Bersifat Menular, Ini Fase dari Penyakit Chagas

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Mei 2019
Bersifat Menular, Ini Fase dari Penyakit ChagasBersifat Menular, Ini Fase dari Penyakit Chagas

Halodoc, Jakarta – Penyakit Chagas adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi parasit Trypanosoma cruzi. Parasit ini banyak ditemukan pada feses serangga triatomine (reduviid) yang habitat alaminya berada di Amerika Serikat. Itu mengapa penyakit Chagas disebut juga dengan American trypanosomiasis.

Meski bisa terjadi pada siapa saja, infeksi ini sering menyerang anak-anak. Jika dibiarkan tanpa penanganan, penyakit Chagas bisa menimbulkan masalah serius pada jantung dan pencernaan.

Baca Juga: Enggak Steril, Ini 5 Penyakit Akibat Bakteri

Tanda dan Gejala Penyakit Chagas

Penyakit Chagas bisa terjadi secara mendadak dalam waktu singkat (akut) atau berlangsung jangka panjang (kronis). Berikut tanda dan gejala penyakit Chagas yang perlu diwaspadai:

  • Fase akut: Gejala biasanya muncul beberapa hari setelah paparan pertama. Tanda dan gejalanya berupa pembengkakan pada bagian infeksi, demam, kelelahan, ruam, nyeri badan, pembengkakan kelopak mata, sakit kepala, penurunan nafsu makan, mual, muntah, diare, pembengkakan kelenjar getah bening, serta pembesaran pada hati atau limpa. Apabila dibiarkan tanpa penanganan, penyakit Chagas fase akut bisa berkembang menjadi fase kronis.

  • Fase kronis: Terjadi 10-20 tahun setelah infeksi pertama. Gejalanya berupa detak jantung tidak beraturan, gagal jantung kongestif, serangan jantung mendadak, kesulitan menelan karena kerongkongan membengkak, nyeri perut, dan sembelit karena usus besar membengkak.

Baca Juga: Ketahui 5 Jenis Takikardia, Penyebab Detak Jantung Abnormal

Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Chagas

Penyakit Chagas terjadi karena gigitan serangga kissing bug (triatomine), menerima donor dari pengidap, konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi parasit Trypanosoma cruzi, berhubungan intim dari pengidap, serta mendapat donor organ dari pengidap. Ibu hamil dan menyusui juga bisa menularkan penyakit Chagas ke bayi.

Seseorang berisiko tinggi mengidap penyakit Chagas jika tinggal di area pedesaan yang kurang bersih (terutama di Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Meksiko), tinggal di perumahan yang memiliki serangga triatomine, menerima transfusi darah atau transplantasi organ dari pengidap, serta sering bepergian ke negara endemis penyakit Chagas.

Diagnosis dan Pengobatan Penyakit Chagas

Diagnosis penyakit Chagas diawali dengan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk memastikan diagnosis, meliputi elektrokardiogram, rontgen dada, ekokardiogram, rontgen perut, dan endoskopi. Setelah diagnosis ditetapkan, berikut ini penanganan yang dijalani:

  • Konsumsi obat-obatan. Misalnya, obat benznidazole dan nifurtimox untuk mengatasi gejala yang muncul. Di Amerika, obat ini hanya bisa diperoleh melalui Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC). Pada fase kronis, pengobatan dilakukan hanya untuk mengurangi gejala, bukan untuk menyembuhkan penyakit.

  • Perawatan tambahan tergantung pada gejala yang muncul. Misalnya, komplikasi jantung ditangani dengan konsumsi obat, pemasangan alat pacu jantung, hingga transplantasi jantung. Apabila komplikasi memengaruhi sistem pencernaan, perawatan meliputi perencanaan diet, konsumsi obat kortikosteroid, hingga operasi.

Baca Juga: Mengapa Penyakit Langka Sulit Didiagnosis?

Itulah fase penyakit Chagas yang perlu diketahui. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar penyakit Chagas, jangan ragu bertanya dengan dokter Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan