Ternyata Sinar Matahari Bisa Cegah Berat Badan Naik

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 April 2018
Ternyata Sinar Matahari Bisa Cegah Berat Badan NaikTernyata Sinar Matahari Bisa Cegah Berat Badan Naik

Halodoc, Jakarta - Untuk beberapa orang, sinar matahari merupakan hal yang sangat ingin dihindari karena menyebabkan kulit terlihat kusam, terlihat lebih tua, bahkan kanker kulit. Namun, untuk beberapa orang, sinar matahari adalah berkah besar karena terbukti mampu meningkatkan kadar Vitamin D, menyembuhkan depresi, membunuh bakteri, menguatkan sistem imun dan lain-lain.

Yang menyebabkan efek yang berbeda dari sinar matahari tersebut adalah lama waktu dan jumlah paparannya. Sinar matahari yang aman dinikmati ialah sinar matahari saat pagi maupun sore hari, sementara untuk siang hari, alangkah lebih baik agar kita menghindarinya.

Namun, sebuah penelitian dari Alberta Diabetes Institue mengungkapkan hal lain. Peter Light salah satu ilmuwan melakukan riset mengenai efek sinar matahari terhadap sel lemak subkutan atau lemak putih yang dapat ditemukan di bawah kulit. Hasil dari penelitain tersebut pun dimuat dalam jurnal Scientific Report dengan hasil yang diluar dugaan. 

(Baca juga: Kiat Menjaga Berat Badan Ideal Yang Tahan Lama)

Cara Sinar Matahari Membakar Lemak

Lemak putih di bawah kulit manusia yang disinyalir menjadi gudang penumpukan lemak dan menjadi pemain inti dari aktivitas metabolisme yang terjadi pada tubuh. Lemak ini disebut lemak jahat sebab menyimpan kalori yang seharusnya terbakar menjadi energi. Apabila terjadi disfungsionalisai, jenis lemak ini dapat menyebabkan gangguan kardiometabolik seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Jadi, dalam upaya untuk membantu orang-orang dengan diabetes tipe 1, Peter Light dan rekannya sedang bekerja dengan cara untuk merekayasa sel-sel lemak putih ini secara genetik untuk memproduksi insulin ketika terkena cahaya.

Namun, secara tidak sengaja menemukan bahwa sel tersebut cenderung menyusut di bawah pengaruh sinar matahari yang disebut cahaya biru. Yaitu, jenis cahaya yang terlihat di siang hari. Untuk menguji lebih lanjut penemuan mereka, para ilmuwan mengambil sampel sel tersebut dari pasien yang menjalani operasi penurunan berat badan dan memeriksa efek cahaya biru matahari pada sel-sel lemak. Mereka menemukan bahwa saat gelombang cahaya biru matahari menembus kulit dan mencapai sel-sel lemak tepat di bawahnya, tetesan lipid berkurang dan dilepaskan keluar dari sel. Dengan kata lain, sel-sel kita pun tidak menyimpan lemak lebih banyak.

(Baca juga: 3 Dampak Kurang Vitamin D)

Hasil penelitian dari Northwestern University Feinberg School of Medicine juga menunjukkan fakta yang tidak jauh beda tentang sinar matahari. Penelitian ini mengungkapkan bahwa orang yang sering terpapar sinar matahari di pagi hari memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan mereka yang kurang atau bahkan tidak sama sekali mendapatkan sinar matahari.

Hal ini terjadi lantaran aktivitas berjemur dibawah sinar matahari di pagi hari telah membantu menyeimbangkan jam biologis tubuh dengan cara mengirimkan sinyal ke otak bahwa pagi hari ialah waktu untuk bangun dan malam hari untuk istirahat. Pola yang stabil ini akan membantu metabolisme tubuh berjalan lebih efisien sehingga dapat membantu penurunan berat badan.

Meski begitu, perlu diingat bahwa penemuan ini bukanlah suatu hal yang menjadi acuan utama. Sebab para ilmuwan menganggap masih banyak variabel yang belum diketahui, seperti jam maupun lama paparan sinar matahari tersebut. Mereka tetap menyarankan, untuk menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan maka sebaiknya jalani pola hidup sehat.

Jika kamu ingin mengetahui manfaat lain dari sinar matahari atau bahkan tips diet yang ampuh, kamu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk berdiskusi mengenai masalah tersebut. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan