Cek Fakta: Membedong Bayi Tingkatkan Risiko Displasia Pinggul

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   14 Oktober 2021

“Banyak orangtua yang menganggap jika bayi yang dibedong akan lebih nyaman dan tidurnya lebih nyenyak. Namun, perlu diketahui jika cara membuat bedong bayi keliru, maka ia pun berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan. Lantas, benarkah cara membedong yang keliru bisa memicu displasia pinggul pada bayi?

Cek Fakta: Membedong Bayi Tingkatkan Risiko Displasia PinggulCek Fakta: Membedong Bayi Tingkatkan Risiko Displasia Pinggul

Halodoc, Jakarta – Di Indonesia, masih banyak orangtua yang mengharuskan anaknya yang baru melahirkan untuk membedong bayinya. Hal ini masih dianggap penting karena dapat membuat kaki bayi menjadi lurus saat tumbuh besar. Padahal, bedong bayi dapat menyebabkan beberapa masalah jika terjadi kesalahan.

Namun, benarkah membedong bayi yang keliru dapat memicu displasia pinggul? Ketahui faktanya di sini!

Baca juga: Bayi Baru Lahir Dibedong Terus, Bolehkah?

Bedong Bayi Dapat Tingkatkan Risiko Displasia Pinggul?

Displasia pinggul adalah suatu gangguan yang terjadi akibat tulang-tulang sendi di pinggul tidak sejajar dengan benar. Hal ini menyebabkan sendi tersebut menjadi longgar dan keluar dari persendiannya. Displasia pinggul dapat terjadi karena persendian yang dangkal hingga pinggul yang benar-benar terkilir.

Gangguan ini kerap terjadi pada tepi luar pinggul bayi yang lembut dan fleksibel karena terbuat dari tulang rawan layaknya tulang yang ada di telinga. Ibu dapat menekuk pinggul anak masuk dan keluar dari persendiannya tanpa rasa sakit. Hal ini dapat dicegah dengan pemeriksaan rutin saat dokter melihat terjadinya pinggul kendur atau terkilir.

Lalu, benarkah caranya bedong bayi yang keliru dapat sebabkan displasia pinggul?

Belum lama ini ditemukan jika bayi yang lahir dengan pinggul normal dapat alami displasia karena cara bedongnya yang keliru. Pembedongan yang keliru disebabkan membungkus bayi dengan kaki yang lurus ke luar dan ditekan bersama-sama dalam ikatan yang rapat. Seharusnya, ibu memastikan bedong yang dipasang tetap membuat bayi dapat menekuk lutut dan pinggul tetap lentur.

Baca juga: Ibu, Ketahui 4 Manfaat Membedong Bayi

Saat di dalam kandungan, kaki bayi berada dalam posisi kaki ditekuk ke atas dan saling bersilangan. Jika kakinya diluruskan secara tiba-tiba dan dipaksa ke posisi lurus, maka dapat mengendurkan sendi serta merusak tulang rawan lunak pada persendian. Memang, beberapa orangtua merasa bedong dapat menimbulkan kenyamanan dan pola tidur lebih baik, sehingga bayi tidak rewel. Namun, hal ini harus dilakukan dengan benar.

Ketahui Tips Membedong Bayi yang Aman

Ada banyak cara membedong bayi dengan menggunakan selimut atau beberapa produk yang sudah dirancang khusus untuk ini. Agar bedong memungkinkan untuk mengembangkan pinggul yang sehat, ibu perlu memastikan kaki Si Kecil harus bisa ditekuk ke atas dan ke luar. Dengan begitu, posisi ini bisa memastikan anak mengalami perkembangan alami di sendi pinggulnya.

Nah, ibu juga perlu tahu beberapa cara untuk membedong bayi yang benar, antara lain:

1. Jika menggunakan kain persegi, lipat salah satu sudut ke belakang agar menjadi tepi yang lurus.

2. Letakkan bayi di atas kain hingga bagian atas kain setinggi bahu. Jika menggunakan kain persegi panjang, bahu bayi diletakkan di bagian atas sisi yang panjang.

3. Letakkan lengan kiri ke bawah. Bungkus kain di atas lengan dan dada, lalu selipkan di bawah sisi kanan bayi.

4. Turunkan lengan kanan dan bungkus kain di atas lengan dan dada bayi.

5. Selipkan kain di bawah sisi kiri bayi. Berat bayi akan menahan kain dengan kuat di tempatnya.

6. Putar atau lipat ujung bawah kain dan selipkan di belakang bayi, tetap pastikan kedua kakinya tertekuk ke atas dan ke luar. Berikan ruang gerak bagi pinggulnya.

7. Jangan membedong bayi terlalu kencang. 

Baca juga: Bayi Pakai Gurita, Perlu atau Tidak?

Nah, kesimpulannya cara membedong bayi yang keliru tak hanya mengganggu kenyamanannya saja, tapi juga bisa memicu masalah kesehatan. Contohnya, displasia pinggul. Namun, bila cara membedong bayi dilakukan dengan tepat dan baik, kondisi tersebut justru dapat meningkatkan kenyamanan pada dirinya. Hal yang perlu ditegaskan, jangan sekali-kali membedong bayi terlalu kencang. Sebab kondisi ini bisa membahayakan dirinya. 

Maka dari itu, ibu perlu memperhatikan dengan baik cara memasangkan bedong pada Si Kecil. Jika perlu, tanyakan langsung pada dokter anak melalui Halodoc. Kamu juga bisa kok menanyakan hal lainnya seputar kesehatan Si Kecil. Pastikan kesehatan anak yang paling utama agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan. Yuk, download aplikasinya sekarang juga! 

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg
Referensi:
Arnold Palmer Hospital for Children. Diakses pada 2021. How swaddling your baby the wrong way can lead to hip dysplasia.
Happiest Baby. Diakses pada 2021. Can Swaddling Cause Hip Dysplasia?
What to Expect. Diakses pada 2021. How to Swaddle a Baby.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan