Faktor Risiko dari Quadriplegia yang Perlu Diwaspadai

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Juli 2019
Faktor Risiko dari Quadriplegia yang Perlu DiwaspadaiFaktor Risiko dari Quadriplegia yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta –  Cedera atau penyakit pada sistem saraf dapat memengaruhi kemampuan untuk memindahkan bagian tubuh. Kemampuan motorik yang berkurang ini disebut kelumpuhan. Paraplegia ketika kelumpuhan terjadi pada kedua kaki, sedangkan quadriplegia, kadang-kadang disebut tetraplegia ketika kelumpuhan kedua kaki dan kedua lengan.

Quadriplegia dan paraplegia paling sering disebabkan oleh cedera tulang belakang. Namun, keduanya juga bisa disebabkan oleh penyakit, seperti sklerosis multiple dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS) atau juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig. Kebanyakan cedera tulang belakang disebabkan oleh kecelakaan, seperti kecelakaan mobil, jatuh, dan cedera olahraga.

Apakah itu paraplegia atau quadriplegia tergantung pada lokasi di sepanjang tulang belakang tempat cedera terjadi, paraplegia ketika kerusakan di bawah leher, sedangkan quadriplegia ketika kerusakan pada sumsum tulang belakang di pangkal tengkorak atau leher.

Baca juga: Ketahui Penyebab dari Kondisi Quadriplegia

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan quadriplegia dan paraplegia, yaitu:

  1. Pekerjaan atau kegiatan olahraga yang meningkatkan peluang seseorang mengalami cedera tulang belakang, misalnya olahraga berisiko tinggi, seperti sepak bola, rugby, gulat, senam, menyelam, selancar, hoki es, dan ski lereng.

  2. Riwayat keluarga penyakit saraf bawaan tertentu

  3. Riwayat kanker yang dapat menyebabkan kompresi

Kelumpuhan karena cedera sumsum tulang belakang bisa total atau parsial. Ini tergantung pada seberapa banyak sumsum tulang belakang rusak. Selain kelumpuhan lengan dan/atau kaki, pengidapnya juga dapat mengalami:

  • Inkontinensia pada kandung kemih atau usus

  • Disfungsi seksual, baik pada pria maupun wanita

  • Kesulitan bernapas

  • Kesulitan duduk tegak tergantung pada tingkat kerusakannya

  • Tidak aktif karena paraplegia dan quadriplegia dapat menyebabkan masalah tambahan, seperti luka akibat berbaring terus, anggota badan kejang, pneumonia, infeksi saluran kemih, tulang yang lemah,  dan sakit kronis

Orang dengan paraplegia dan quadriplegia mungkin juga menjadi depresi karena isolasi sosial, kurangnya dukungan emosional, dan meningkatnya ketergantungan pada orang lain. 

Bagaimana quadriplegia didiagnosis melibatkan seberapa parah otak dan sumsum tulang belakang rusak. Untuk melakukan ini, dokter kemungkinan akan melakukan tes berikut:

Baca juga: Awas, Cedera Saraf Tulang Belakang Bisa Berujung Kematian

  1. Tes pencitraan mengevaluasi tulang belakang dan struktur lainnya. Ini mungkin termasuk:

  • CT scan

  • Pemindaian MRI

  • Myelography (jarang digunakan)

  1. Fungsi saraf dapat diuji dengan:

  • Studi konduksi saraf

  • Somatosensory evoked potensial (SSEPs) (jarang digunakan)

  1. Cairan tubuh juga dapat diuji. 

Ini dapat dilakukan dengan pungsi lumbal jika dicurigai beberapa penyakit neurologis tertentu.

Perawatan segera dari cedera tulang belakang termasuk menguatkan tulang belakang agar tidak bergerak dan lebih lanjut melukai sumsum tulang belakang. Steroid dan obat-obatan lain dapat digunakan untuk mengurangi kerusakan saraf dan jaringan di sekitarnya.

Baca juga: Hati-Hati, Gangguan Pencernaan Jadi Gejala Quadriplegia

Pemulihan dan rehabilitasi biasanya dimulai dalam pengaturan rumah sakit perawatan akut. Tergantung pada penyebab dan luasnya kondisi, ini melibatkan obat-obatan, operasi, terapi fisik intensif, dan konseling.

Selama waktu ini, pasien dipasangi alat bantu mobilitas, termasuk kursi roda. Bagi kebanyakan orang, sebagian besar pemulihan terjadi dalam tahun pertama. Langkah-langkah berikut disarankan untuk mengurangi peluang mendapatkan cedera tulang belakang:

  1. Berkendara dengan aman 

Kecelakaan kendaraan bermotor adalah penyebab utama cedera tulang belakang. Kenakan sabuk pengaman setiap kali mengemudi. Pastikan anak-anak mengenakan sabuk pengaman atau berada di kursi keselamatan anak. 

  1. Ambil langkah-langkah untuk menghindari jatuh 

Gunakan bangku atau tangga untuk mencapai tempat tinggi. Tambahkan pegangan tangan di sepanjang tangga. Tempatkan tikar nonslip di kamar mandi, kamar mandi, dan di bawah karpet. Untuk menjaga anak-anak tetap aman, gunakan gerbang keselamatan untuk menghalangi tangga. Instal pelindung jendela.

  1. Selalu kenakan perlengkapan keselamatan saat berolahraga. 

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai faktor risiko quadriplegia, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan