Cegah Listeriosis pada Ibu Hamil dengan Cara Ini

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   24 Agustus 2020
Cegah Listeriosis pada Ibu Hamil dengan Cara IniCegah Listeriosis pada Ibu Hamil dengan Cara Ini

Halodoc, Jakarta – Ibu hamil wajib memperhatikan makanan yang akan dikonsumsi untuk mencegahnya dari infeksi bakteri listeria. Listeria adalah sejenis bakteri yang dapat ditemukan di beberapa makanan yang telah terkontaminasi. Sedangkan listeriosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri listeria. Penyakit ini dapat menyebabkan masalah bagi ibu dan bayi yang sedang dikandung. 

Biasanya, bakteri ini ditemukan dalam daging mentah, sayuran mentah, susu yang tidak dipasteurisasi, makanan yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi, dan makanan olahan lainnya. Nah, berikut ini langkah pencegahan dari kontaminasi listeria yang wajib ibu hamil waspadai. 

Baca juga: Faktor yang Meningkatkan Risiko Terjadinya Listeriosis

Pencegahan Listeriosis pada Ibu Hamil

Untuk membantu mencegah listeriosis, hindari konsumsi makanan berikut selama hamil:

  • Susu yang tidak dipasteurisasi dan makanan yang dibuat dengan susu yang tidak dipasteurisasi.
  • Makanan laut asap yang disimpan dalam pendingin.
  • Produk mentah yang tidak dicuci seperti buah dan sayuran.
  • Hindari semua makanan laut mentah dan setengah matang, seperti telur, daging dan unggas. Hindari makan sushi yang dibuat dengan ikan mentah.
  • Memasak makanan hingga matang sempurna dan pasteurisasi adalah satu-satunya cara untuk membunuh Listeria.

Ada pun tips aman mempersiapkan makanan yang perlu ibu terapkan untuk mencegah kontaminasi listeria, seperti:

  • Cuci semua buah dan sayuran mentah dengan air mengalir sampai bersih.
  • Jaga kebersihan tangan, talenan dan semua alat yang akan digunakan untuk memproses makanan.
  • Jaga termometer lemari es tetap dingin dan stabil.
  • Bersihkan lemari es sesering mungkin.
  • Hindari kontaminasi silang antara makanan mentah dan matang.
  • Masak makanan pada suhu yang tepat dan panaskan kembali semua makanan sampai mengepul panas .

Baca juga: 4 Gejala yang Muncul saat Alami Listeriosis

Gejala Listeriosis dan Bahayanya

Listeriosis dapat menyebabkan gejala ringan yang mirip flu seperti demam, menggigil, nyeri otot, dan diare atau sakit perut. Ibu mungkin juga mengalami leher kaku, sakit kepala, kebingungan, atau kehilangan keseimbangan. Gejala biasanya paling lambat muncul 2 bulan setelah konsumsi makanan yang mengandung listeria. Banyak wanita hamil yang tidak mengalami gejala apapun. Meski ibu tidak merasa sakit, ibu masih dapat menularkan infeksi kepada janin.

Gejala listeriosis seperti muntah dan diare bisa menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak air atau dehidrasi. Listeriosis juga dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, atau persalinan prematur. Bayi yang lahir dengan listeriosis mungkin mengalami infeksi serius pada darah atau otak. Listeriosis dapat menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup bagi bayi, termasuk cacat intelektual, kelumpuhan, kejang, kebutaan, atau masalah pada otak, ginjal, atau jantung. 

Pada kasus yang parah, listeriosis juga dapat menyebabkan kematian pada bayi baru lahir. Ketika ibu mengalami tanda-tanda listeriosis, dokter mungkin akan merekomendasikan ibu untuk melakukan tes darah untuk mengetahui apakah ibu mengidap listeriosis. Ketika telah didiagnosis terkena listeriosis, ibu mungkin perlu minum antibiotik untuk mengobati infeksi dan mencegah infeksi pada janin.

Baca juga: Ini Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Listeriosis

Kalau ibu punya pertanyaan lain mengenai kondisi ini, hubungi dokter di Halodoc saja. Lewat aplikasi ini, ibu dapat menghubungi dokter kapan dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call.

Referensi:
American Pregnancy Association. Diakses pada 2020. Listeria During Pregnancy.
The American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada 2020. Listeria and Pregnancy.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan