Advertisement

Bronkodilator: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   21 Mei 2025

Bronkodilator adalah obat yang membantu melebarkan saluran napas untuk meredakan gejala sesak akibat kondisi seperti asma dan PPOK.

Bronkodilator: Pengertian, Fungsi, dan Cara KerjanyaBronkodilator: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

DAFTAR ISI


Bronkodilator adalah golongan obat yang umum digunakan untuk mengatasi masalah pernapasan. Obat ini bekerja dengan melebarkan saluran pernapasan, sehingga udara dapat masuk dan keluar dari paru-paru dengan lebih mudah.

Kondisi seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis PPOK seringkali memerlukan penggunaan bronkodilator sebagai bagian dari rencana pengobatan.

Apa Itu Bronkodilator?

Bronkodilator adalah jenis obat yang bekerja dengan merelaksasi otot-otot di sekitar saluran pernapasan. Relaksasi ini menyebabkan saluran pernapasan melebar berdilatasi, mengurangi penyempitan, dan memungkinkan aliran udara yang lebih baik ke dalam paru-paru.

Bronkodilator membantu membuka saluran udara yang menyempit, sehingga memudahkan pernapasan.

Jenis-Jenis Bronkodilator

Terdapat dua jenis utama bronkodilator:

  • Bronkodilator Beta-agonis: Obat ini bekerja dengan cepat untuk merelaksasi otot-otot saluran pernapasan. Contohnya termasuk albuterol dan salmeterol. Albuterol umumnya digunakan sebagai “obat penyelamat” untuk mengatasi serangan asma akut.
  • Antikolinergik: Obat ini bekerja dengan menghambat aksi asetilkolin pada reseptor muskarinik, sehingga mencegah kontraksi otot polos saluran napas yang menyebabkan penyempitan.

Siapa yang Membutuhkan Bronkodilator?

Bronkodilator umumnya diresepkan untuk orang dengan kondisi pernapasan seperti:

  • Asma: Penyakit kronis yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran pernapasan. Simak informasi lain seputar penyakit Apa itu Asma? Gejala, Penyebab & Pengobatannya berikut ini.
  • Penyakit Paru Obstruktif Kronis PPOK: Kelompok penyakit paru-paru progresif yang menghalangi aliran udara.
  • Bronkitis Kronis: Peradangan jangka panjang pada saluran bronkial.
  • Emfisema: Kondisi paru-paru yang merusak kantung udara alveoli.

Bagaimana Bronkodilator Bekerja?

Cara kerja bronkodilator bervariasi tergantung pada jenis obatnya. Beta-agonis bekerja dengan merangsang reseptor beta-adrenergik pada otot-otot saluran pernapasan, menyebabkan relaksasi. Antikolinergik, di sisi lain, menghambat reseptor asetilkolin, mencegah penyempitan saluran pernapasan.

Bronkodilator beta-agonis terbilang efektif dalam meredakan bronkokonstriksi akut. Sedangkan antikolinergik memberikan manfaat tambahan pada pasien PPOK.

Mengalami gejala PPOK? Ini Dokter yang Bisa Bantu Pengobatan PPOK untuk kamu hubungi.

Efek Samping Bronkodilator yang Mungkin Terjadi

Seperti semua obat, bronkodilator dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum meliputi:

  • Gemetar.
  • Detak jantung cepat.
  • Sakit kepala.
  • Batuk.
  • Mulut kering.

Efek samping yang lebih serius jarang terjadi, tetapi mungkin termasuk:

  • Aritmia jantung.
  • Reaksi alergi.
  • Hipokalemia kadar kalium rendah.

Jika kamu mengalami efek samping yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter.

Interaksi Obat dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Bronkodilator dapat berinteraksi dengan obat lain, termasuk beta-blocker, diuretik, dan beberapa antidepresan.

Penting untuk memberi tahu dokter tentang semua obat yang kamu konsumsi, termasuk suplemen herbal dan vitamin.

Selain itu, pasien dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau masalah tiroid, mungkin memerlukan pemantauan khusus saat menggunakan bronkodilator.

Pentingnya Konsultasi dengan Dokter

Penggunaan bronkodilator harus selalu di bawah pengawasan dokter.

Dokter dapat menentukan jenis bronkodilator yang paling sesuai untuk kondisi kamu, dosis yang tepat, dan memantau potensi efek samping.

Jangan pernah menggunakan bronkodilator tanpa resep atau mengubah dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Kesimpulan

Bronkodilator adalah obat penting untuk mengatasi masalah pernapasan seperti asma dan PPOK. Obat ini bekerja dengan melebarkan saluran pernapasan, sehingga memudahkan pernapasan.

Terdapat berbagai jenis bronkodilator, masing-masing dengan mekanisme kerja dan efek samping yang berbeda.

Sangat penting untuk menggunakan bronkodilator sesuai petunjuk dokter dan melaporkan efek samping yang tidak diinginkan.

Itulah penjelasan seputar bronkodilator yang perlu kamu ketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait obat ini, hubungi dokter spesialis paru di Halodoc saja!

Mereka bisa memberikan informasi lengkap. Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI). Diakses pada 2025. Asthma Medicines.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Bronchodilators.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. What are Bronchodilators?