Ciri-ciri Poser yang Kerap Dialami Remaja

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 Oktober 2022

“Remaja yang mengalami poser biasanya menunjukkan tanda-tanda khusus. Misalnya perubahan gaya berpakaian dan selera musik.”

Ciri-ciri Poser yang Kerap Dialami RemajaCiri-ciri Poser yang Kerap Dialami Remaja

Halodoc, Jakarta – Poser adalah sebutan untuk orang yang ikut-ikutan suatu tren, hanya untuk mendapatkan perhatian orang di sekitarnya. Fenomena ini paling sering terjadi pada remaja, yang masih dalam tahap pencarian jati diri sebelum benar-benar dewasa. 

Meski begitu, fenomena poser pada dasarnya dapat ditemukan di berbagai kalangan dan juga bidang. Mulai dari pecinta musik, film, olahraga, dan masih banyak komunitas lainnya. Poser juga merupakan istilah yang tercipta dari adanya komunitas yang kebanyakan adalah pecinta band-band hardcore dan punk

Kenali Ciri-ciri Poser pada Remaja

Poser sebenarnya dapat diartikan sebagai perilaku yang menunjukkan rasa ketertarikan seseorang untuk mendapat perhatian. Bahkan juga demi diterima di sebuah komunitas atau kelompok pergaulan tertentu. 

Berikut ini beberapa ciri poser pada remaja yang bisa dikenali orang tua:

1. Perubahan Selera dan Gaya Berpakaian

Tanda yang paling jelas dari poser adalah berubahnya isi lemari pakaian anak. Ia bisa tiba-tiba mengenakan pakaian atau aksesori yang sebelumnya tidak pernah dipakai atau disukainya. 

Seringkali gaya berpakaian anak tampak aneh. Ini bisa terjadi ketika anak mencoba untuk bisa diterima di suatu kelompok pergaulan tertentu, dan mengikuti gaya orang-orang di sana. 

2. Selera Musik yang Tak Biasa

Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan memiliki selera musik tertentu. Namun, waspadai jika selera musik anak tiba-tiba berubah. Misalnya jadi suka musik pop punk dan metal, padahal sebelumnya tidak suka. 

3. Suka Ikut-ikutan Tren

Ciri-ciri poser pada remaja juga bisa dilihat dari apakah mereka suka ikut-ikutan tren atau tidak. Sebab, seorang poser lebih cenderung ikut-ikutan daripada mencoba dan menjadi diri sendiri. 

Periksa apa yang mereka klaim terobsesi, apakah itu band, acara televisi, atau hanya jenis identitas tertentu. Tanyakan pada diri sendiri apakah ini tren populer, terutama jika tren baru.

Jika memang anak suka mengikuti tren, cobalah tanyakan apakah sebenarnya ia nyaman dengan hal itu. Sebab, banyak remaja yang sebenarnya tidak nyaman dengan suatu tren, tapi karena ingin diterima oleh komunitas tertentu, ia bersikukuh melakukannya.

4. Emosional saat Ditantang

Seorang remaja yang menjadi poser seringkali jadi keras kepala. Bahkan saat orang tua mengajaknya berdiskusi atau bertanya mengenai ini-itu, mereka bisa jadi sangat emosional, dan merasa ditentang.

Menariknya lagi, meski terlihat keras kepala, sebenarnya mereka sedang dalam kondisi rapuh. Di sinilah orang tua harus bertindak dan tidak boleh menyerah atas perilaku mereka, terutama jika sudah menyimpang. 

Meskipun terlihat garang, remaja poser bisa dengan mudah “hancur” saat ditantang. Mereka masih akan menangis setelah dihukum dan menyembunyikan rapor mereka dari orang tua. 

Mereka juga mungkin akan meminta saudara yang lebih tua untuk terlibat dalam perkelahian fisik atas nama mereka. Karena hanya ikut-ikutan, mereka tidak sedang menjadi diri sendiri. 

Itulah sebabnya saat dihadapkan pada situasi yang membuat mereka takut, mereka akan menampakkan emosi yang besar. Padahal sebenarnya mereka sedang lemah dan takut.  

Jika anak remaja menunjukkan tanda-tanda seperti suka berkelahi atau membuat onar karena pengaruh temannya, orang tua harus tegas. Cobalah arahkan anak pada kelas seni bela diri atau aktivitas fisik menyenangkan lainnya, agar mereka tetap sibuk, tapi dalam hal yang positif.

Itulah pembahasan mengenai ciri-ciri poser yang kerap dialami remaja. Jika membutuhkan bantuan ahlinya, download Halodoc saja untuk membuat janji rumah sakit dengan psikolog anak dan remaja.

Referensi:
Points in Case. Diakses pada 2022. Is Your Child a Poser? Learn the Four Major Warning Signs.
WikiHow. Diakses pada 2022. How to Tell if Someone Is a Poser.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan