Antenatal Care, Pemeriksaan Kehamilan untuk Ibu di Trimester Kedua

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 Juni 2018
Antenatal Care, Pemeriksaan Kehamilan untuk Ibu di Trimester KeduaAntenatal Care, Pemeriksaan Kehamilan untuk Ibu di Trimester Kedua

Halodoc, Jakarta – Antenatal care (selanjutnya akan disingkat ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dokter atau bidan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik dari ibu hamil.

Tujuan dilakukan ANC adalah:

  • Untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hami.
  • Menghindari resiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan.
  • Mempersiapkan ibu untuk masa nifas dan pemberian ASI eksklusif.

Setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan kunjungan antenatal yang komprehensif dan berkualitas minimal 4 kali, yaitu 1 kali sebelum bulan ke 4 kehamilan, kemudian sekitar bulan ke 6 kehamilan dan 2 kali kunjungan sekitar bulan ke 8 dan 9 kehamilan. Pada umumnya, standar minimal pemeriksaan ANC terdiri dari 10T yaitu:

  1. Timbang berat badan setiap kali kunjungan dan dicatat.
  2. Ukur Tekanan darah, normalnya 110/80 – dibawah 140/90.
  3. Tentukan nilai status gizi dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
  4. Tinggi fundus uteri (puncak rahim): memantau perkembangan janin.
  5. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid).
  6. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
  7. Pemberian Tablet zat besi.
  8. Test Laboratorium (penyakit sifilis, Hepatitis B dan HIV).
  9. Tatalaksana kasus.
  10. Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan paska persalinan.

Khusus untuk imunisai TT, ada beberapa yang perlu diketahui, yaitu vaksin TT dilakukan sebanyak 5 kali dengan selang waktu yang berbeda beda. Berikut tahapannya:

  • TT1 : pada saat kunjungan pertama (sedini mungkin pada saat kehamilan)
  • TT2 : 4 minggu setelah TT1
  • TT3 : 6 bulan setelah TT2
  • TT4 : 1 tahun setelah TT3
  • TT5 : 1 tahun setelah TT4

 Pemeriksaan dan Penjelasan TORCH

Beberapa pemeriksaan lain yang dapat dilakukan selama kehamilan antara lain pemeriksaan TORCH yaitu singkatan dari toxoplasma, rubella, cytomegalovirus dan herpes simpleks virus. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui apakah ibu hamil tersebut tidak pernah terinfeksi, pernah terinfeksi ataupun sedang terinfeksi dengan penyakit tersebut.

Infeksi dari kuman-kuman tersebut bisa menjadi masalah serius selama kehamilan karena mampu menembus ari-ari dan menyebabkan kelainan pada bayi. Pemeriksaan ini disarankan pada ibu yang terutama memiliki hewan peliharaan dirumah dan memiliki riwayat keguguran yang berulang. Adapun saran – saran yang dapat dilakukan dalam mencegah penyakit TORCH adalah:

  1. Makan makanan bergizi.
  2. Melakukan pemeriksaan TORCH sebelum kehamilan.
  3. Melakukan vaksinasi guna mencegah penyakit TORCH.
  4. Makan makanan yang matang.
  5. Periksa kandungan secara teratur.
  6. Jaga kebersihan tubuh.
  7. Hindari kontak dengan penderita penyakit TORCH.

Selain itu, terdapat juga kelas ibu hamil yang merupakan sarana belajar ibu-ibu dengan kehamilan antara 4 minggu sampai dengan 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta maksimal 10 orang.

Tujuan dari kelas ibu hamil adalah meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.

Nah, sekarang ibu sudah jauh lebih paham soal ANC, kan? Yuk periksakan kandungan ke dokter atau bidan terdekat untuk mengoptimalkan kesehatan dan keselamatan ibu dan Si Kecil, ya. Kalau ibu butuh saran dari dokter, kini ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter dimana saja, kapan saja. Ibu bisa menghubungi dokter melalui Chat dan Video/Voice Call memalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan