Tidak Alami "Morning Sick" saat Hamil, Normalkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Januari 2018
Tidak Alami "Morning Sick" saat Hamil, Normalkah?Tidak Alami "Morning Sick" saat Hamil, Normalkah?

Halodoc, Jakarta – Mual dan muntah sering diidentikkan dengan tanda awal hamil pada wanita. Gejala ini lebih dikenal dengan “Morning Sickness” atau beberapa lainnya menyebut morning sick. Meski hampir pasti menandakan kehamilan, terutama jika memang telah direncanakan, namun apakah semua wanita hamil pasti mengalami gejala ini?

Mengutip berbagai sumber, nyatanya gejala morning sickness hanya dialami oleh sekitar  70 persen wanita hamil. Sementara 30 persen sisanya cenderung biasan saja dan menjalani masa kehamilan dengan tenang. Yaitu kehamilan yang tak diisi dengan keluhan mual, muntah dan sakit kepala. Kenapa hal itu bisa terjadi?

Morning sickness adalah gejala yang terjadi karena adanya peningkatan beberapa hormon yang ada pada tubuh wanita. Biasanya peningkatan hormon tersebut akan membuat calon ibu “terkejut” sehingga menghasilkan mual dan muntah sebagai responn tubuh. Masa-masa awal kehamilan adalah saat di mana peningkatan drastis hormon terjadi.

Kemudian memasuki masa pertengahan kehamilan, biasanya tubuh akan mulai terbiasa dengan perubahan tersebut. Meski hormon masih terus meningkat, tapi pada masa ini biasanya tubuh lebih bisa menangani hal tersebut. Sehingga tak jarang gejala mual dan muntah biasanya juga ikut menurun seiring berjalannya waktu.

Wanita  yang tidak mengalami morning sickness biasanya menjadi tanda bahwa tubuhnya mungkin “istimewa”. Tidak mengalami mual muntah bukan berarti kadar hormonal dalam tubuh tidak normal, namun bisa jadi orang tersebut memiliki kadar hormon yang sedikit lebih rendah.

Bisa juga hal ini terjadi karena tubuh dapat menolerir kehamilan dengan baik. Selain itu, wanita yang sebelumnya  pernah hamil juga mungkin tidak mengalami morning sickness. Bisa jadi ia telah mengalaminya pada kehamilan pertama, sehingga tubuh menjadi  sedikit  terbiasa dan dapat menyesuaikan.

Kiat Mengatasi Morning Sickness

Meski cukup mengganggu, namun kondisi ini adalah hal yang tak dapat dihindari. Jangka waktu dan keparahan morning sickness biasanya berbeda pada setiap wanita. Pada beberapa kasus, morning sickness bisa jadi memburuk dan menyebabkan mual dan muntah yang parah yang disebut hyperemesis gravidarium. Jika mengalami hal ini, ibu harus segera mendapatkan bantuan tenaga medis.

Namun jika mual dan muntah masih dirasa aman dan bisa diatasi, ibu bisa mengurangi gejalanya dengan beberapa hal sederhana. Coba tips berikut untuk mengurangi morning sickness yang mengganggu.

  1. Banyak Minum Air

Perbanyaklah minum air putih untuk  menjaga tubuh tetap  kuat. Namun harus hat-hati alias meminum air sedikit-sedikit agara mual dan muntah tidak semakin menjadi. Minun air juga dapat membantu mencegah terjadinya dehidrasi alias kekurangan cairan dalam tubuh.

  1. Hindari Aroma Menyengat

Hindari makanan atau minuman yang memiliki aroma tajam dan menyengat. Sebab aroma yang tajam akan membuat penciuman semakin sensitif dan memicu rasa mual. Akhirnya ibu mungkin tak akan tahan untuk tidak muntah. Maka ada baiknya untuk lebih banyak mengonsumsi  makanan yang  tinggi  karbohidrat. Usahakan pula untuk tidak makan terlalu banyak namun sering.

  1. Istirahat

Meski sulit, pastikan tubuh mendapat cukup istirahat saat mengalami hal ini. Dan saat rasa mual menyerang saat sedang tidur, jangan langsung bangun. Angkatlah badan secara perlahan sehingga mabuk yang dialami tidak semakin parah.

Istirahatkan pula tubuh dari pakaian atau aksesoris yang tidak nyaman. Selama mengalami morning sickness cobalah untuk mengenakan pakaian yang nyaman sehingga rasa mual tak menyebar menjadi penyakit  lain, seperti sakit perut  karena baju yang terlalu ketat.

Kalau gejala mual dan muntah semakin parah, artinya ibu harus  segera membicarakan hal tersebut dengan dokter. Coba download aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Halodoc juga bisa untuk membeli obat dengan  mudah dan murah. Ada pula Lab Service untuk melayani  pemeriksaan laboratorium jika disarankan oleh dokter.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan