Catat, Ini Perbedaan Obat Generik dan Obat Paten

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 Januari 2022

“Rata-rata, biaya pengembangan obat baru sangat mahal, karenanya harga obat paten lebih tinggi ketimbang generik. Ketika masa paten berakhir, perusahaan farmasi lain dapat mengajukan permohonan izin untuk memproduksi dan menjual versi generik dari senyawa asli.”

Catat, Ini Perbedaan Obat Generik dan Obat PatenCatat, Ini Perbedaan Obat Generik dan Obat Paten

Halodoc, Jakarta –  Perbedaan utama antara obat paten dan generik bukanlah bahan ataupun kualitas. Namun, apakah obat tersebut masih dalam perlindungan paten oleh perusahaan yang mengembangkannya atau tidak.

Ketika sebuah perusahaan mengembangkan obat baru, biasanya menerima paten yang berlangsung 20 tahun. Ini berarti bahwa perusahaan farmasi lain tidak boleh menjual obat tersebut tanpa izin dari perusahaan pengembangnya. Namun, setelah paten berakhir, perusahaan lain sudah mulai bisa mendistribusikan obat tersebut. Informasi selengkapnya mengenai perbedaan obat generik dan obat paten bisa dibaca di sini!

Obat Paten adalah “Pionir” dari Obat Generik

Pengembangan obat baru adalah proyek yang kompleks dan mahal. Dalam banyak kasus, divisi penelitian dalam perusahaan farmasi yang mengembangkan obat menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari aspek biologi dan biokimia penyakit yang bersangkutan.

Setelah aspek biologi dari sebuah penyakit dipahami dan pengujian dilakukan, ahli kimia obat mulai menyiapkan inhibitor kimia potensial. Dari hasil awal dalam sistem biologis, ahli kimia kemudian menyiapkan senyawa timbal yang baru, dan diharapkan dapat ditingkatkan. Kerja sama tim antara ahli kimia dan ahli biologi sering membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum akhirnya siap untuk evaluasi yang lebih signifikan.

Pada titik ini, calon obat dievaluasi untuk toksisitas, kemanjuran, dan sifat lainnya dalam model hewan (tikus atau anjing, misalnya). Proses evaluasi ini bisa berlangsung bertahun-tahun. Dengan asumsi bahwa calon obat berhasil dalam tes ini, kemudian masuk ke Fase 1, Fase 2, dan akhirnya, uji klinis Fase 3 pada manusia. Food Drugs and Administration menetapkan jumlah pasien yang diperlukan untuk setiap fase uji klinis sesuai dengan pedoman berdasarkan penyakit yang sedang dirawat. 

Misalnya, kandidat obat untuk penyakit yang hanya menyerang 10.000 orang akan memiliki jumlah pasien yang lebih sedikit dalam uji cobanya, daripada obat potensial untuk melawan penyakit yang menimpa jutaan orang seperti tekanan darah tinggi. Di akhir uji klinis, perusahaan mempresentasikan datanya ke Food Drugs and Administration, yang kemudian memutuskan apakah obat tersebut akan dijual ke publik atau tidak.

Obat Generik Lebih Murah dengan Kualitas Tidak Jauh Berbeda dari Paten

Rata-rata, biaya pengembangan obat baru sangat mahal, karenanya harga obat paten lebih tinggi ketimbang generik. Ketika masa paten berakhir, perusahaan farmasi lain dapat mengajukan permohonan izin untuk memproduksi dan menjual versi generik dari senyawa asli. 

Produsen obat generik harus membuktikan bahwa produknya mengandung bahan aktif yang sama dengan produk paten sebelumnya. Mereka harus memastikan bahwa obat generik mereka mempertahankan bentuk yang sama (cair, pil, kapsul, suntik, topikal), konsentrasi, dan dosis sebagai obat asli.

Food Drugs and Administration juga mensyaratkan bahwa versi generik harus murni dan stabil seperti obat asli. Obat generik harus mengikuti pola distribusi yang sama dan dimetabolisme dan dieliminasi dari tubuh seperti obat paten tersebut.

Meskipun bahan aktifnya harus sama dengan obat aslinya, obat generik dapat mengandung bahan tidak aktif yang berbeda seperti pengawet atau pengisi. Undang-undang merek dagang mencegah obat generik terlihat seperti obat paten, sehingga warna dan ukurannya mungkin berbeda.

Jadi jelas mengapa obat generik lebih murah ketimbang obat paten, produsen obat generik tidak perlu mengulangi uji laboratorium dan klinis yang mahal selama bertahun-tahun yang diinvestasikan oleh perusahaan pengembang obat paten.

Karena mereka dapat memproduksi obat dengan biaya yang jauh lebih rendah, masuk akal bahwa mereka dapat menjualnya dengan biaya lebih rendah dan tetap menghasilkan keuntungan. Ketika beberapa perusahaan mulai memproduksi obat generik yang sama, persaingan semakin tinggi membuat harga semakin bersaing. 

Itulah informasi mengenai perbedaan obat generik dan obat paten. Kalau kamu perlu informasi lebih detail mengenai isu kesehatan apapun, tanyakan saja langsung ke dokter di Halodoc! Belum punya aplikasinya? Download sekarang juga, ya!

Referensi:
Scientific American. Diakses pada 2022. What’s the difference between brand-name and generic prescription drugs?
US. Food & Drug Administration. Diakses pada 2022. Generic Drug Facts.
Vca Hospitals.com. Diakses pada 2022. The Differences between Brand Name and Generic Medications.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan