Advertisement

ETT: Fungsi, Prosedur, dan Risikonya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   18 Agustus 2025

ETT menjaga jalan napas tetap terbuka pada pasien kritis atau tidak sadar.

ETT: Fungsi, Prosedur, dan RisikonyaETT: Fungsi, Prosedur, dan Risikonya

DAFTAR ISI


Pernahkah kamu mendengar istilah ETT atau Endotracheal Tube? Alat medis ini berbentuk selang khusus yang dimasukkan ke dalam trakea (saluran napas utama) untuk memastikan jalan napas tetap terbuka. 

ETT biasanya digunakan pada pasien yang tidak sadar, mengalami gagal napas, atau sedang menjalani operasi dengan anestesi umum. 

Kehadiran ETT sangat penting karena bisa membantu suplai oksigen ke paru-paru sekaligus mencegah komplikasi serius yang mengancam nyawa.

Apa Itu ETT?

ETT atau endotracheal tube adalah tabung medis berbentuk selang yang dimasukkan ke dalam trakea melalui mulut atau hidung. 

Fungsi utama ETT adalah untuk menjaga jalan napas tetap terbuka pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan. 

Alat ini biasanya digunakan pada pasien yang sedang tidak sadar, menjalani operasi besar dengan anestesi umum, atau mengalami kondisi gawat darurat seperti gagal napas.

Dengan adanya ETT, dokter dapat memastikan oksigen tetap masuk ke paru-paru, sekaligus membantu pengeluaran karbon dioksida.

Fungsi Utama ETT

ETT memiliki beberapa fungsi penting dalam dunia medis, di antaranya:

  • Menjaga jalan napas tetap terbuka. Pasien yang tidak sadar berisiko mengalami penyumbatan jalan napas. Dengan ETT, saluran tetap terbuka.
  • Membantu ventilasi mekanis. Pada pasien dengan gangguan pernapasan berat, ETT memungkinkan penggunaan ventilator untuk mendukung pernapasan.
  • Mencegah aspirasi. ETT membantu mencegah masuknya cairan lambung atau benda asing ke paru-paru.
  • Akses untuk pengobatan. Beberapa obat darurat bisa diberikan melalui ETT jika jalur intravena sulit dilakukan.

Prosedur Pemasangan ETT

Pemasangan ETT disebut intubasi endotrakeal. Prosedurnya dilakukan oleh dokter atau tenaga medis terlatih dengan langkah berikut:

  • Pasien diposisikan dengan benar, biasanya dalam keadaan berbaring.
  • Dokter menggunakan alat bernama laringoskop untuk melihat pita suara.
  • Tabung ETT dimasukkan ke trakea melalui mulut atau hidung.
  • Posisi tabung dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik atau menggunakan rontgen dada.

Prosedur pemasangan ETT harus dilakukan cepat dan tepat, karena pasien bisa mengalami kekurangan oksigen jika terlambat.

Jika punya pertanyaan terkait tindakan ini, berikut Dokter Spesialis Paru yang Bisa Dihubungi.

Risiko dan Komplikasi ETT

Meskipun ETT sangat bermanfaat, ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai:

  • Luka pada bibir, gigi, atau pita suara saat pemasangan.
  • Infeksi saluran pernapasan akibat penggunaan jangka panjang. Pahami informasi lain seputar Infeksi Saluran Pernapasan – Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya agar kamu waspada.
  • Cedera trakea jika tekanan balon ETT terlalu tinggi.
  • Risiko tersumbat lendir bila tidak dibersihkan secara rutin.

Oleh karena itu, pasien dengan ETT memerlukan pemantauan intensif di rumah sakit.

Perawatan Pasien dengan ETT

Pasien dengan ETT memerlukan perawatan khusus agar tetap aman dan terhindar dari komplikasi. Beberapa langkah perawatannya meliputi:

  • Membersihkan saluran napas dengan suction untuk menghindari sumbatan.
  • Memastikan posisi tabung tetap benar.
  • Memantau tanda vital pasien, termasuk pernapasan dan kadar oksigen.
  • Mengganti ETT bila sudah terlalu lama digunakan.

Kapan ETT Dibutuhkan?

Penggunaan ETT biasanya diperlukan pada beberapa kondisi medis, seperti:

  • Pasien dengan gagal napas akut.
  • Kondisi henti jantung yang membutuhkan resusitasi.
  • Pembedahan besar dengan anestesi umum.
  • Cedera kepala atau trauma yang membuat pasien tidak sadar.

Dalam keadaan darurat, pemasangan ETT bisa menyelamatkan nyawa karena memastikan suplai oksigen tetap terjaga.

Pahami lebih dalam tentang kondisi Sesak Napas (Sesak Nafas) – Gejala dan Pengobatannya di sini.

Kesimpulan

ETT atau Endotracheal Tube merupakan alat medis penting untuk menjaga jalan napas pasien tetap terbuka. 

Fungsi ETT meliputi membantu ventilasi, mencegah aspirasi, hingga menjadi akses pemberian obat darurat. 

Meski begitu, prosedur pemasangan ETT harus dilakukan oleh tenaga medis terlatih karena berisiko menimbulkan komplikasi.

Jika kamu atau keluarga pernah melihat penggunaan ETT di rumah sakit, hal ini adalah bagian dari upaya medis untuk menyelamatkan nyawa pasien.

Itulah penjelasan seputar ETT yang perlu kamu ketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait alat medis ini, hubungi dokter spesialis paru di Halodoc saja! 

Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat. 

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Endotracheal Intubation.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Airway Management in Critical Care.
Healthline. Diakses pada 2025. Endotracheal Tube Uses and Risks.