinggi untuk alami masalah yang sama.

Sekarang kamu sudah tahu berbagai penyebab dari sindrom yang menyebabkan masalah persepsi ini. Terlebih jika kamu memiliki faktor risikonya, ada baiknya berhati-hati alami masalah ini secara tiba-tiba. Ada baiknya untuk mencegah dibandingkan mengobati, agar tidak menimbulkan kondisi yang berbahaya, seperti terjadi saat mengendarai.

Jika masih memiliki pertanyaan terkait gangguan ini, fitur tanya dokter dari Halodoc bisa digunakan untuk mendapatkan jawaban. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone di tangan. Maka dari itu, unduh aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi

Healthline. Diakses pada 2022. What Is Alice in Wonderland Syndrome? (AWS).

Neurology. Diakses pada 2022. Alice in Wonderland Syndrome: Presenting and Follow-up Characteristics (S19.003).